Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Russell: Kehadiran GP Australia Sulit bagi F1

Pembalap Mercedes George Russell mengatakan Grand Prix Australia sangat berat bagi Formula 1 dengan 23 balapan semusim.

George Russell, Mercedes-AMG

Foto oleh: Glenn Dunbar / Motorsport Images

GP Australia tak lagi menjadi seri pembuka musim seperti tahun-tahun sebelumnya, setelah absen dua tahun terakhir akibat pandemi Covid-19.

Setelah dua seri awal di Timur Tengah, Australia hadir dengan perbedaan waktu yang sangat panjang. Setelah itu, F1 akan terbang ke Italia untuk melakoni balapan di Imola pada 24 April mendatang.

Ini membuat GP Australia bersifat balapan yang berdiri sendiri, dan sebagian anggota tim hanya memiliki waktu beberapa hari di rumah sebelum berangkat ke Australia lebih awal untuk menyesuaikan diri dengan perbedaan waktu.

Russell merasa di masa depan perlu ada lebih banyak pertimbangan tentang penempatan Australia di kalender. Pembalap asal Inggris itu menyarankan GP Australia harus dipasangkan dengan balapan di Timur Tengah untuk memecah beberapa perjalanan.

“Memiliki Melbourne di sela-sela balapan, terutama sebagai balapan yang berdiri sendiri, terlalu sulit bagi tim dan semua orang,” kata Russell.

“Orang-orang keluar pada Sabtu dan Minggu untuk menyesuaikan diri dengan kondisi, dengan perubahan zona waktu, dan itu terlalu berlebihan. Saya pikir itu perlu dipikirkan lebih lanjut.

“Tidak ada alasan mengapa kami tidak bisa melakukan back-to-back dengan salah satu balapan di Timur Tengah. Rasanya seperti double-header untuk semua tim dengan jumlah waktu yang mereka habiskan di bagian dunia ini.

“Saat musim semakin panjang, kami perlu menemukan keseimbangan yang lebih baik.”

Baca Juga:

Kali terakhir Australia tidak menjadi putaran pembuka musim pada 2010, saat menjadi balapan kedua setelah Bahrain.

Tapi, setelah itu balapan dilanjutkan di Malaysia, sebelum kembali ke Eropa. Ini membuat semua member F1 memiliki waktu untuk beradaptasi dengan zona waktu yang berbeda.

Prinsipal Red Bull Racing Christian Horner mengatakan GP Australia yang bersifat berdiri sendiri memakan biaya sangat besar dalam hal logistik.

“Untuk datang ke sini, menjalani satu akhir pekan, saya pikir untuk semua orang, ini adalah perubahan waktu yang sangat besar, itu sangat mahal,” ujar Horner.

“Dari perspektif kalender, akan lebih baik untuk memiliki balapan lain setelah kami beranjak dari sini.”

Christian Horner, Team Principal, Red Bull Racing dan Sergio Perez, Red Bull Racing

Christian Horner, Team Principal, Red Bull Racing dan Sergio Perez, Red Bull Racing

Foto oleh: Mark Sutton / Motorsport Images

Horner menjelaskan F1 juga kesulitan untuk mengatur kalender balap dengan berbagai perayaan yang tak bisa dilewatkan.

“Sangat sulit bagi mereka untuk mengelola kalender balap, karena Anda merayakan Paskah pekan depan,” ucapnya.

“Menyesuaikan balapan yang tepat, selalu ada masalah yang harus mereka atasi. Ini sulit bahi tim, yang jauh-jauh datang ke sini hanya untuk satu akhir pekan.”

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Pembalap F1 Puji Layout Baru Sirkuit Albert Park
Artikel berikutnya Jadwal F1 GP Australia 2022 Hari Ini

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia