Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Sindiran Norris Dianggap Alpine sebagai Simbol Kebingungan

Sindiran Lando Norris diyakini Alpine timbul karena terguncang setelah melihat kecepatan yang diperlihatkan rival dalam perebutan peringkat keempat klasemen F1 2022.

Lando Norris, McLaren

Setelah merasa di atas angin dalam F1 GP Singapura, Norris dan McLaren seolah terbanting ke tanah di seri berikutnya. Pada seri Jepang, mereka hanya dapat satu poin.

Sebaliknya, Alpine yang pulang dengan tangan hampa dari Singapura malah tampil impresif. Esteban Ocon mampu mempertahankan P4 dari Lewis Hamilton dan Fernando Alonso bertengger di peringkat ketujuh.

Pabrikan Prancis pun kembali menjauh dari McLaren di klasemen konstruktor dengan selisih 13 poin. Pace yang diperlihatkan A522 belakangan ini sangat mengejutkan bagi Norris.

“Mereka jauh lebih kencang dari kami. Saya tidak tahu bagaimana kami masih bisa melawan mereka dalam kejuaraan. Mereka di liga berbeda dengan kami saat ini,” pembalap Inggris menandaskan.

“Saya gembira dapat menyaingi mereka sejauh ini. Itu menunjukkan kami melakukan pekerjaan dengan sangat bagus di area lain, seperti keandalan, memaksimalkan performa kami, mengambil kesempatan dan tidak membuat kesalahan.

Baca Juga:

“Mereka pasti telah bekerja jauh lebih buruk di area itu hanya untuk berada di depan kami dalam kejuaraan dengan mobil yang dimiliki. Bukan kejutan, itu bukan pertarungan besar sekarang karena mereka jauh lebih cepat. Tapi, kami akan terus berusaha dan membatasi kehilangan poin untuk mereka.”

Alpine tak terlalu menggubris pendapat Norris. Mereka memilih fokus untuk mengamankan posisi keempat dan memangkas jarak dengan Mercedes.

“Lando suka berkomentar seperti itu, bukan? Tapi, kami hanya perlu berada di depan. Saya tidak tahu kenapa dia terus melakukannya. Saya pikir kami bikin dia terguncang,” direktur olahraga Alpine, Alan Permane, menandaskan.

“Kami jauh lebih fokus pada Mercedes dan mencoba mengalahkan Mercedes. Kami mencoba membawa diri kami ke level itu.”

Ia kembali membahas pil pahit di Singapura. Berkaca dari hasil negatif itu, mereka mencari cara agar konsisten tampil cepat.

“Tentu, kami mengalami kemunduran besar di Singapura. Tapi, saya kira di Jepang, itu sudah kembali ke normal,” katanya.

“Saya bayangkan bahwa dalam beberapa balapan ke depan, kami dapat melakukan hal yang sama. Mobil jelas lebih kencang. Saya kira itu sudah dekat dengan pembalap-pembalap top.

“Setelah setiap balapan, kami lihat di mana kami dari sisi persentase jauh dari pole position dan hal seperti itu. Saya yakin kami kian dekat daripada yang pernah terjadi musim ini. Jelas kami melangkah ke arah tepat.”

Alpine dilarang berpuas diri meski kini sudah mengalahkan McLaren. Permane ingin selisih mereka terus melebar hingga seri terakhir.

“Saya memilih berangkat ke Abu Dhabi 40 poin lebih baik dari mereka daripada satu poin di depan mereka. Namun, setelah Abu Dhabi, saya tidak peduli jika kami satu poin atau 40 poin bersih.

“Peringkat keempat adalah target kami. Selama kami di posisi itu, hanya itu yang paling penting.”

Fernando Alonso, Alpine F1 Team A522

Fernando Alonso, Alpine F1 Team A522

Photo by: Alpine

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Marko: Max Verstappen Tidak Bakal Kejar Schumacher-Hamilton
Artikel berikutnya Duo Bintang IndyCar Dapat Jatah FP1 di Formula 1

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia