Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Special feature

Siapakah Orang-orang Terkaya di Formula 1?

Formula 1 adalah olahraga yang amat sangat mengonsumsi uang. Jika tertarik terjun ke balap jet darat sebagai pelaku, tentu saja Anda harus merogoh kocek dalam-dalam.

Lance Stroll, Racing Point RP19, leads Sergio Perez, Racing Point RP19

Foto oleh: Joe Portlock / Motorsport Images

Dan untungnya - seperti olahraga balap kuda - prestise dan status Formula 1 menarik perhatian orang-orang terkaya di planet bumi. Jadi, mari kita coba lihat siapa-siapa saja yang terkaya di ajang balap jet darat ini.

Sebagai pembuka, perhatikan stiker logo Claro yang menempel di sayap belakang mobil Red Bull Racing. Claro adalah perusahaan telekomunikasi asal Meksiko, yang merupakan bagian dari America Movil. Dilaporkan, total pendapatan mereka bisa mencapai 50 miliar dolar Amerika, atau setara 721 miliar Rupiah.

Dan menurut Forbes, chairman Claro, Carlos Slim Helu dikabarkan memiliki kekayaan sebesar 63,8 miliar dolar, yang menjadikan dirinya orang terkaya ke-16 di dunia.

Red Bull Racing RB16B rear wing endplate

Red Bull Racing RB16B rear wing endplate

Photo by: Mark Sutton / Motorsport Images

Dia, bersama anaknya, Carlos Slim Domit, merupakan kekuatan utama finansial pembalap asal Meksiko, Sergio Perez, yang bergabung dengan Red Bull Racing pada musim 2021.

Stiker Claro yang dibawa Perez ke Red Bull ditempelkan di mobil milik beberapa orang yang akan kami bahas sebentar lagi, salah satunya berada di urutan ke-56 dalam daftar orang terkaya itu. Kekayaan bersihnya adalah 26,9 miliar dolar, dan dia memiliki kurang dari setengah perusahaan!

Ini adalah contoh yang memusingkan, tetapi telah menggarisbawahi seberapa besar jumlah uang yang membantu gelaran Formula 1 bergulir.

Carlos Slim Domit on the Monaco starting grid

Carlos Slim Domit on the Monaco starting grid

Photo by: Sutton Images

Siapa Pemilik Tim Formula 1 Terkaya?

Dietrich Mateschitz adalah co-founder, 49% pemilik dan direktur pengelola Red Bull, perusahaan minuman energi, yang memiliki Red Bull Racing dan AlphaTauri. Pria berusia 76 tahun itu sangat mencintai F1 sehingga dia membeli tidak hanya satu, tapi dua tim jet darat (Jaguar dan kemudian Minardi).

Latar belakangnya begini. Saat memasarkan pasta gigi di Thailand, dia menemukan Krating Daeng, dan sadar bahwa merek minuman tersebut membantunya menyembuhkan jet lag. Setelah berkolaborasi dengan pemiliknya, Chaleo Yoovidhya, mereka meluncurkan versi kebarat-baratannya yang dinamai Red Bull pada 1987. Dengan cepat, Red Bull menjadi pemimpin pasar dunia dalam sektor minuman berenergi.

Red Bull pertama kali berkecimpung di motorsport ketika mereka menjadi sponsor Gerhard Berger, dan kemudian menjadi pemilik 60 persen saham Sauber F1 - sampai perselisihan dengan Peter Sauber, saat memutuskan merekrut Kimi Raikkonen ketimbang Enrique Bernoldi! Pada November 2004, Mateschitz membeli tim Jaguar Racing seharga satu pound dari Ford, dan setahun kemudian - dengan Berger - membeli tim Minardi dari Paul Stoddart, menamainya Scuderia Toro Rosso.

Dietrich Mateschitz, CEO and Founder of Red Bull at the F1 Paddock gates

Dietrich Mateschitz, CEO and Founder of Red Bull at the F1 Paddock gates

Photo by: Sutton Images

Dikepalai oleh prinsipal Christian Horner, Red Bull Racing telah meraih empat gelar juara dunia F1 bersama Sebastian Vettel. Scuderia Toro Rosso, yang menjadi tim junior Red Bull, meraih kemenangan perdananya pada 2008 atas nama Vettel, berubah nama menjadi AlphaTauri, untuk mempromosikan lini fashion Red Bull.

Mateschitz juga memiliki Sirkuit Red Bull Ring di Spielberg, yang menjadi venue GP Austria. Yoovidhya meninggal pada 2012, dan anaknya, Chalerm (yang bukan sosok asing di paddock Formula 1) sekarang memiliki 51 persen saham Red Bull, yang secara teknis menjadikannya pemilik tim terkaya di F1 - walaupun nama Mateschitz masih berada di atasnya.

Lewis Hamilton, Tommy Hilfiger fashion photoshoot

Lewis Hamilton, Tommy Hilfiger fashion photoshoot

Siapa Pembalap Terkaya di Formula 1?

Pembalap (aktif) terkaya di F1 saat ini adalah Lewis Hamilton. Juara dunia tujuh kali itu memiliki gaji sebesar 55 juta dolar Amerika (setara 793 miliar Rupiah) per tahun, dan kekayaannya berkisar di angka 300 hingga 500 juta dolar.

Endorsemen dengan Mercedes, Tommy Hilfiger, Monster Energy, Bose, Puma, IWC, Sony, Gran Turismo serta MV Agusta diyakini memberikan dampak yang besar terhadap nominal uang dalam rekening bank miliknya.

Pembalap yang selevel dengan Hamilton, dalam hal gelar juara, adalah Michael Schumacher, yang dipercaya memiliki kekayaan sebesar 600 hingga 800 juta dolar Amerika. Forbes tercatat dua kali memasukkan namanya ke dalam daftar atlet dengan bayaran tertinggi, tepatnya pada 1999 dan 2000. Mereka juga mengklaim bahwa pendapatannya saat masih di Ferrari mencapai 80 juta dolar Amerika per tahun.

HRH Prince Salman bin Hamad Al Khalifa on the podium

HRH Prince Salman bin Hamad Al Khalifa on the podium

Photo by: Mark Sutton / Motorsport Images

Siapa Promotor Terkaya di Formula 1?

Ada banyak orang kaya yang terlibat dalam balapan Formula 1, seperti pemilik hotel dan properti Singapura, Ong Beng Seng, yang sangat berpengaruh dalam menarik minat fan ke balapan jalanan F1. Atau investor Circuit of the Americas (COTA), John Deljoria, yang merupakan co-founder produk kesehatan dan kecantikan rambut, Paul Mitchell. Ia merupakan bilioner, yang menjadikan GP Amerika sebagai balapan paling terkenal pada kalender F1.

Lalu, ada (promotor) GP Bahrain dan Abu Dhabi, yang balapannya diselenggarakan oleh keluarga kerajaan. Kekayaan Keluarga Kerajaan Bahrain diyakini mencapai 4 miliar dolar Amerika atau setara 57 triliun Rupiah. Pangeran Salman adalah pendukung loyal Formula 1, yang mana ia juga merupakan investor McLaren, via Mumtalakat, yang merupakan dana kekayaan berdaulat pemerintah Kerajaan Bahrain. Nilai kekayaannya disebut-sebut mencapai 17 miliar dolar Amerika.

Zak Brown, McLaren Racing CEO and Sheikh Mohammed bin Essa Al Khalifa, CEO of the Bahrain Economic Development Board and McLaren Shareholder

Zak Brown, McLaren Racing CEO and Sheikh Mohammed bin Essa Al Khalifa, CEO of the Bahrain Economic Development Board and McLaren Shareholder

Photo by: Andy Hone / Motorsport Images

Sementara itu, Pangeran Abu Dhabi, Sheikh Khalifa, mengontrol investasi senilai 875 miliar dolar Amerika, menjadi jumlah uang terbesar yang diatur oleh kepala negara. Kekayaan keluarganya sendiri mencapai 150 miliar dolar Amerika.

Masuknya seri GP Miami ke kalender Formula 1 menambahkan daftar orang terkaya di balap jet darat saat ini. Stephen M Ross, pemilik tim NFL, Miami Dolphins, memiliki harta sebesar 7,5 miliar dolar Amerika.

Pengembang real estate, yang juga sempat berencana membeli Formula 1 sebelum diambil oleh Liberty Media, menandatangani kontrak untuk membawa F1 ke Miami. Persetujuan menggelar balapan di jalanan Miami itu terwujud di saat dunia sedang dilanda pandemi Covid-19.

John Malone, Chairman, Liberty Media, on the grid

John Malone, Chairman, Liberty Media, on the grid

Photo by: Steven Tee / Motorsport Images

Seberapa Kaya Pemilik Formula 1?

Liberty Media membeli Formula 1 dari ekuitas swasta, CVC, sebesar 4,6 miliar dolar pada 2017. Dipimpin oleh John C Malone, bilioner asal Amerika Serikat, yang merupakan pemilik tanah pribadi terbesar seantero negeri Paman Sam. Kekayaannya, menurut Fobes, menyentuh 7,8 miliar dolar Amerika

Liberty Media baru-baru ini mengungkapkan, dalam pengajuan peraturan dengan Securities and Exchange Commission, bahwa kompensasi CEO, Greg Maffei, telah meningkat menjadi 47,1 juta dolar pada 2020, naik dari 44 juta dolar - terutama dari penghargaan dan opsi saham. Gaji pokoknya adalah 871.800 dolar Amerika.

Bernie Ecclestone, eks CEO Formula 1 Group, memiliki kekayaan mencapai 3 miliar dolar. Ia tetap menjadi chairman Emeritus of F1 sampai 2020.

Lawrence Stroll, Owner, Aston Martin F1

Lawrence Stroll, Owner, Aston Martin F1

Photo by: Glenn Dunbar / Motorsport Images

Siapa 'Ayah' Terkaya di Formula 1?

Pembalap Aston Martin, Lance Stroll, kini membalap untuk ayahnya, Lawrence, yang memiliki kekayaan sebesar 3,2 miliar dolar Amerika (menurut Forbes). Pada awal 2020, Stroll memimpin pembelian Aston Martin sebesar 235 juta dolar Amerika, dan kemudian mengganti nama tim Formula 1 yang pernah ia beli dengan harga 100 juta dolar pada musim panas 2018 (sebelumnya bernama Racing Point).

Stroll Sr adalah dalang di balik IPO merek fashion Michael Kors tahun 2011 dan menjual saham terakhirnya di perusahaan tersebut pada 2014. Sebelumnya, ia membawa merek pakaian Pierre Cardin dan Ralph Lauren ke Kanada, dan bersama dengan investor Hong Kong, Silas Chou, berinvestasi di Tommy Hilfiger dan kemudian mengembangkan merek Michael Kors dengan cara yang sama. Stroll adalah kolektor Ferrari terkenal dan membeli 275 GTB / 4 Spider dengan memecahkan rekor 27,5 juta dolar pada 2013.

Nikita Mazepin with his Father Dmitry Mazepin, Chairman of Uralchem Integrated Chemicals Company with Dmitry Kozak, Deputy Prime Minister of the Russian Federation on the grid

Nikita Mazepin with his Father Dmitry Mazepin, Chairman of Uralchem Integrated Chemicals Company with Dmitry Kozak, Deputy Prime Minister of the Russian Federation on the grid

Photo by: Mark Sutton / Motorsport Images

Ayah dari Nikita Mazepin (Haas F1), Dmitriy, merupakan pemegang sebagian besar saham dan Chairman dari Uralchem Integrated Chemicals Company. Dia masuk ke dalam daftar bilioner Forbes pada 2014 dan 2015, dengan membeli perusahaan Uralkali sebesar 5 miliar dolar. Ia sebelumnya pernah bekerja sama dengan perusahaan petrochemical TNK dan Sibur, kemudian membangun perusahaan pertamanya pada 2004, yang lalu disatukan ke Uralchem.

Mazepin juga sempat memberikan tawaran untuk membeli Force India pada 2018, namun kalah saing dengan Stroll.

Zak Brown, McLaren Racing CEO with Michael Latifi, Investor, McLaren

Zak Brown, McLaren Racing CEO with Michael Latifi, Investor, McLaren

Photo by: Steven Tee / Motorsport Images

Ayah dari Nicholas Latifi (Williams), Michael, merupakan pemilik dan chairman, serta CEO Sofina Foods. Lewat investasi perusahaannya, ia sempat menaruh 200 juta dolar Amerika ke McLaren Group pada 2018.

Latifi Sr meninggalkan negaranya, Iran, untuk menetap di Kanada saat berusia 15 tahun, menjadi pengungsi setelah Shah ditundukkan pada 1979. Ia menggunakan ilmu bisnisnya, serta kemampuan mekaniknya untuk memulai perusahaan makanan olahan di Toronto pada 1995 bernama Vienna Meat, yang kemudian berkembang menjadi Sofina Foods, dan sekarang menghasilkan 2 miliar dolar Amerika.

Memiliki kecintaan terhadap Ferrari, ia membeli (dan mengemudikan) mobil yang dulunya dikemudian oleh Michael Schumacher dan Kimi Raikkonen, yakni Ferrari F2004 dan Ferrari F2007.

Miami circuit announcement

Miami circuit announcement

Photo by: Liberty Media

Apakah Akan Ada Uang 'Baru' yang Datang ke F1?

Dengan regulasi baru serta pembatasan biaya yang akan segera dijalankan, Formula 1 telah memotong besar pengeluaran tim-tim. Pun itu tidak bakal menghentikan partisipasi orang-orang super kaya dunia, yang dapat membantu mendatangkan keuntungan lomba balap mobil paling prestisius ini.

Dengan kehadiran GP Miami di Amerika Serikat - tempat di mana pemilik waralaba olahraga multi-miliarder adalah aturannya, bukan pengecualian - hanya akan meningkatkan profil F1 saat mereka memperluas kalendernya di bawah pengawasan Liberty. Pengaruh serial Netflix 'Drive to Survive' dan aktivitas sosial Lewis Hamilton, di samping kesuksesannya di trek, juga memberikan ruang lingkup untuk pertumbuhan lebih lanjut berkat sorotan yang lebih luas.

Nicholas Latifi, Williams FW43B, George Russell, Williams FW43B

Nicholas Latifi, Williams FW43B, George Russell, Williams FW43B

Photo by: Charles Coates / Motorsport Images

Akuisisi tim Williams senilai 180 juta dolar Amerika oleh perusahaan investasi AS, Dorilton Capital, mungkin bukan pergantian tangan terakhir atau suntikan uang tunai. Sponsor adalah barometer baik lainnya dari kesehatan finansial F1, dan kita telah melihat Cognizant mengambil hak kepemilikan di Aston Martin, Oracle menjadi pemain besar di Red Bull dan TeamViewer menjadi sponsor terbesar ketiga Mercedes.

Seperti yang sering dikatakan bos McLaren Zak Brown, F1 adalah tempat "untuk menjadi terkenal dengan cepat". Dan tidak ada tanda-tanda melambat dalam waktu dekat.

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Tes Perpisahan F1, Grosjean Akan Kemudikan Mercedes W10
Artikel berikutnya Haas Janji Tingkatkan Komunikasi Usai Insiden Mazepin-Perez

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia