Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Roberts: Button Bantu Kami dengan Berbagai Cara

Bos Williams F1, Simon Roberts, tak ragu dengan kapasitas Jenson Button yang ditunjuk sebagai kepala penasihat tim. Mantan pembalap Formula 1 tersebut sudah memberi masukan berharga di berbagai bidang yang dikuasainya.

Former World Champion Jenson Button

Former World Champion Jenson Button

Gareth Harford / Motorsport Images

Button tak bisa mendampingi Williams dalam peluncuran FW43B, Jumat (5/3/2021), karena larangan bepergian akibat pandemi Covid-19.

Pria 41 tahun tersebut juga mesti membagi waktu untuk Williams dan tim miliknya JBXE yang bertarung di Extreme E.

Roberts menjelaskan bahwa sementara ini, Button masih memberi pandangan seputar manajemen dan bisnis. Juara dunia F1 2009 tersebut belum turun ke garasi dan menyampaikan saran kepada para pembalap.

“Jenson tidak bisa datang kemari karena situasi Covid-19, tapi tentu kami sering kontak dengannya. Dia mendukung kami dengan berbagai cara, saat ini baru memberi support dalam perspektif bisnis F1 dan manajemen,” ujarnya.

“Tapi ketika kami mulai balapan dan intensitasnya berkurang, dia akan datang dan membantu kami. Lagipula, salah satu mantan enginer balapnya masih bersama kami, jadi ada relasi bagus.

“Kami juga menunggu melihatnya di garasi kami, menambah sedikit detail dan melihat apa yang bisa dilakukannya dengan baik, bicara dengan kami, memberi ide-ide dan berbagi pengalaman dengan kami. Dan saya yakin bahwa para pembalap akan mendengat hal-hal bagus darinya juga, mereka dapat mendengar sedikit kisah pertempuran F1 di masa lalu.”

Baca Juga:

CEO Williams, Jost Capito, mengungkapkan bahwa Button sudah seperti teman karena mereka pernah bekerja sama cukup lama di masa lalu. Diskusi pun berjalan dengan santai.

“Sungguh luar biasa memilikinya dalam staf kami. Kami semua ingin merekrut Jenson. Saya sudah beberapa kali menelepon dan bercakap lewat panggilan ideo dengannya. Sangat menyenangkan bagi seseorang sepertinya berbagi pengalaman dan membawa perspektifnya,” tuturnya.

“Dia memberi kami pertolongan besar meski hanya duduk dan bercakap, serta memberi opini pembanding. Dia juga sangat profesional, seorang ahli yang penting. Sangat bagus punya rekan kerja seperti Jenson, bukan hanya untuk saya, tapi kami semua.”

Tiga tahun beruntun, Williams berada di posisi terakhir klasemen konstruktor. Mereka ditinggalkan McLaren, yang pada 2015, punya mobil paling lambat kedua di F1.

Namun, tim tersebut menapaki tangga kesuksesan usai berganti power unit dari Mercedes, lalu Honda dan menemukan peruntungan saat menggunakan produk Renault. McLaren bahkan mampu bertengger di tiga besar musim lalu.

“Saya kira McLaren telah menjalankan pekerjaan sangat bagus selama beberapat tahun terakhir,” ucap Capito yang merupakan mantan CEO McLaren.

“Tak ada alasan kenapa kami tak bisa melakukan ini. Jawabannya terlalu singkat, tidak ada alasan kami tak mampu melakukan hal yang sama. Kami meletakkan semua di tempatnya dan kami bisa melakukan hal yang sama.

“Sungguh mustahil memberi waktu dan mengatakan bahwa itu akan terjadi dalam dua, tiga atau empat tahun. Tapi setidaknya, saya sangat yakin dengan tim kami dan kami dapat melakukan itu dengan waktu McLaren.”

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Hacker Ganggu Peluncuran Williams FW43B
Artikel berikutnya Persiapan F1 2021, Bottas Fokus Penguatan Mental

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia