Situasi Mercedes Buat Masa Depan Lewis Hamilton Dipertanyakan
Pundit Sky Sports dan komentator F1, Martin Brundle, mengatakan masa depan Lewis Hamilton penuh tanda tanya jika situasi Mercedes tak berubah.

Masa depan Hamilton sempat menjadi perbincangan hangat sepanjang musim dingin usai kehilangan gelar juara dunia kedelapannya tahun lalu.
Melalui media sosial, pembalap asal Inggris itu menyatakan kembali setelah dua bulan bungkam. Dan ia oun sukses mendapatkan podium pertamanya musim ini di Grand Prix Bahrain.
Namun, pria bergelar kebangsawanan Sir tersebut belum memiliki paket sempurna untuk kembali memperjuangkan titel Formula 1 2022.
Mercedes belum dapat mengeluarkan seluruh potensi W13 dengan regulasi teknis baru, serta bahkan tertinggal jauh dari Ferrari dan Red Bull Racing.
Direktur Teknis Mercedes, Andrew Shovlin, juga mengatakan mobil anyar terlalu banyak masalah. Pihaknya pun sedang berpacu melawan waktu untuk menyelesaikan masalah.
Jika situasinya tak membaik, Brundle merasa Mercedes bisa kehilangan Hamilton yang kontraknya akan segera berakhir.
"Dia akan bertahan selama dia memiliki motivasi untuk pergi ke olahraga dan naik pesawat. Berjam-jam wawancara setelah balapan, berjam-jam pertemuan dengan media. Pengemudi membenci itu. Mereka hanya ingin balapan,” ucapnya.
“Selama dia masih menikmati sisi F1 itu dan dia bisa menanggungnya dan menyeimbangkannya dengan kecintaannya pada balap, dia akan bertahan.
“Tetapi jika Mercedes adalah tim tercepat ketiga sepanjang tahun dan harus mengejar tim lainnya, saya pikir itu akan menjadi perspektif yang berbeda dan itu tidak akan menyenangkan lagi.”
Lewis Hamilton untuk pertama kalinya menandatangani kontrak selama dua tahun yang disepakati tahun lalu, setelah beberapa musim terakhir hanya teken kontrak satu tahun.
Martin Brundle mengatakan Hamilton saat ini lebih termotivasi dari sebelumnya untuk meraih kemenangan. Meski situasi bagi sang pembalap untuk mengejar gelar kedelapannya tampak bermasalah.
“Saya pikir dia sangat termotivasi. Pada usia 37 tahun, dia berada di puncak kariernya. George Russell akan mendorongnya dan itu akan membuahkan hasil. Hamilton sangat kuat,” ujarnya.
“Apa lagi yang akan dia lakukan dengan semua energi, semangat kompetitif, dan adrenalin itu? Kita semua pecandu adrenalin berlomba di F1.
“Lewis memiliki banyak ambisi untuk mengubah banyak hal di dunia. Saya mengaguminya dalam aspek itu dan dia tahu bahwa Formula 1 adalah platform di mana dia bisa melakukan itu.
“Jadi selama itu dalam keseimbangan yang tepat, selama Anda menikmatinya dan itu cepat, itu akan terus berlanjut.”

Kevin Magnussen, Haas VF-22, Lewis Hamilton, Mercedes W13
Foto oleh: Zak Mauger / Motorsport Images
Fleksibilitas Hidung Bikin Ferrari dan Red Bull Kompetitif
Red Bull: Kemerosotan Bukan Akhir Era Mercedes
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.