Sebastian Vettel Klaim Lebih Bahagia di Aston Martin daripada Ferrari
Sebastian Vettel mengklaim lebih bahagia bersama Aston Martin daripada Ferrari. Meskipun, rapornya di F1 2021 hanya sedikit lebih baik dari tahun terakhir bersama si Kuda Jingkrak.
Selepas dari Red Bull Racing, pembalap Jerman tersebut melompat ke paddock Ferrari mulai 2015 sampai 2020. Dalam periode itu, menang 14 kali, menginjak 55 podium, peringkat terbaik dalam klasemen akhir adalah runner-up Formula 1 2017 dan 2018.
Vettel meraih 12 pole position dan 14 lap tercepat dalam 118 start. Pencapaian tersebut membuatnya jadi pembalap Ferrari dengan kemenangan terbanyak ketiga setelah Michael Schumacher (72) dan Niki Lauda (15).
Pada 2020, pencapaian pilot 34 tahun itu terjun bebas. Dalam musim yang dibayangi terpaan Covid-19, ia hanya duduk di peringkat ketiga GP Turki dan berakhir pada peringkat ke-13 klasemen.
Hasil seperti itu tak pernah diharapkan ketika memutuskan gabung dengan Ferrari. Saat menerima pinangan pabrikan Maranello, ia bermimpi bisa menambah koleksi gelar juara seperti idolanya, Schumacher, karena teknologi mereka dianggap lebih maju.
Iklim kerja yang makin tidak menyenangkan dan rasa kecewa, membuatnya lapang dada ketika dilepas Ferrari. Ia lalu diganti Carlos Sainz.
Juara dunia F1 empat tahun tersebut kemudian ditampung Aston Martin, yang secara kualitas ketinggalan dari Scuderia. Namun, ternyata pada perjalanannya, Vettel lebih nyaman bekerja sama tim papan tengah tersebut.
“Kepergian saya dari Ferrari sedikit aneh. Berdasarkan apa yang terjadi, pada akhirnya, saya bisa katakan lebih bahagia sekarang daripada sebelumnya,” ujarnya kepada Blick.
“Tapi, saya tidak mau membuang waktu dan bicara tentang Ferrari lagi. Kesuksesan besar yang saya impikan ternyata tidak bisa terwujud di sana. Kami ingin jadi juara dunia dan itu tak pernah terjadi.”
Meski menyimpan kekesalan, Vettel tak selalu berkata buruk tentang mantan timnya. Rekan Lance Stroll itu bahkan yakin kalau Ferrari bisa meraih kejayaan kembali.
Mungkin saja, hadirnya mobil Formula 1 generasi baru pada 2022, membuat kekuatan tim tak lagi didominasi Mercedes dan Red Bull. Semua tim menjadi lebih setara dengan adanya budget cap.
“Mercedes dan Red Bull sangat superior. Tapi pada satu titik, Ferrari akan menang lagi dan jadi juara dunia,” ucapnya.
“Regulasi baru memberikan harapan. Kami harus menunggu dan melihat bagaimana semua berkembang. Kami tidak tahu jika akan lebih setara atau lebih banyak overtaking.”
Aston Martin hanya bertengger pada peringkat ketujuh klasemen konstruktor F1. Vettel melihat AMR21 tidak efisien.
“Mobil dengan kemiringan rendah yang bernasib paling buruk dengan perubahan aturan F1 pada 2021. Untuk alasan ini, kami mengalami musim sulit. Mercedes juga menderita karena hal ini. Mobil kami tidak efisien dan itu kelemahan,” ucapnya.
Sebastian Vettel, Ferrari, posisi kedua, Eric Blandin, Chief Aerodynamicist, Mercedes AMG, Valtteri Bottas, Mercedes AMG F1, posis 1, dan Lewis Hamilton, Mercedes AMG F1, posisi 3, di podium
Foto oleh: Andy Hone / Motorsport Images
Untuk musim depan, Vettel enggan membuat prediksi. Terlalu dini mengklaim bahwa mobil Aston Martin akan paling kencang dan merebut gelar.
“Jika bicara kepada semua tim, semua harus menunggu dan yakin mereka akan meningkat, tapi kami tahu bahwa itu bukan skenarion realistis. Kami harus tetap menginjak bumi. Saya punya ilusi bagus untuk 2022, Aston Martin sudah membuat langkah bagus,” ia mengungkapkan.
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Top Comments
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.