Roll Hoop Tak Lindungi Zhou Guanyu karena Benturan Melebihi Syarat FIA
Pembalap Alfa Romeo, Zhou Guanyu, berpendapat roll hoop pada mobil Formula 1 2022 yang dikemudikannya gagal memberi proteksi akibat impact sangat besar. Padahal, struktur tersebut sudah diuji dalam tes keselamatan FIA.
Foto oleh: JEP / Motorsport Images
Pemuda asal Cina tersebut mungkin mengalami cedera parah atau bahkan tidak selamat dalam kecelakaan horor di F1 GP Inggris. Setelah kontak dengan W13 George Russell, C42 meluncur, berguling di gravel sebelum menyangkut di antara dinding pembatas lintasan Silverstone.
Adegan tersebut sekali lagi membuktikan kalau Halo merupakan inovasi sangat penting untuk menjaga keselamatan pembalap.
Alfa Romeo segera menginvestigasi insiden tersebut, terutama penyebab mobilnya terbalik dengan benturan itu.
“Dengan impact pertama itu, di mana mobil mendarat pada pembalikan pertama, tim masih melakukan penyelidikan. Tapi, saya kira benturan pertama lebih keras daripada apa yang mereka uji dalam tes keselamatan,” Zhou bicara pertama kalinya kepada media usai kecelakaan.
“Ini seperti beberapa kali lebih sulit daripada angka sebenarnya yang kami inginkan. Jelas, itu mungkin menciptakan problem yang muncul.”
Zhou menjelaskan prosedur keselamatan yang dilakukannya selama proses kecelakaan tersebut. Ia mengutamakan untuk melindungi tangan.
“Tentu saja ketika mulai jungkir balik, yang saya lakukan pertama adalah mencoba melepaskan tangan dari setir. Karena Anda tidak pernah tahu, Anda bisa mematahkan pergelangan tangan dengan sangat mudah jika mengalami kecelakaan seperti itu,” ia mengenang.
“Kemudian hal berikutnya yang saya lakukan, ketika saya berguling di tanah, saya tahu akan menghadapi dampak masif yang datang, karena mobil tidak berhenti. Kemudian, saya coba mengunci diri dalam posisi seaman mungkin. Hanya menunggu impact terakhir.
“Saya tidak hanya memegang tangan di belakang, tapi menjaganya dalam ketegangan. Jadi itu tidak terbang kemana-mana ketika Anda mendapat dampak akhir.
“Pada dasarnya, saya hanya menunggu hingga benturan terakhir. Sekali lagi, saya pada dasarnya berhenti, saya tidak tahu di mana saya, karena saya jungkir balik.”
Debutan F1 2022 tersebut kebingungan saat dikeluarkan dari mobil. Dia tak tahu apa yang sudah menimpanya.
“Hal berikutnya, saya merasa ada kebocoran. Saya tidak yakin jika itu dari tubuh saya atau mobil. Jadi saya hanya mencoba mematikan mesin, karena mesin menyala ternyata. Karena saya tahu jika api menyala, maka akan sulit keluar,” ucapnya.
“Saya tidak tahu apa yang terjadi, siapa yang menubruk saya, karena saya melaju lurus di sebelah garis putih sebelum Tikungan 1 dan kemudian, tiba-tiba ada dorongan besar.”
Alfa Romeo C42 of Zhou Guanyu usai kecelakaan
Foto oleh: Mark Sutton / Motorsport Images
Zhou memberitahu marshal yang mendekatinya, bahwa kondisinya baik. Setelah itu, ia berusaha mengeluarkan dirinya.
“Dia (marshal) berkomunikasi dengan saya. Dia memastikan saya sadar dan semua baik, ingat apa yang terjadi. Jadi saya ingat semua dan saya merasa baik,” katanya.
“Saya harus menggeser badan keluar sedikit. Jadi setidaknya mengeluarkan kaki, setelah kaki keluar dan di atas kursi. Mereka bisa menarik saya keluar.
“Saya tidak sadar bahwa saya di antara pembatas. Saya berpikir bahwa saya di sebelah pembatas. Namun, saya ternyata antara pembatas dan pagar, yang mana saya tidak tahu bagaimana bisa selamat.
“Namun kemudian, melihat ke belakang jelas saya lihat Halo yang menyelamatkan saya untuk itu.”
Kecelakaan melibatkan Zhou Guanyu, Alfa Romeo C42, George Russell, Mercedes W13 saat start balapan
Foto oleh: Mark Sutton / Motorsport Images
Zhou dibawa ke pusat medis dan dinyatakan aman sehingga boleh kembali ke garasi. Bagian tersebut bukan yang paling buruk dalam akhir pekannya.
“Saya terjebak dalam kemacetan pada M1. Saya mengambil jalan yang salah! Saya meninggalkan Silverstone pukul 17.00, saya baru sampai rumah pukul 21.00. Itu adalah hari yang panjang,” ujarnya.
“Anda hanya ingin pulang untuk bersantai sedikit karena saya berselimut debut. Ada banyak debu setelah impact. Jadi saya hanya ingin pulang, mandi dan bersantai.”
Pemuda 23 tahun tersebut tak merasakan trauma. Ia bahkan menonton rekaman kecelakaan dengan santai.
“Bahkan pada Minggu, saya menonton lagi balapan. Saya tidak merasa muak menonton itu, atau punya perasaan seperti itu,” ia mengisahan.
“Jadi saya merasa bisa mencernanya sendiri, jadi saya gembira hanya untuk mendapatkan satu hari libur dan langsung memeriksa kondisi fisik keesokan harinya pada Selasa di rumah. Bagi saya, itu bukan masalah.
“Tentu saja, ada saat ketika Anda melakukan sesuatu dan Anda butuh bantuan mental. Namun, kali ini saya merasa belum membutuhkannya.”
Marshal dan staf medis membantu Zhou Guanyu, Alfa Romeo C42
Foto oleh: Mark Sutton / Motorsport Images
Zhou mendapat lampu hijau untuk kembali mengaspal di Austria akhir pekan ini. Ia pun segera mengirim pesan kepada para insinyur tentang kursinya.
“Bagi pembalap, dudukan sangat penting. Jelas sangat nyaman, jadi saya tidak mau mengubah apa pun karena mereka selalu bakal berbeda, meski mencoba melakukan sesuatu,” katanya.
“Namun, terlepas dari itu, saya hanya gembira memiliki balapan beruntun. Karena jika Anda punya libur musim panas setelah itu, maka akan sangat buruk karena Anda akan berada di bawah tekanan.
“Anda akan memikirkan tentang itu, mengulang crash lagi, meski Anda mencoba menghindarinya. Anda bagaimana pun menemukan itu di suatu tempat. Sungguh bagus bisa langsung kembali.”
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments