Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Safety Car Bikin Carlos Sainz Gagal Podium

Carlos Sainz Jr. dirugikan dengan keluarnya safety car kedua. Kans pembalap McLaren itu finis tiga besar di F1 GP Sakhir berantakan.

Carlos Sainz Jr., McLaren MCL35, George Russell, Mercedes F1 W11

Foto oleh: Charles Coates / Motorsport Images

Ia mengganti ban medium baru pada virtual safety car (VSC) di lap ke-55. Namun, safety car yang muncul setelah insiden Jack Aitken malah membantu pembalap lain yang bertahan dengan ban lama.

Padahal Sainz mencatatkan waktu cukup baik dengan strategi dua pit. Sementara, tiga pembalap di depannya, yakni Sergio Perez, Esteban Ocon dan Lance Stroll, menerapkan satu pit.

Bos McLaren Formula 1, Andreas Seidl, memandang keluarnya safety car justru menguntungkan Ocon dan Stroll. Sainz harus puas ada di peringkat keempat.

“Bagaimana balapan dimainkan, itu berfungsi untuk Esteban dan Lance. Saya kira mereka mendapat keuntungan juga dari bagaimana safety car masuk, karena ini di mana Carlos sedang dalam perburuan (podium) dengan set ban terakhir,” katanya.

“Jadi saya kira sulit menilai. Kami perlu menganalisis, kalau itu membuat perbedaan dalam balapan normal. Balapan kami pada akhirnya dengan Ocon dan Lance. Saya kira dengan waktu (keluarnya) safety car dan lain-lain, kami hanya sedikit tak beruntung berlomba dengan dua mobil itu.

Baca Juga:

“Carlos melakukan pekerjaan yang bagus dan bersama tim, dan saya kira kami memaksimalkan semua yang dimiliki, menjaga Daniel (Ricciardo) dan (Alex) Albon di belakang kami.”

Walaupun gagal menempatkan Sainz di podium, Seidl menegaskan tidak menyesal dengan strategi dua pit yang dipilih. Mereka lebih muda mengontrol kondisi ban.

“Saya bisa katakan datang ke balapan ini, dengan jelas kami mengharapkan dua stop. Kemudian kami dapat melihat degradasi ban yang tentunya lebih rendah dari yang diperkirakan,” ujarnya.

“Pada akhirnya, kami masih bisa melihat bahwa secara keseluruhan, taktik itu lebih baik dalam hal catatan waktu, meski berada dalam balapan.

“Sekali lagi, saya kira itu akan lebih dekat dengan Esteban dan Lance yang menerapkan satu stop kalau saja balapan berakhir tanpa safety car.”

Secara sportif, Siedl mengucapkan selamat kepada pembalap Racing Point, Sergio Perez, yang menguasai GP Sakhir. Ia sadar Sainz tak bisa melawan kecepatan pilot Meksiko itu.

“Kami harus mengatakan selamaat kepada Checo, dia hanya terbang. Dia menunjukkan apa yang bisa dilakukanya bersama mobil ini. Itu sesuatu yang kami tidak bisa tandingi saat ini. Checo berada di level berbeda dari sisi kecepatan,” pria Jerman itu memuji.

Sementara itu, rekan setim Sainz, Lando Norris tidak bisa memperbaiki posisi dari peringkat ke-10.

“Tentang Lando, kami masih perlu menganalisis kenapa setelah lap pertama yang bagus, dia ada di P10. Dia tak bisa melaju dengan kecepatan seperti Carlos,” Seidle mengungkapkan.

“Pada akhirnya, tentu mengecewakan untuk kami, terutama ketika kompetitor utama dapat meraih banyak poin.

“Sayangnya, kami kehilangan seseorang yang biasa di podium, karena ini akan membantu kami. Sekarang kami perlu meninggalkan ini di belakang.”

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Mick Schumacher Ingin Tingkatkan Performa bersama Haas
Artikel berikutnya Mercedes Terkesan dengan Cara George Russell Hadapi Masalah

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia