Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Soal Ban Sulit Dapat Grip, Pirelli Tidak Tahu Karakteristik Aspal Baru Istanbul Park

Penanggung jawab program Formula 1 (F1) Pirelli, Mario Isola, mengaku pemasok tunggal ban asal Italia itu seharusnya membawa ban yang lebih lunak ke Turki jika tahu lebih cepat lintasan akan diaspal ulang.

Mario Isola, Racing Manager, Pirelli Motorsport and Michael Masi, Race Director

Foto oleh: Andy Hone / Motorsport Images

Pirelli mengaku baru tahu soal rencana pemberian aspal baru untuk Sirkuit Istanbul Park – yang selama ini terkenal abrasif – beberapa pekan setelah mereka memutuskan untuk menurunkan tiga jenis ban dengan kompon keras.

Usai melihat semua pembalap kesulitan mengendalikan mobil di atas aspal baru pada dua latihan bebas awal  (FP1 dan FP2) GP Turki, Jumat (13/11/2020), Isola mengatakan Pirelli seharusnya membawa ban yang lebih lunak agar para pembalap mendapatkan daya cengkeram (grip) yang lebih baik.

Pirelli mengaku tidak tahu tentang rencana pengaspalan ulang meskipun hubungan mereka dengan pengelola Istanbul Park sangat bagus. Lokasi pabrik Pirelli juga tidak jauh dari sirkuit.

“Kami agak terlambat mendapatkan informasi soal pengaspalan Istanbul Park. Dan, kami pun tidak tahu soal karakteristik tarmac (material campuran yang terdiri dari lapisan kerikil, tar, dan pasir) yang dipakai,” ucap Isola.

Mengacu kondisi dan tipe tarmac yang mereka hadapi saat ini di Istanbul, Pirelli mengaku pilihan ban yang ada memang agak konservatif.    

“Sebelumnya saya perkirakan trek di Istanbul bakal mirip Portimao (Portugal) yang memiliki tarmac lebih halus dengan bitumen (aspal) sebagai lapisan teratas sehingga ban bisa mendapatkan grip cukup,” tutur Isola.

Ia menjelaskan, tidak adanya grip di FP1 dan FP2 kemungkinan juga dipengaruhi temperatur, kelembaban, dan tipe tarmac. Mereka memilih tarmac yang menurut kami terkeras yang pernah kami temui,” kata Isola lagi.

Isola sangat yakin aspal baru Istanbul didukung penuh oleh Hermann Tilke, arsitek dan desainer sirkuit ternama dunia. Sementara, pengaspalan Portimao dilakukan oleh Dromo, perusahaan perancang sirkuit asal Italia.

“Kedua perusahaan ini sangat piawai dalam pemilihan aspal. Mungkin, jenis material yang mereka gunakan untuk pengaspalan berbeda,” ucap Isola.   

Saat disinggung soal komunikasi antara pihaknya dengan Istanbul Park terkait rencana pengaspalan ulang, Isola mengatakan pihak sirkuit juga harus ikut bertanggung jawab karena agak terlambat memberi tahu soal ini.

Baca Juga:

“Kami selalu berhubungan dengan FIA dalam situasi normal. Kami juga selalu memakai data paling baru yang diberikan,” kata Isola.

Promotor lokal Istanbul yang baru mungkin juga menjadi penyebab tidak jelasinya informasi soal sirkuit yang sampai ke Pirelli.

“Hasilnya, saya baru mendapat kabar bila ada rencana pengaspalan baru untuk Istanbul, sekitar empat pekan lalu,” ucap Isola.

Tanpa bermaksud lepas tangan dari masalah serius ini, Isola menyebut kondisi trek Istanbul yang di luar rencana justru bisa menjadi tantangan bagi para pembalap dan teknisi tim-tim F1. Bahkan, menurut Isola, situasi seperti ini bisa membuat balapan lebih menarik.

Banyak yang bertanya, apakah masih mungkin bagi Pirelli mengganti jenis ban begitu mengetahui Istanbul akan memiliki lintasan dengan aspal baru. Namun, Isola mengatakan hal itu tidaklah mungkin karena alokasi ban untuk Istanbul sudah ada dalam sistem.

“Empat minggu tidak cukup bagi kami untuk mengubah alokasi. Pada dasarnya, kami memproduksi ban dan mengirimnya ke Turki. Ban dibuat di Rumania, lalu dikirim ke Didcot (Inggris) untuk pengklasifikasian karena alokasi dibuat oleh FIA,” ujar Isola.

“Jadi, tidak mungkin kami seenaknya mengirim ban yang tidak sesuai dengan alokasi dari FIA.”

Isola menambahkan, Pirelli juga mendapatkan bantuan dari pabrik mereka di Turki untuk menilai tarmac begitu pengaspalan Istanbul Park selesai. Ia menilai tarmac sangat mulus dengan level abrasi cukup seimbang.

“Kami menganalisis lagi kemarin (sebelum FP1 dan FP2). Hasilnya, aspal Istanbul tidak seabrasif tahun 2011, saat kali terakhir F1 digelar di sini,” ujar Isola.

“Pada dasarnya, perhitungan dan analisis kami soal alokasi ban didasari dari layout sirkuit, kekerasan aspal, jumlah tikungan, dan tentu saja jenis tarmac,” tutur Isola. “Yang jelas, pemilihan ban kini lebih sulit di Istanbul.”  

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Pirelli Investigasi Masalah Getaran Ban Belakang Mobil Hamilton
Artikel berikutnya Leclerc Diuntungkan Kondisi Sirkuit Istanbul Park

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia