Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Sainz Akui Sulit Ukur Kemampuan Hamilton-Mercedes

Pembalap Ferrari, Carlos Sainz, meyakini sulit untuk mengatahui seberapa dekat level pembalap lain dengan Lewis Hamilton karena performa mobil yang berbeda jauh.

Carlos Sainz Jr., Ferrari

Foto oleh: Ferrari

Sainz yang akan berseragam Ferrari tahun ini menegaskan talenta hanya berdampak kecil pada hasil akhir di Formula 1 era modern.

Pria asal Spanyol itu memuji Hamilton atas perstasinya bersama Mercedes. Tapi, dia juga mengatakan sulit untuk mengetahui seberapa dekat level antara pembalap lain dengan Hamilton dalam olahraga tersebut.

Dalam tujuh tahun terakhir, Mercedes selalu mendominasi kejuaraan dengan meraih tujuh gelar pembalap dan konstruktor secara beruntun. Bahkan, tim sebesar Ferrari dan Red Bull sulit untuk menandingi performa pabrikan Jerman itu.

Banyak yang mengatakan dominasi yang dilakukan Mercedes tidak baik bagi Formula 1 karena bisa membuat kejuaraan mudah diprediksi. Ditambah, minimnya aksi menyalip di trek membuat penonton semakin bosan.

“Saya pikir Lewis masih menjadi pembalap terbaik di grid. Dia salah satu yang paling bertalenta dalam sejarah F1,” kata Sainz.

“Tapi, apa yang ingin saya katakan adalah sulit untuk mengatahui seberapa tinggi levelnya karena hanya ada dua mobil Mercedes di grid. Dengan begitu banyak talenta di trek, sungguh disayangkan olahraga ini hanya tentang tim dan mobil.”

Baca Juga:

Sejak beralih ke era V6 turbo hibrida, Formula 1 selalu mengandalkan teknologi untuk membuat mobil mereka lebih cepat. Berbeda dengan di masa lalu, yang mana kemampuan pembalap lebih diandalkan untuk membuat mobil melaju cepat.

Contoh terbaru bisa dilihat dari performa George Russell yang mampu tampil cepat saat berada di mobil Mercedes W11 ketika menggantikan Hamilton di Grand Prix Sakhir.

Pria asal Inggris itu menunjukkan kualitasnya yang tak pernah terlihat selama dua tahun berada di mobil Williams. Bahkan, jika Mercedes tak melakukan kesalahan, Russell bisa saja memenangi balapan.

Meski F1 akan menerapkan batasan anggaran dan perubahan besar dalam regulasi aerodinamika, setiap tim akan mencari celah yang bisa membuat mereka bisa melaju lebih cepat.

Sebelum balapan di Bahrain, Carlos Sainz akan melakoni tes pramusim di tempat yang sama selama satu setengah hari. Namun, mantan pembalap McLaren itu tak khawatir dirinya mendapat kritik karena tak bisa mengejar Hamilton.

“Sebagai seorang pembalap Formula 1, tak sulit untuk melaju cepat, meski berada di mobil yang berbeda,” ujar Sainz.

“Hal yang sulit adalah mengeluarkan performa terbaik dari mobil Anda, dan saya pikir itu yang membuat Lewis menjadi pembalap lebih baik daripada kami semua.”

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Raikkonen Belum Tahu ke Mana Setelah F1
Artikel berikutnya GP Vietnam Masih Memiliki Prospek

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia