Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Salah Strategi, Mercedes Harusnya Ikuti Keinginan Russell

Direktur Trackside Engineering F1 Mercedes Andrew Shovlin mengakui tim salah strategi dalam GP Jepang terkait pit stop. George Russell bisa saja meraih hasil lebih baik jika keinginannya diikuti.

George Russell, Mercedes AMG, on the grid

Foto oleh: Steve Etherington / Motorsport Images

Setelah lama tertunda akibat hujan deras mengguyur Suzuka International Racing Course, restart balapan Formula 1 Grand Prix Jepang berlangsung di belakang Safety Car, Minggu (9/10/2022) lalu.

Akibatnya, semua mobil harus memasang ban full wet meski peralihan ke kompon intermediate tampak sudah dekat. Tak lama usai Safety Car keluar dari lintasan, beberapa pembalap melakukan pit stop pada lap kelima untuk itu.

Sementara Mercedes memutuskan agar dua pembalapnya, Lewis Hamilton dan George Russell, beralih ke ban intermediate pada lap ketujuh. Keputusan melakukan double stacking (pit stop dobel) tersebut tidak disukai oleh mantan pilot Williams.

Russell ingin melanjutkan balapan satu lap lagi dalam udara bersih, tetapi harus menunggu di pit beberapa detik hingga para mekanik tim menggantikan bannya karena Hamilton masuk terlebih dulu.

Baca Juga:

Mercedes memperhitungkan jika mereka membiarkan Russell tetap di lintasan ketika itu, sang pembalap bisa kehilangan waktu hingga 10 detik, karena para pengguna intermediate melaju lebih kencang.

Faktanya, pembalap muda Inggris tersebut kehilangan banyak waktu akibat menunggu pit stop Hamilton selesai. Russell akhirnya harus kecewa karena menuntaskan GP Jepang di urutan kedelapan.    

“Kami melihat waktu pemberhentian (pit stop) serta semua faktor lainnya dan sampai pada kesimpulan bahwa kami tidak membuat keputusan tepat. Kami seharusnya melakukan apa yang dikatakan George, yaitu membiarkannya melaju satu lap lagi dalam udara bebas,” kata Andrew Shovlin.

“Kami juga melihat (ban) intermediate jauh lebih cepat, jadi Anda akan kehilangan waktu dengan tetap menggunakan full wet. Tetapi masalahnya adalah George dan Lewis terlalu dekat untuk membuat pit stop tanpa kehilangan waktu.  

George Russell, Mercedes W13, Lando Norris, McLaren MCL36

George Russell, Mercedes W13, Lando Norris, McLaren MCL36

Foto oleh: Andy Hone / Motorsport Images

“Waktu yang terbuang tersebut menyebabkan George kehilangan posisi dari (Yuki) Tsunoda dan bahkan mungkin Lando (Norris). Itu membuat situasi lebih sulit baginya karena dia harus menyalip mereka untuk benar-benar dapat mengemudi dalam udara bebas,” sang engineer menambahkan.

Saat Safety Car kembali ke pit, kondisinya tampak cukup baik untuk segera beralih ke ban intermediate. Namun, pada akhirnya hal itu urung dilakukan Mercedes atas saran dari para pembalapnya.

“Ini adalah sesuatu yang kami diskusikan (dengan Lewis dan George). Kami telah menyiapkan kru pit dan para pembalap tahu apa yang ingin mereka lakukan jika membuat keputusan itu. Tetapi, bagaimanapun, mereka yang melihat kondisi treknya, di mana genangan-genangan airnya,” ucap Shovlin.

“Mereka dapat merasakan seberapa besar grip yang dimiliki, jadi kami harus menyerahkan keputusan kepada mereka. Untuk Sebastian (Vettel) dan Nicholas (Latifi) – dua pembalap pertama yang beralih ke intermediate – lebih mudah mengambil risiko karena mereka di belakang dan bisa saja mengejar dalam fase Safety Car, jika itu strategi salah. Sedangkan pembalap kami merasa belum saatnya.”   

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Hamilton Puji Manuver Pertahanan Ocon di GP Jepang
Artikel berikutnya Alfa Romeo Turunkan Theo Pourchaire dalam FP1 di F1 GP Amerika

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia