Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Soal Kursi Williams, Bola Ada di Tangan Nyck de Vries

Nyck de Vries digadang-gadang jadi pengganti Nicholas Latifi usai debutnya di F1 berbuah poin. Prinsipal Williams, Jost Capito, menegaskan bola ada di tangan pembalap Belanda.

Jost Capito, CEO, Williams Racing, Nyck de Vries, Williams Racing, celebrate after the latter secures points on his F1 race debut

Foto oleh: Mark Sutton / Motorsport Images

Juara dunia Formula E itu akhirnya berdebut dalam balapan Formula 1 2020-2021. Ia menggantikan Alex Albon, yang mengalami radang usus, sejak FP3 Grand Prix Italia.

Memulai dari posisi kedelapan, De Vries pun berusaha keras bertahan dari serangan lawan di belakangnya. Secara mengejutkan, pembalap cadangan Mercedes itu finis P9 dan mempersembahkan dua poin berharga untuk Williams.

Semua terkejut dengan gebrakan yang dibuat De Vries. Para penggemar pun menyebutnya pantas menggantikan Latifi, yang memiliki performa mengecewakan.

Saat ditanya Motorsport.com, apakah yang perlu dilakukan pemuda Belanda untuk mengklaim kursi Williams musim depan, Capito menjawab, “Tidak, tidak ada yang harus dia lakukan Dia punya komitmen lain, bukan?”

Baca Juga:

“Dia melakukan pekerjaan yang sungguh luar biasa dan saya memberinya nilai sangat tinggi. Itu kenapa ekspektasi saya sangat tinggi dan dia memenuhi secara berlebihan.

“Sulit masuk ke dalam mobil itu untuk balapan selama dua jam dan melakoni kualifikasi dan tidak melakukan kesalahan apa pun dan tidak mengemudi sendirian. Dia harus bertahan, dia harus menyerang.

“Dia harus mendapatkan lap dan tidak melakukan kesalahan, kemudian mesti melakukan pit stop yang sangat rumit. Itu pekerjaan yang luar biasa.”

Capito menilai semua tergantung pada De Vries jika mau pindah ke Williams dan melepas komitmen dengan Mercedes.

“Saya tidak tahu, Anda harus bertanya kepadanya tentang situasi kontraknya. Anda melihat seberapa kacau itu dan kami tidak tahu menjadi kacau.

“Saya tidak membuat hipotesis, jadi hanya tertarik pada fakta. Jika faktanya di sana, kemudian mungkin akan ada solusi…”

Nyck de Vries, Williams FW44

Nyck de Vries, Williams FW44

Photo by: Williams

Sementara itu, selepas balapan, pembalap 27 tahun itu bercanda, “Mungkin saya perlu menyiapkan Powerpoint. Setiap kali Anda dapat kesempatan mengemudi mobil Formula 1, ini seperti wawancara kerja dan sebuah audisi.”

De Vries masih terikat kontrak dengan tim Toyota untuk Kejuaraan Balap Mobil Ketahanan (WEC). Ia kemungkinan merapat ke Maserati untuk Formula E.

Sepanjang tiga pekan ke depan, pembalap berpostur 167cm itu akan mempersiapkan diri jika dipanggil mewakili Williams di F1 GP Singapura. Skenario ini dijalankan kalau Albon belum pulih dari operasi.

Sebagai informasi, pembalap keturunan Thailand itu mengalami napas seusai operasi dan harus dirawat secara intensif. Namun, kondisinya berangsur membaik dan bisa bernapas dengan normal. Tim berharap proses pemulihan berjalan lancar sehingga Albon bisa kembali mengaspal di Singapura.

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Horner: F1 GP Italia Mestinya Dituntaskan dengan Red Flag
Artikel berikutnya Colton Herta Diproyeksikan Tes bersama Alpine

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia