Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Schumacher Tak Sabar Rasakan Momen Emosional Geber Mobil F1

Pembalap Haas, Mick Schumacher, akan resmi menjadi pembalap Formula 1 seutuhnya dengan mengikuti tes pramusim di Bahrain, pada 12-14 Maret mendatang.

Mick Schumacher, Haas F1 Team

Foto oleh: Haas F1 Team

Mengendarai mobil F1 sebenarnya bukan menjadi yang pertama bagi Schumacher karena beberapa tahun terakhir ia diberi kesempatan oleh Ferrari untuk mengendarai mobil mereka.

Namun, itu dilakukan sebagai fasilitas yang diberikan Ferrari kepada pembalap akademi mereka agar bisa merasaka sensasi di dalam mobil Formula 1.

Mulai tahun ini, putra legenda F1, Michael Schumacher itu akan menjadi pembalap F1 seutuhnya demi melanjutkan nama besar keluarganya di ajang balap jet darat tersebut.

“Tentu saja menjadi salah satu dari 20 pembalap di Formula 1 merupakan sesuatu yang sangat spesial,” kata Schumacher, kampiun FIA Formula 2 2020, seperti dilansir Speedweek.

“Saya sudah memimpikan ini selama 15 tahun terakhir, dan sekarang benar-benar terjadi. Ini akan sangat emosional dan jadi sesuatu yang sangat indah.

“Ini merupakan tahun ke-30 jika ayah saya masih berlomba di F1. Itu membuat segalanya menjadi lebih emosional dan membanggakan.”

Menghadapi tes, Mick Schumacher menegaskan dirinya sudah memahami apa yang perlu dilakukannya di dalam mobil Haas, VF-21.

“Prioritas saya adalah meningkatkan kenyamanan di dalam mobil dan membuat segala sesuatunya tepat. Saya ingin menambah pengalaman dan bekerja lebih dekat dengan tim,” kata Schumacher.

“Ini adalah prioritas saya di tes nanti. Saya tak sabar untuk segera bekerja dengan tim dan mempersiapkan semuanya untuk melakoni balapan pertama musim ini.”

Baca Juga:

Seperti yang selalu dikatakan Mick Schumacher, ia ingin menimba ilmu sebanyak mungkin pada tahun pertamanya dan tak ingin memasang target tinggi.

Memepelajari karakter mobil dan ban menurutnya menjadi yang terpenting ketimbang mencari hasil terbaik.

“Tentu saja saya ingin memberi banyak informasi kepada tim ketika Anda melakukan tes di trek dan saat balapan pada pekan berikutnya. Ini akan terasa seperti akhir pekan yang sangat panjang,” ujar Schumacher.

“Ini memberikan kami kesempatan untuk berkendara dengan menggunakan banyak ban, sehingga kami bisa lebih memahami kinerja ban. Sejak kami berjuang di Formula 2, sangat sedikit pengetahuan kami tentang ban F1.

“Tapi, saya memiliki pengalaman yang cukup banyak dengan ban Pirelli. Jadi, menemukan perasaan terbaik terhadap ban akan menjadi salah satu forkus kami di tes.”

Strategi juga lebih dibutuhkan di Formula 1, berbeda dengan Formula 2 yang jarak tempuh balapannya lebih pendek. Di tes nanti, Schumacher akan melakukan simulasi balap lebih sering agar semakin siap menghadapi balapan pertamanya.

“Kami harus mengumpulkan lebih banyak data tentang persiapan mencatatkan lap terbaik dan juga bagaimana mempersiapkan strategi ban di balapan,” ujar pria asal Jerman itu.

“Perlombaan saya tahun ini akan lebih lama dibandingkan dengan saat di Formula 2, dan tentu saja kami hanya memiliki satu hari grand prix.

“Kami harus menimba ilmu sebanyak mungkin bagaimana pendekatan latihan bebas dan kualifikasi. Jadi, kami bisa menempatkan segalanya dengan tepat untuk balapan.”

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Vettel Lebih Agresif Dibandingkan Perez
Artikel berikutnya Mulai 2021, F1 Setop Penggunaan Botol Plastik Sekali Pakai

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia