Rivalitas Red Bull-Mercedes Lebih Besar dibandingkan yang Terlihat
Prinsipal Red Bull Racing Christian Horner merasa rivalitas antara Mercedes dan timnya pada F1 tahun lalu lebih besar daripada yang orang pikirkan.
Foto oleh: FIA Pool
Mercedes mendominasi Formula 1 (F1) ejak era V6 turbo hibrida dengan meraih gelar juara dunia pembalap pada 2014-2020, dan gelar konstruktor mulai 2014 hingga 2021.
Raihan gelar juara dunia beruntun Mercedes terhenti setelah Red Bull tampil apik sepanjang 2021, dan akhirnya Max Verstappen merebut titel pertamanya tahun lalu usai mengalahkan Lewis Hamilton.
Perubahan regulasi aerodinamika memunginkan mobil Red Bull, RB16B, bisa lebih ketat menantang jet darat Mercedes, W12, dalam pertarungan di trek.
Duel jarak dekat tak jarang menimbulkan perdebatan dan protes panjang dari salah satu tim. Pasalnya, Hamilton dan Verstappen kerap bersaing sengit sepanjang tahun, dan sesekali bersenggolan.
Sementara itu, di luar trek juga ada pertarungan antara dua petinggi tim, Horner dan Toto Wolff, Prinsipal Mercedes. Aturan baru yang dianggap merugikan Silver Arrows dan kekakuan sayap belakang menjadi yang paling hangat diperbincangkan pada paruh pertama musim.
Puncaknya, kemenangan Verstappen atas Hamilton di Abu Dhabi dianggap sebagai sebuah hal yang kontroversial setelah Steward memasukkan Safety Car ketika balapan hanya menyisakan satu lap.
“Ini merupakan tahun yang sangat kompetitif baik di dalam dan di luar trek,” kata Horner dalam wawancara baru-baru ini dengan RacingNews365.
“Kami mendirikan departemen power unit di Inggris dan mempekerjakan banyak staf dari Mercedes.
“Ada banyak diskusi tentang aturan baru dan legalitas aturan baru, terutama di awal tahun.
“Banyak hal terjadi yang bahkan media tidak tahu. Itu benar-benar musim yang intens dan sulit.”
Christian Horner mengaku bangga bahwa Red Bull tetap menjadi pemenang, membawa Max Verstappen menjadi juara dunia melewati semua masa-masa sulit.
Pria asal Inggris itu juga menegaskan Red Bull telah mempelajari banyak hal sepanjang musim 2021, untuk membuat mereka lebih kuat pada tahun ini.
“Saya pikir saya belajar bahwa segala sesuatu mungkin terjadi,” ujarnya.
“Jika Anda mengatakan tahun lalu bahwa setelah 22 balapan, para pembalap akan pergi ke Abu Dhabi dengan poin yang sama dan pertempuran untuk kejuaraan konstruktor akan berlanjut di balapan terakhir, tidak ada yang akan percaya.
“Anda harus ingat dominasi Mercedes di musim 2020, dengan mobil yang bisa dibilang paling dominan. Saya pikir kami akan memberikan apa pun untuk berada di posisi ini.
“Jadi, jika Anda percaya pada sesuatu, jika Anda memiliki grup yang tepat, dan Anda melakukan yang terbaik, Anda dapat mencapai hal-hal hebat.
“Kami sangat berterima kasih kepada Honda. Kami sedih untuk mengucapkan selamat tinggal karena mereka telah memainkan peran penting dalam membawa kami ke level ini.
“Anda selalu belajar sesuatu dalam hidup, tetapi saya pikir ini adalah tahun yang luar biasa bagi tim, untuk semua mitra kami, dan untuk pembalap kami.”
Christian Horner, Team Principal, Red Bull Racing, Max Verstappen, Red Bull Racing
Foto oleh: Getty Images / Red Bull Content Pool
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments