Nico Rosberg Nilai Schumacher Lebih Rajin daripada Hamilton
Terlepas dari relasi kurang harmonis di masa lalu, Nico Rosberg mendukung Lewis Hamilton melewati rekor Michael Schumacher dalam F1 2021.
Nico Rosberg
Jerry Andre / Motorsport Images
Rosberg pernah berbagi paddock dengan kedua pembalap sehingga mengenal karakter masing-masing. Ia menjadi teman setim Schumacher selama tiga tahun dan Hamilton dalam periode empat tahun.
Mantan pembalap asal Jerman tersebut pernah mengalahkan Hamilton dalam persaingan musim 2016. Mengingat karakter pilot Inggris itu, ia yakin Hamilton punya ambisi menjadi satu-satunya pemilik rekor juara F1 terbanyak sendirian.
Saat ini, pria 36 tahun tersebut masih berbagi rekor dengan Schumacher. Keduanya masing-masing mengoleksi tujuh gelar.
Dalam wawancara dengan Sky, Rosberg mencoba membandingkan kedua pilot brilian tersebut. Ia menyebut Schumacher selalu mengutamakan tim dan punya cara untuk mendapat dukungan penuh.
“Sebagai pembalap, Michael sangat lengkap karena dia meliputi semua area. Dia selalu memotivasi seluruh tim dan membuat mereka mendukungnya,” ujarnya.
“Dia tahu nama semua, dia mengundang mereka ke rumahnya untuk naik motor dan aktivitas lain. Padahal, dia adalah juara dunia tujuh kali dan punya 800 juta euro di rekening banknya atau sesuatu seperti itu."
Pemilik tim Extreme E, Rosberg X Racing, itu menggarisbawahi talenta luar biasa Hamilton. Yang sayangnya, tidak didukung dengan sifat rajin.
“Lewis punya bakat alami. Dari sudut pandang bakat, dia mungkin yang terbaik sepanjang waktu. Benar-benar dibangun di atas itu, insting sungguh fenomenal dalam dirinya,” ia melanjutkan.
“Perbedaan besar antara keduanya adalah tingkat kerajinan. Lewis benci berkendara dalam tes. Dia benci sesi uji coba. Sedangkan Michael melakoni tes setiap hari, terlepas dia sudah jadi juara dunia tujuh kali. Tapi, dia tahu bahwa Anda akan selalu belajar sesuatu meski sedikit dari sana.
“Itu tentang kerajinan, minat…Tentu saja sebuah perbedaan besar. Tapi, juga ada perang psikologis pada akhirnya.”
Penggiat lingkungan itu mengisahkan bagaimana kedua mantan rivalnya melakukan ‘kecurangan’ kecil terhadap lawan.
“Di Monako, hanya ada satu toilet di garasi dan Michael masuk 10 menit lebih dulu dan menguncinya. Dia tahu bahwa para pembalap harus ke toilet sebelum masuk mobil,” katanya.
“Saya lalu mengetuk pintu berkali-kali dan tidak ada jawaban. Saya panik. Lalu saya terpaksa kencing di sebuah sudut. Lewis bisa melakukan itu juga, tapi sekarang tidak seperti itu. Dia fokus sepanjang hari.”
Nico Rosberg, Mercedes F1 W05 Hybrid, unggul dari Lewis Hamilton, Mercedes F1 W05
Foto oleh: Steve Etherington / Motorsport Images
Sikap suka protes Hamilton pernah merugikan Rosberg. Tapi di sisi lain, hal itu dianggap sebagai kelebihannya.
“Dalam kualifikasi, saya mendapatkan pole position tapi ada waktu tercepat yang didapat saat yellow flag. Dia langsung memprotes Steward dan mengatakan bahwa mereka harus melihat lagi lap saya karena dicapai saat bendera kuning berkibar,” ia mengisahkan.
“Dia berkomentar, ‘Saya di sini untuk mengklarifikasi kalau saya boleh melakukan itu saat kualifikasi berikutnya’. Mereka langsung memanggil saya karena permintannya.
“Dia juga sangat bagus dalam isu politik, menghadapi media. Dia bertingkah sangat pintar. Di trek, ketika masuk ke zona abu-abu, tidak pernah dia yang salah. Selalu lawan yang salah.”
Menariknya, saat ditanya tentang siapa yang disukai Rosberg untuk jadi rekan setim, di antara kedua pembalap itu, ia menjawab spontan, “Tidak ada!”
“Sulit dengan Michael karena dia harus memenangi lomba atau dia tidak menang apa pun. Itu seperti Tuhan datang ke tikungan ketika Michael masuk ke ruangan,” tuturnya.
“Saat rapat strategi pertama, strateginya didiskusikan dengannya dan strategi saya juga dibahas dengannya, meski saya duduk di sebelahnya. Dengan Lewis, hanya tentang pertempuran di segala level dan sepanjang waktu.”
Tentang kans Hamilton meraih titel kedelapan, Rosberg menanggapi, “Secara emosi, saya tidak terhubung sehingga bisa mengatakan, ‘Hey, Michael pantas punya rekor.’ Lewis juga layak mendapatkannya dan jika bisa mengebut, maka itu bagus. Saya lihat bahwa dia semakin bagus, sangat kencang, jadi saya bangga bisa mengalahkannya dengan mobil yang sama.”
Michael Schumacher, Mercedes GP W02, ungguli Nico Rosberg, Mercedes GP W02
Foto oleh: Andrew Hone / Motorsport Images
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments