Carlos Seidl Minta Siaran Komunikasi Tim F1 dan FIA Dibatasi
Prinsipal McLaren, Andreas Seidl, memandang perlunya pemilahan komunikasi radio yang ditayangkan pada siaran langsung Formula 1 di televisi.
Foto oleh: Erik Junius
Dalam F1 GP Arab Saudi, di Sirkuit Jeddah, akhir pekan lalu, Direktur Balap FIA (Federasi Otomotif Internasional), Michael Masi, menginstruksikan kepada manajer Red Bull, Jonathan Wheatley, agar Max Verstappen memberikan posisi kembali kepada Lewis Hamilton.
Pembalap Red Bull melakukan manuver ke luar trek saat berduel di Tikungan 1 dengan Lewis Hamilton. Namun, kibaran bendera merah berarti tak boleh ada aksi yang boleh dilakukan.
Saat berhenti, Masi menyarankan supaya Red Bull menyuruh Verstappen untuk turun ke posisi ketiga saat restart. Jadi pembalap Belanda itu tak perlu mengembalikan posisi saat balapan.
Komunikasi tersebut disiarkan di televisi dan langsung memantik kontroversi di tengah panasnya persaingan kedua pembalap. Pasalnya, ada kata ‘offer’ dalam saran Masi yang mengesankan seolah kesepakatan sedang dibuat dalam komunikasi dengan Wheatley.
Prinsipal Red Bull, Christian Horner, mengomentari bahwa itu seperti kesepakatan yang dilakukan di pasar lokal atau marketplace. Sedangkan, Masi bersikeras bahwa hal itu normal dilakukan antara race control dan tim.
Seidl pun ikut angkat bicara terkait polemik tersebut. Ia menyarankan alangkah lebih baik kalau komunikasi seperti itu tak ditransmisikan ke publik.
“Saya kira satu-satunya alasan kenapa itu jadi perdebatan karena disiarkan. Sebelumnya, Anda tidak mendengar hal-hal seperti itu. Saya kira itu perbedaan besar,” ucapnya.
“Sejujurnya, dari sudut pandang saya, saya tak pernah menyukai penyebarluasan komunikasi ini, karena ada hal-hal yang bolak-balik terkait keselamatan, dan lain-lain, yang mana saya pikir tidak perlu semua selalu disiarkan. Itu pendapat saya soal isu ini.”
Menurut Seidl, fakta bahwa pesan yang disampaikan pastinya akan mencapai jutaan penggemar F1. Pendapat tim yang tersebar luas lewat siaran televisi, bisa menciptakan efek negatif terhadap balapan Formula 1.
“Menurut saya, secara prinsip komunikasi tidak berubah. Saya katakan, dalam hal apa yang mundur dan maju, itu bahkan lebih terkontrol daripada di masa lalu karena setiap orang tahu bahwa pembicaraan akan disebarluaskan,” ia menandaskan.
Max Verstappen, Red Bull Racing RB16B, dan Lewis Hamilton, Mercedes W12, bertempur saat restart
Foto oleh: Steve Etherington / Motorsport Images
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Video terkait
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments