Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Seidl Minta Sistem Poin Penalti Ditinjau Ulang

Prinsipal McLaren, Andrea Seidl, memprotes poin penalti F1 yang diberikan kepada Lando Norris. Pembalap tersebut bahkan hampir dilarang berkompetisi.

Lando Norris, McLaren MCL35M

Lando Norris, McLaren MCL35M

Alessio Morgese

Norris kena batunya akibat mendorong Sergio Perez ke luar trek di GP Austria, Minggu (4/7/2021). Ia mendapat poin penalti sebesar 10, mendekati ambang batas. Jika sampai menyentuh 12 poin dalam satu tahun, maka ia akan dilarang tampil dalam satu lomba.

Pemuda Inggris itu selamat karena ada dua poin yang kedaluwarsa sebelum GP Inggris, jadi poin yang terpangkas tinggal delapan. Jadi dia tak boleh melakukan kesalahan besar ke depannya.

Kendati demikian, McLaren tidak senang dengan situasi tersebut. Seidl menuntut sanksi tersebut ditinjau ulang.

“Dari sudut pandang saya, itu perlu dilihat lagi. Saya kira kami semua setuju untuk insiden seperti di Austria, konsekuensinya larangan tampil sekali, bukan hal yang tepat,” ujarnya.

Ia mengaku tak mengerti kenapa Steward, Derek Warwick, tak menelaah dan menilainya sebagai balapan sulit.

“Sejujurnya, saya tidak paham kenapa dia mendapat penalti di sana. Itu bagi saya balapan dan balapan yang ingin kami lihat,” Seidl menambahkan.

“Saya tidak berpikir bahwa Lando melakukan kesalahan. Itu sebuah tambahan di awal balapan, di mana setiap orang perlu beradaptasi lebih dulu, dan dia hanya berjalan di jalur balapnya.

“Dia tidak melakukan kebodohan apa pun dan tidak melakukan dive bomb atau apa pun itu. Dia selalu paralel dengannya atau langsung berada di depan Checo. Sejujurnya, saya tak mengerti.

Baca Juga:

“Saya juga tak mengerti kenapa, contohnya, seorang steward tidak membawa lebih lagi dari sana, pada apa yang terjadi di sana, dalam lap pertama bagi pembalap. Sungguh menarik apa yang akan kami dengar dari Michael Masi tentang kasus ini.”

Beberapa waktu lalu, Direktur Balap F1 Michael Masi menjelaskan alasan menghukum Norris karena tidak langsung ke pit saat red flag di GP Azerbaijan. Seidl menyarankan ada materi balap yang diberikan kepada para pilot muda sejak level junior.

“Membahas komentar Michael, setiap pembalap go-kart tahu bahwa kalau kamu berada di luar pada lap pertama, Anda akan berakhir di gravel. Anda tidak bisa mengeluh tentang pembalap yang ada di jalur balapan,” tuturnya.

“Sungguh memalukan karena itu mungkin membuat kita membayar mungkin P2. Sebagai tambahan, Lando mendapat dua poin penalti untuk sesuatu seperti itu, yang mana membawanya lagi lebih dekat kepada larangan balapan.

“Sejujurnya, itu sesuatu yang perlu dipikirkan lagi secara keseluruhan, jika itu sistem tepat yang kita miliki di sini.”

Andreas Seidl, Prinsipal tim, McLaren, Lando Norris, McLaren, posisi ketiga, dan Daniel Ricciardo, McLaren , merayakan dengan tim McLaren setelah balapan

Andreas Seidl, Prinsipal tim, McLaren, Lando Norris, McLaren, posisi ketiga, dan Daniel Ricciardo, McLaren , merayakan dengan tim McLaren setelah balapan

Foto oleh: Steven Tee / Motorsport Images

Be part of Motorsport community

Join the conversation

Video terkait

Artikel sebelumnya F1 dan MotoGP Australia 2021 Resmi Batal
Artikel berikutnya Ricciardo Kecewa Berat dengan Pembatalan F1 GP Australia

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia