Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Russell Alami 'Momen Pastor Maldonado' di Kualifikasi GP Emilia Romagna

Pembalap Williams, George Russell, sempat mengalami momen Pastor Maldonado, pada kualifikasi F1 GP Emilia Romagna.

George Russell, Williams FW43B

George Russell, Williams FW43B

Zak Mauger / Motorsport Images

Maldonado pernah berada di balik kemudi Williams pada 2011-2013 dan Lotus 2014-2015. Ia start dalam 58 balapan tapi kurang sukses. Prestasi terbaiknya adalah pole position dan juara di GP Spanyol 2012. Kecepatannya ternoda oleh banyaknya kecelakaan serta penalti.

Pilot 23 tahun itu sempat melebar dan melintasi gravel. Dia mencoba mempertahankan perubahan mode dorong power unit untuk mendapatkan keuntungan maksimum dalam flying lap.

Di tengah problem mesin Mercedes, Russell dapat memulai pada urutan ke-12 di Sirkuit Imola, Minggu (18/4/2021).

“Bukan rahasia bahwa Mercedes sedikit kesulitan dengan penggunaan baterai dan setiap meter memberi Anda satu meter di akhir putaran,” katanya.

“Jadi saya ingin masuk ke mode itu selambat mungkin, seperti di tengah tikungan sebelum saya mengangkat daya. Ban sedikit dingin. Saya tidak berkonsentrasi penuh. Itu berkontribusi pada momen Pastor Maldonado!”

Pembalap Inggris itu berhasil melaju ke Q2, meskipun dia baru saja mampu memperbaiki waktu di bagian akhir.

Dari editor, baca juga:

“Saya hanya melewati bendera (kotak-kotak) dengan dua detik. Saya yakin, dua atau tiga detik. Ada Daniel Ricciardo di belakang saya. Dia berniat menyalip saya dengan DRS (Drag Reduction System). Karena kecepatan di trek lurus, saya bisa tetap di depannya. Saya berhasil mengebut dan berada di depannya. Sangat lega, tapi itu lap bagus,” ia mengungkapkan.

Russell mampu mencatatkan lap lebih kuat dengan ban medium di awal Q2. Dia ingin memakai ban medium, tapi berakhir dengan ban lunak karena harus menghembat ban baru untuk balapan.

“Saya ingin memakai set kedua pada ban medium karena saya P10 saat itu atau P11, itu sangat mengejutkan. Kami memilih ban lunak dan meningkat 0,3 detik,” ucapnya.

“Saya melakoni lap yang sangat bagus, jadi secara keseluruhan, sangat senang bisa P12 di Q2. Itu lebih baik daripada ekspetasi awal.

Pembalap junior Mercedes itu berharap bisa menebus kekecewaan di Imola musim lalu. Saat itu, kans dapat poin melayang karena crash.

“Saya ingin mengatakan bahwa mobil lebih baik saat balapan daripada kualifikasi. Kami mampu jadi yang tercepat di jalur lurus. Jadi itu tampak menjanjikan. Tapi ini pace mobil sebenarnya,” tuturnya.

“Ini mungkin salah satu sirkuit lebih baik bagi kami tapi di sini saya harap jadi yang paling bagus. Pada pertengahan Q2, semoga dapat bertarung untuk Q3.”

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Giovinazzi Tuding Mazepin Tak Punya Etika
Artikel berikutnya Verstappen Dibayangi Tiga Kali Kegagalan Finis

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia