Krisis Terus, Sirkuit Catalunya Ingin Gelar F1-MotoGP sampai 2026
Circuit de Barcelona-Catalunya, Spanyol, siap memperbarui kontrak dengan dua kejuaraan balap tertinggi di dunia minimal lima tahun ke depan, sampai 2026.
Dalam keterangannya, Selasa (23/11/2021) malam, juru bicara Pemerintah Catalunya (Generalitat de Catalunya) Patricia Praja menjelaskan pihaknya siap mengajukan kontrak baru untuk Formula 1 dan MotoGP untuk periode 2022 sampai 2026.
Setelah pertemuan Dewan Eksekutif, Praja menyebut pembaruan kontrak sirkuit yang terletak di Montmelo, Barcelona, tersebut akan tetap berkomitmen terkait “keberlangsungan dan berhubungan langsung dengan daerah sekitar”.
“Sangat mungkin Circuit de Catalunya menggelar lagi (F1 dan MotoGP) dan itu yang akan dilakukan Pemerintah,” tutur Praja.
Ia pun menjelaskan bila keputusan (untuk memperpanjang kontrak) ini bisa dilihat dari Rencana Strategis Sirkuit Catalunya yang salah satu isinya adalah kampanye soal keberlanjutan dan inovasi teknologi.
Praja juga yakin bila pembaruan kontrak nanti tidak akan memengaruhi negosiasi perencanaan anggaran Generalitat untuk 2022.
Miguel Oliveira, Red Bull KTM Factory Racing saat turun di MotoGP Catalunya 2021.
Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images
Praja menambahkan, Generalitat ingin mempromosikan paradigma baru untuk sirkuit yang akan jadi dalam beberapa pekan ke depan. Salah satunya adalah terkait penggunaan sirkuit selain untuk grand prix Formula 1 dan MotoGP.
Menurutnya, pembaruan kontrak untuk F1 dan MotoGP nantinya akan menjadi salah satu cara periode transisi ke Sirkuit Barcelona yang baru. Meskipun, Praja tidak menjelaskan detail apa saja program dalam transisi sirkuit tersebut.
Kontrak Sirkuit Barcelona dengan Formula 1 dan MotoGP selama ini menjadi salah satu isu yang ditentang Candidatura d'Unitat Popular (CUP), partai politik sayap kiri di Parlemen Catalunya yang selama ini pro-kemerdekaan Barcelona.
Juru bicara CUP di parlemen Eulalia Reguant belum lama ini melontarkan sindiran pedas lewat cuitannya di Twetter: “Itu bukan bujet untuk proyek-proyek makro. Mereka transformatif dan hijau.”
Sirkuit Barcelona sudah 31 kali menjadi tuan rumah Formula 1 Grand Prix Spanyol sejak 1991. Sementara di MotoGP, mereka sudah 30 kali menggelar balap dengan nama GP Eropa pada 1992-1995 dan GP Catalunya sejak 1996 sampai 2021.
Kritik dari CUP terkait penyelenggaraan F1 dan MotoGP di Sirkuit Barcelona memang beralasan. Sejak 2007, jumlah penonton yang datang ke kedua ajang tersebut di Barcelona terus menurun hingga membuat rumit hitung-hitungan ekonomi trek sepanjang 4,6 km itu.
Paling tidak sejak 2009 Sirkuit Barcelona terus mengalami defisit secara ekonomi. Bahkan, antara 2009 sampai 2018, kerugian mereka secara umum mencapai 50,5 juta euro (sekira Rp810,1 miliar dengan kurs saat ini).
Dalam beberapa tahun terakhir, ekonomi Sirkuit Barcelona ditopang oleh bujet dari publik yang datang melalui Provincial Deputation of Barcelona (lembaga yang mengatur pemerintahan dan administrasi di Provinsi Barcelona) dan Generalitat de Catalunya.
Hasil-hasil buruk inilah yang membuat beberapa ofisial senior di Generalitat mempertimbagkan untuk menghilangkan Formula 1 dari Sirkuit Barcelona.
Karena penyimpangan yang terdeteksi dalam audit terakhir, Dewan Kota Barcelona bahkan memutuskan untuk membatalkan hibah ekonomi yang seharusnya diterima sirkuit sampai sekarang. Situasi tersebut jelas memperburuk ekonomi sirkuit.
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Top Comments
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.