Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Soal Mesin, Lewis Hamilton Bisa seperti Valtteri Bottas

Valtteri Bottas harus memakai mesin baru di Monza dan Sochi, lalu di Austin sehingga dipenalti lagi. Belum jelas apakah Lewis Hamilton juga akan melakukan pergantian mesin lagi.

Valtteri Bottas, Mercedes W12, Lewis Hamilton, Mercedes W12

Foto oleh: Mark Sutton / Motorsport Images

Para rival Mercedes-AMG Petronas F1 Team kini sedang bertanya-tanya, apa yang akan terjadi pada mesin mereka dalam persaingan perebutan gelar juara dunia Formula 1 2021 ini?

Pemenang 10 Grand Prix, Valtteri Bottas, telah tiga kali mengganti mesin dalam empat balapan terakhir. Pembalap Finlandia itu memang memenangi Sprint Race di Monza.

Namun, ia kemudian harus start dari posisi paling belakang karena memakai mesin baru. Beruntung, Bottas masih mampu finis di posisi ketiga pada balapan utama GP Italia.

Di Sochi, posisi start Bottas diturunkan 15 tingkat karena memakai beberapa komponen baru pada mesin. Lewat upaya ekstra keras, ia masih mampu finis di posisi kelima GP Rusia.

Di Istanbul Park, Bottas tidak mengalami masalah teknis pada power unit (PU) sehingga di GP Turki ia berhasil merebut kemenangan pertamanya musim ini.

Kendati begitu, situasi sebaliknya dalami Lewis Hamilton. Di Istanbul, ia turun dengan mesin baru hingga berujung 10 penalti grid start. Juara dunia delapan kali (2008, 2014, 2015, 2017, 2018, 2019, 2020) itu masih mampu finis di posisi kelima.

Di Circuit of The Americas (COTA), Austin, Texas, Amerika Serikat (AS), Bottas kembali memakai sejumlah komponen baru pada PU sehingga dipenalti lima grid. Kendati demikian, Bottas masih mampu finis di P7 pada lomba GP AS, Minggu (24/10/2021) lalu.

“Kami memang memiliki sejumlah masalah terkait keandalan mesin sejak pertengahan musim. Situasi tersebut terus berulang,” kata Toto Wolff, Prinsipal Tim Mercedes.

“Kami kini mulai memahami lebih baik soal apa yang terjadi. Tetapi, ini juga menjadi peringatan bila kami tidak akan bisa memakai mesin untuk waktu yang lama seperti keinginan kami. Dan, kami tidak mau mengambil risiko terlalu besar juga.”

Baca Juga:

Wolff juga tidak menampik kekhawatiran soal kondisi mesin Hamilton. Utamanya soal batasan maksimal komponen-komponen yang boleh dipakai.

“Kami mengalami kesulitan lebih kompleks tahun ini dibanding tahun-tahun sebelumnya. Memang ada risiko jika kami kembali melakukan pergantian pada PU milik Hamilton,” tutur Wolff.

“Kini kami hanya berusaha keras menyeimbangkan antara mempertahankan mesin dan risiko yang timbul (baca: hukuman) jika kami memakai komponen baru.”

Di sela-sela GP AS lalu, Valtteri Bottas menyebut dirinya berharap tidak akan menemui masalah lagi pada mesin. Menurutnya dua mesin yang dipakainya di Rusia dan AS bekerja sesuai keinginan. Juga tidak ada tanda-tanda masalah pada PU tersebut.

“Jadi, berharap saja saya bisa memakai semua komponen yang saat ini terpasang sampai akhir musim nanti,” kata Bottas.

Baik Valtteri Bottas maupun Lewis Hamilton boleh saja berharap tidak lagi bermasalah dengan mesin. Faktanya, mereka masih harus menghadapi lima balapan tersisa sementara persaingan dengan Red Bull Racing Honda justru makin memanas.

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Waktu Max Verstappen Lakukan Strategi Agresif Sangat Tepat
Artikel berikutnya Fernando Alonso Ingin F1 Tegas Menegakkan Aturan

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia