Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

George Russell: Pembalap Non Mercedes atau Red Bull Jangan Mimpi Juara

George Russell mengingatkan bahwa pembalap tanpa embel-embel Mercedes atau Red Bull, jangan pernah bermimpi untuk juara Formula 1.

George Russell, Williams FW43B

Foto oleh: Andy Hone / Motorsport Images

Pembalap Williams tersebut memprediksi bahwa batas pengeluaran yang makin rendah F1 2022, tak akan cukup untuk meredam kecepatan dua tim itu.

Musim 2021, hanya Esteban Ocon yang mampu mendobrak dominasi pembalap kedua tim. Pilot Alpine tersebut menginjak podium tertinggi di GP Hungaria, di tengah balapan yang kacau dipicu Valtteri Bottas di Tikungan 1.

Akibatnya, beberapa mobil mengalami kerusakan sehingga tak bisa menuntaskan lomba. Russel dan koleganya, Nicolas Latifi, ketiban rezeki nomplok dan mendulang poin perdana untuk Williams.

Meski ada anomali dengan kemenangan Ocon, Russell yakin titel juara tetap jadi milik pembalap Mercedes dan Red Bull Racing.

“Sekarang, ada empat pembalap Formula 1 yang bisa menang sendiri, yakni Lewis Hamilton, Max Verstappen, Bottas dan Sergio Perez,” tuturnya saat ditanya NOS.

“Jika Anda bukan pembalap Mercedes atau Red Bull, Anda tidak punya kesempatan, meski Anda adalah pembalap terbaik. Walau saya mengemudi tanpa cacat dalam kendaraan sekarang, saya hanya bisa finis nomor 10.”

Russell sudah membuktikan sebagai salah satu pembalap muda potensial ketika diberi kesempatan menggantikan Hamilton di GP Sakhir 2020. Namun, kemampuannya seolah tenggelam ketika kembali balapan dalam kokpit Williams.

Ada kalanya, ia merasa frustrasi karena terbiasa menang kala berkompetisi di level lebih rendah. Tapi ketika semangatnya muncul, pembalap 23 tahun itu

“Tentu saja, saya kehilangan kompetisi. Sejak delapan tahun, hidup saya hanya tentang satu hal. Trofi, pole position dan kemenangan. Saya melakukan segalanya agar bisa ke Formula 1. Impian itu jadi kenyataan, tapi sekarang mustahil bagi saya untuk menang,” katanya.

Baca Juga:

“Saya masih gembira dan bangga. Sebuah kehormatan berada di antara 20 pembalap. Saya harus terbiasa dengan atmosfer di sini. Formula 1 hampir seperti bisnis. Setiap orang punya agenda dan mereka mengerjakan kewajiban. Anda hidup. Kami menghabiskan lebih banyak waktu dalam go-kart. Saya merindukan ini.”

Russell mengutarakan pendapatnya tentang aturan baru di F1 2022. Meski ada sedikit, gap antara tim depan dan belakang dipastikan akan berkurang.

“Target aturan 2022, perubahan akan besar dan olahraga membutuhkan itu. Grup bagian belakang, sekarang kehilangan dua detik per lap dan selisih perlu diperkecil. Akan menyenangkan jika kami dapat memacu hingga setengah detik,” tuturnya.

“Selalu ada tim top kaya, tapi target untuk mobil paling lambat adalah melaju cukup cepat untuk menuntaskan podium.

“Saya menantikan musim 2022. Manajemen Formula 1 tahu sangat baik arah mana perlu kita ambil. Kendaraan akan lebih lambat, tapi kami akan bisa melakukan untuk melakoni manuver silang dan duel. Semua dilakukan untuk maju di jalur ini. Para pembala harus membuat perbedaan bukannya mobil.”

Nicholas Latifi, Williams Racing dan George Russell, Williams Racing merayakan dengan tim

Nicholas Latifi, Williams Racing dan George Russell, Williams Racing merayakan dengan tim

Foto oleh: Williams

Produk Akademi Mercedes tersebut menjawab normatif terkait rivalitas Hamilton dan Verstappen, memperebutkan gelar juara.

“Tidak. Lewis adalah pembalap hebat dan salah satu pembalap terbersih di olahraga ini. Dia pantas mendapat hormat. Tapi Verstappen juga mau titel,” ucapnya.

“Dia meyakinkan pada paruh pertama musim. Jika hal-hal berjalan secara berbeda, Max sudah memenangi semua balapan musim ini. Dia layak meraih sukses ini. Max menampilkan performa level sangat tinggi untuk jangka waktu lama. Mobilnya tidak selalu bagus.

“Sesuatu yang membuat frustrasi tentang Formula 1. Seperti yang Anda lihat musim lalu, ketika saya bisa mengemudi Mercedes di depan. Sepekan kemudian, saya di belakang bersama Williams. Itu bukan karena saya tidak tampil bagus.”

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya F1 GP Sao Paulo Berpeluang Diundur Sepekan
Artikel berikutnya Bos Alfa Romeo Bantah Kimi Raikkonen Punya Masalah Motivasi

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia