Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Rosberg: Olahraga Otomotif Jangan Cuma Pikirkan Untung Rugi

Olahraga otomotif sedang dalam krisis dan itu bukan hanya karena virus corona. Nico Rosberg percaya ada hal yang juga harus dipantau dengan serius.

Nico Rosberg, Sky Sports F1, on the grid

Nico Rosberg, Sky Sports F1, on the grid

Mark Sutton / Motorsport Images

Krisis global akibat wabah virus corona penyebab Covid-19 turut menghantam keras olahraga otomotif. Ini membuat adaptasi dilakukan. Tetapi, tidak semua ke arah yang benar.

Beberapa konsekuensi, seperti efek pada perekonomian, belum dapat diramalkan secara pasti. Bahkan, Formula 1 (F1) yang besar secara finansial pun sangat terdampak.

Meskipun 17 balapan bisa digelar musim lalu, hampir semuanya berlangsung di tribun yang kosong, tanpa penonton. Situasi kemungkinan tak banyak berubah tahun ini.

Setidaknya, hingga paruh pertama musim 2021, kejuaraan diprediksi masih bakal terdampak pandemi. Sekarang, pertanyaannya adalah, apa yang terjadi selanjutnya.

Baca Juga:

Nico Rosberg, juara dunia F1 2016, meyakini bahwa perubahan dalam kehidupan masyarakat harus dipantau lebih dekat dan fokus dialihkan ke area lain dalam kondisi sulit ini.

"Tentu olahraga otomotif juga harus bisa beradaptasi dengan perubahan yang terjadi dalam masyarakat dan menjadi lebih berpusat pada nilai," kata Rosberg kepada e-formel.de.

"Seharusnya sudah tidak lagi sekadar memberikan pertunjukan atau meraih keuntungan semata. Sebagai olahraga, kami juga perlu melayani masyarakat."

"Termasuk penggunaan teknologi berkelanjutan, seperti Formula 1, yang harus memakai bahan bakar sintetis dan jadi yang terdepan dalam pengembangannya."

Rosberg percaya bidang yang pernah digelutinya bisa berperan serta dalam mengurangi krisis global. Ia melihat usaha itu telah dilakukan meski belum maksimal.

"Formula E menarik perhatian pada perubahan iklim. Ini bukti bahwa seluruh dunia bisa melakukannya. Ini adalah masa depan olahraga otomotif," ujar Rosberg.

Namun, apakah pria asal Jerman tersebut melihat generasi muda masih akan tertarik dengan medium ini. Rosberg menegaskan dirinya optimistis dengan hal itu.

Tim milik Nico Rosberg, Rosberg Xtreme Racing, akan tampil dengan mobil RXR Spark ODYSSEY 21 dalam Extreme E 2021.

Tim milik Nico Rosberg, Rosberg Xtreme Racing, akan tampil dengan mobil RXR Spark ODYSSEY 21 dalam Extreme E 2021.

Foto oleh: Rosberg Xtreme Racing

"Anak-anak muda justru lebih terlibat dalam masalah sustainability. Itu menggerakkan mereka. Intinya menggabungkan minat ini dengan daya tarik balap," tuturnya.

Kejuaraan Off-Road Listrik, Extreme E, juga baru dibuat dengan tujuan untuk membuat lebih banyak pihak menyadari tentang pentingnya teknologi keberlanjutan.

"Saya pikir ini (Extreme E) juga sangat menarik bagi kelompok yang menjadi sasaran baru," kata Rosberg yang akan menurunkan timnya dalam ajang Extreme E 2021.

Rosberg memang memiliki komitmen besar dan serius terhadap masalah sustainability dalam beberapa tahun terakhir dan terlibat dalam banyak ativitas lingkungan.

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Arab Saudi Siapkan Kompleks Megah Qiddiya untuk F1 2024
Artikel berikutnya Induk F1 Ingin Kumpulkan Rp7 Triliun Lewat Perusahaan Khusus

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia