Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Russell Ungkap Kelemahan Mercedes

Mercedes benar-benar kesulitan menahan Red Bull Racing di GP Bahrain. Pembalap Tim Williams Racing George Russell memiliki analisis tersendiri.

George Russell, Williams and Toto Wolff, Executive Director (Business), Mercedes AMG

Foto oleh: Steven Tee / Motorsport Images

Tim Mercedes-AMG Petronas F1 memang berhasil memenangi lomba pertama Kejuaraan Dunia Formula 1 2021 tersebut.

Tetapi, juara dunia tujuh kali (2008, 2014, 2015, 2017, 2018, 2019, 2020) Lewis Hamilton hanya unggul kurang dari satu detik atas Max Verstappen (Red Bull Racing).

Seusai lomba, Prinsipal Mercedes Toto Wolff mengakui mobil tercepat di GP Bahrain, akhir bulan lalu, bukanlah Mercedes F1 W12 melainkan Red Bull Racing RB16B.

Hasil analisis teknisi senior Mercedes Andrew Shovlin kian menguatkan pendapat Wolff. “Kami memang tidak cukup bagus di tikungan cepat. Padahal, tikungan seperti itu banyak terdapat di Imola (Italia) dan Portugal,” ucap Shovlin.

“Apa yang kami alami di Bahrain menjadi kasus khusus. Angin selalu berperan besar dan aspal lintasan juga sangat berat untuk ban belakang.”

Dari penjelasan Shovlin, George Russell pun menilai problem Mercedes tidak jauh berbeda dengan mobil andalannya, Williams FW43B yang juga menggunakan power unit Mercedes-AMG F1 M12, sama seperti tim pabrikan asal Jerman tersebut.

“Mercedes mengalami masalah yang sama dengan Williams dalam hal sensitifitas mobil terhadap angin,” ucap pembalap muda asal Inggris tersebut.

Baca Juga:

Russell yang juga pembalap binaan Mercedes menjelaskan, problem dari tiupan angin ini sudah ia rasakan saat tes pramusim selama tiga hari di sirkuit yang sama.

“Kami hanya memiliki 10 hari antara hari terakhir tes dengan latihan bebas pertama (FP1) GP Bahrain. Jadi, tidak mungkin melakukan perubahan karena cara mengantisipasi problem (angin) itu adalah mengubah desain,” ucap Russell, 23 tahun.

“Langkah itu jelas bukan opsi bagi kami. Bagaimana di lomba-lomba berikutnya masih akan kami lihat. Namun, saya kira masal Mercedes sama dengan kami,” ujar Russell yang finis di P14 pada lomba di Sirkuit Internasional Bahrain tersebut.

George Russell menambahkan, rata-rata kecepatan angin di Sirkuit Bahrain lalu bisa menembus 50 km/jam dan bahkan bisa lebih dari itu.

“Yang kita bicarakan ini adalah kecepatan angin di angka 50 km/jam. Padahal, mobil-mobil ini hanya memiliki toleransi menghadapi angin dengan kecepatan sekira 5 km/jam,” ucap Russell.

“Jadi, bisa Anda bayangkan bagaimana reaksi mobil saat dihantam angin berkecepatan 50 km/jam. Apalagi dengan embusan hingga 60 sampai 80 km/jam.”

Selain kecepatan di tikungan dan angin, beberapa waktu lalu Toto Wolff juga mengungkapkan Mercedes bermasalah dengan sistem pembangkit energi (energy recovery system). Karenanya, Mercedes W12 kerap kehilangan tenaga di akhir trek lurus panjang.

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Rosberg Percaya Vettel Mampu Bangkit
Artikel berikutnya Alpine Sangat Sulit Menang Musim Ini

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia