George Russell Maju karena Sering Duel lawan Sebastian Vettel
Sebastian Vettel sedikit banyak mempengaruhi kemajuan kinerja George Russell di Formula 1 2020. Keduanya sering berduel secara langsung di trek.
Foto oleh: Steve Etherington / Motorsport Images
Posisi pilot beda generasi menjadi sejajar ketika Ferrari tak mampu menyuplai mobil kompetitif untuk Vettel.
Pilot Williams itu pun banyak belajar bagaimana menghadapi situasi kala bertarung lawan juara dunia F1 empat kali, serta rival-rivalnya yang berjuang keras untuk sekadar meraih poin.
“Saya berkembang sebagai pembalap, secara drastis, karena kami terlibat dalam duel sepanjang musim dengan Alfa Romeo, Haas dan Vettel,” ujarnya kepada Motorsport.com.
“Saya bicara tentang itu baru-baru ini, dan Sebastian, dia mungkin pembalap yang paling sering bertarung dengan saya musim ini.
“Ketika saya berpikir lagi soal Nurburgring, Mugello, Austria di awal musim. Meski di Abu Dhabi ada duel beberapa lap. Portimao, mungkin? Imola, mungkin? Kami bersama di trek sepanjang musim, di mana, jika Anda mengatakan kepada saya di tengah tahun lalu, saya akan berpikir mungkin Anda gila.”
Ia mengakui tingkat kesulitan lebih tinggi di Formula 1 membuatnya matang. Sebagai pembalap yang tidak terlalu diperhitungkan, Russell dan Williams justru bisa tampil lebih lepas.
“Pengalaman itu, balapan sengit dengan mobil Formula 1, sangat membantu saya karena itu berbeda. Itu berbeda dengan fomula junior, semata-mata karena downforce sangat rumit,” ucapnya.
“Ketika Anda kehilangan downforce, mobil berubah. Dan belajar bagaimana mengatasinya dan menghadapinya sungguh luar biasa untuk saya.”
Pelajaran yang diserap selama diasapi mobil lain membuat pembalap Inggris itu mampu berbicara saat dipanggil Mercedes, menggantikan Lewis Hamilton.
Russell cukup dominan dalam latihan bebas hingga kualifikasi. Saat balapan, ia sempat mengalami ban bocor yang menjauhkan dari grup depan.
Melewati beragam pengalaman baik dan buruk, membuatnya bisa mengukur kemampuan. Russell tahu di mana letak kelemahan yang harus diperbaiki agar bisa bersaing musim 2021.
“Kami selalu menemukan diri sendiri keluar dari posisi dan berjuang dengan mobil-mobil cepat, yang mana membuat sulit, karena saya selalu defensif,” tuturnya.
“Saya hanya sekali berani menyerang ke depan. Itu ketika saya di Mercedes. Itu hanya mengubah kepercayaan diri sebagai seorang pembalap.
“Saya sama realistisnya mengetahui bahwa (karena) kami merupakan salah satu dari dua mobil paling lambat. Itu selalu jadi balapan yang sulit karena Anda tidak punya grip yang sama dengan tim lain. Tapi itu merupakan detail kecil, hanya mencoba terus bekerja untuk meningkat.”
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments