Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Edisi

Indonesia Indonesia
Formula 1 F1 GP Australia

Mick Schumacher Termotivasi Sang Ayah Hadapi F1 GP Australia

Sirkuit Albert Park di Melbourne adalah teritori baru bagi Mick Schumacher. Meski begitu, menjelang GP Australia, pilot Haas ini justru antusias. Ia mengaku punya memori indah bersama sang ayah di sana.

Mick Schumacher, Haas

Setelah dua Grand Prix awal Formula 1 2022, Mick Schumacher masih belum bisa mencetak poin. Di Bahrain ia finis P11 dan di Arab Saudi tidak balapan akibat crash. Namun, pembalap junior Ferrari tersebut tahu musimnya akan berjalan berbeda dengan tahun lalu.

Pasalnya, sang pilot sekarang duduk di mobil balap Haas, VF-22, yang dengan itu ia bisa melaju ke posisi 10 besar. Di Albert Park, Schumacher, 23 tahun, idealnya bisa meraih angka untuk pertama kali di Formula 1.

“Dalam hal mengemudi, Melbourne adalah yang pertama bagi saya. Tetapi saya tidak sabar menjelajah kota dan treknya. Saya pernah ke Australia dengan ayah saya (Michael Schumacher) dan melihatnya balapan di sana,” ujarnya seperti dilansir Speedweek.

Baca Juga:

“Saya memiliki kenangan indah tentang itu, jadi saya bahkan lebih bersemangat lagi untuk menjajalnya secara langsung trek hebat ini di belakang kemudi mobil saya sendiri,” pilot Jerman menambahkan.

Jika melihat statistik F1 di Albert Park, Michael Schumacher memegang rekor di sana, mencetak waktu lap terbaik, 1 menit 24,125 detik dengan Ferrari-nya dalam GP Australia 2004. Ia juga peraih kemenangan terbanyak, empat kali, jumlah yang sama dengan Lex Davison 

Rekor milik ayah Mick sekaligus juara dunia tujuh kali F1 tersebut bakal abadi, karena untuk edisi 2022, layout Sirkuit Albert Park telah diubah, trek dirancang agar lebih smooth di beberapa area, 24 meter lebih pendek dan diklaim lima detik lebih cepat per lap.  

Mick Schumacher, Haas VF-22

Mick Schumacher, Haas VF-22

Foto oleh: Carl Bingham / Motorsport Images

“Saya memiliki kesempatan mengendarai Ferrari 2004 milik ayah saya, itu mobil balap hebat! Saya pikir mobil baru kami terlihat agak mirip mobil-mobil masa lalu, dengan sayap depan lebih tinggi,” kata Mick.  

“Untuk treknya, kami juga harus menemukan ritme dengan mobil ini di Australia. Seperti sirkuit jalan raya lainnya, akan butuh waktu untuk lintasan mengembangkan grip sebab lalu lintas sepanjang tahun.”

Mick Schumacher sendiri mengatasi perubahan waktu sembilan jam dengan bepergian ke Australia lebih awal sehingga dapat melakukan aklimatisasi lebih baik, terutama menghadapi kondisi cuaca di sana.

Haas, yang telah berada di F1 sejak 2016, akan melakoni Grand Prix ke-125 mereka saat tiba di Australia. Tentu akan spesial jika Schumacher bisa meraih poin pada event yang berlangsung 8-10 April tersebut.

Detail Sirkuit Albert Park, Melbourne

Detail Sirkuit Albert Park, Melbourne

Foto oleh: Sam Bloxham / Motorsport Images

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Arab Saudi Siap Bicara Empat Mata dengan Lewis Hamilton
Artikel berikutnya Sergio Perez Tak Merasa Bersalah Halangi Carlos Sainz

Top Comments

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Edisi

Indonesia Indonesia