Staf F1 Sebut Bekerja Jarak Jauh Akan Sulit
Rencana Formula 1 menambah jadwal balapan untuk musim depan, menimbulkan ide bekerja jarak jauh. Namun, banyak yang menilai hal itu sulit dieksekusi.
Foto oleh: Steve Etherington / Motorsport Images
Formula 1 ingin memperpanjang seri dari 23 menjadi 24 balapan. Ini artinya tim harus memboyong semua elemen ke berbagai negara tuan rumah, yang tentu saja sangat melelahkan secara fisik, mental serta finansial.
Bos Mercedes AMG Petronas, Toto Wolff, dan prinsipal Ferrari, Mattia Binotto, menyatakan bakal jarang mendampingi tim musim depan. Staf teknik senior juga sedang menimbang apakah akan mengambil jadwal lebih sedikit.
Namun, Kepala Performa Kendaraan Williams, Dave Robson, yakin bahwa ketika teknologi memungkinkan bekerja jarak jauh dari pabrik selama pekan-pekan grand prix, tetap saja ada beberapa hal yang terlewat dengan tidak hadir di trek.
Pengalaman tersebut didapat Robson yang baru-baru ini absen dari Grand Prix Turki. Ia menghadapi kerumitan ketika tidak jadi bagian dari tim di garasi.
“Saya bisa melakukan semua dari jarak jauh, saya sudah siap di pabrik tapi ini sangat sulit. Anda sadar seberapa nuansa dan beberapa pembahasan yang terlewat, dan betapa sulit menyatukan semuanya,” ujarnya.
“Itu tidak mudah terutama ketika kondisi seperti mereka (di Turki). Jika akhir pekan yang lancar dan kering, pastinya bakal jauh lebih mudah, sebagian karena saya tidak merasa perlu terlibat, dan sebagian karena saya kira lebih gampang dengan beberapa hal tak biasa yang perlu dikhawatirkan.”
Toto Wolff mengutarakan bahwa bertambahnya jumlah balapan akan mendorong tim membuat rencana rotasi lebih banyak staf, di tengah risiko kelelahan yang memaksa orang-orang banyak bekerja di akhir pekan.
“Jangan lupa bahwa orang yang bekerja paling keras adalah mereka yang mendirikan garasi dan menurunkannya dan para mekanik yang bekerja semalaman ketika terjadi kesalahan,” ucapnya.
“Anda perlu menanyakan berapa lama itu akan berlangsung dan ketika Anda mengimplementasikan sistem berbeda dengan punya kru kedua yang bisa mengambil alih peran paling berat tersebut. Ini sesuatu yang kami lihat sekarang.”
Di tengah kebingungan tim mengelola sumber daya karena tambahan jadwal balapan musim depan, F1 mempertimbangkan larangan ‘garasi jarak jauh’ untuk staf teknis yang tak mau bepergian.
Markas tersebut terbukti tak terlalu berguna dalam beberapa tahun terakhir, karena mereka menjalankan strategi dan opsi teknik sepanjang akhir pekan grand prix, Robson menganggap tim-tim akan bisa beroperasi tanpa mereka.
“Itu dimungkinkan hidup tanpa mereka. Jika Anda kembali ke masa lalu, mereka tidak ada dan tim di lapangan bisa menjalankan tugas dengan baik dengan menjaga mobil aman dan legal, dua hal paling penting,” ujarnya.
“Jadi Anda dapat mengelola tanpa itu selama setiap orang mengikuti aturan yang sama seperti dulu. Itu bisa dilakukan, apakah secara keseluruhan akan lebih baik, saya tidak tahu.”
Seorang insinyur bekerja di garasi.
Foto oleh: Steve Etherington / Motorsport Images
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments