Staf McLaren Keluhkan Jadwal Padat F1 2022
Pelatih performa Daniel Ricciardo, Michael Italiano, mengungkapkan beberapa keluhan sudah mencuat dalam kubu McLaren terkait padatnya kalender balap F1 tahun depan.
Foto oleh: Erik Junius
Target menggelar 23 Grand Prix (GP) awalnya bakal diterapkan pada Formula 1 (F1) musim 2021, namun urung diwujudkan akibat pandemi Covid-19 yang masih berlanjut.
Jumlah balapan lebih banyak tentu membuat beban kerja anggota tim kian berat, apalagi setelah jadwal melelahkan musim lalu dengan race Meksiko, Brasil, dan Qatar digelar secara beruntun.
Pada tahun 2022, paruh kedua F1 setelah libur musim panas menampilkan dua triple-header berurutan, yang berarti enam race dalam tujuh pekan: Belgia-Belanda-Italia lalu dilanjutkan Rusia-Singapura-Jepang dengan jeda hanya satu pekan.
Ada juga sesi pengujian tambahan di bulan Februari, yang mengikuti tes sebelumnya pada November lalu, untuk menghindari bentrokan dengan event olahraga lainnya, yakni Piala Dunia 2022.
Michael Italiano, yang telah bekerja sebagai pelatih performa Daniel Ricciardo sejak akhir musim 2017, mengatakan beberapa staf McLaren tidak benar-benar menikmati apa yang akan dihadapi pada 2022.
“Ada sedikit keluhan di garasi ketika melihat (jadwal) tahun depan. Saya pikir ada tiga triple-header dan hanya tiga balapan yang berdiri sendiri, Sisanya double-header,” kata Italiano dilansir Express Sport.
“Kami start Februari, tetapi finis pertengahan November. Jadi itu lebih awal, hanya saja kami masih melakukan satu balapan tambahan. Mereka telah memadatkan musim. Ada satu triple-header di mana kami pergi dari Singapura ke Rusia lalu Jepang. Dari sisi logistik dan pemulihan fisik, itu gila.
“Ini menarik karena olahraga kami berkembang sangat pesat, tetapi dari sudut pandang pembalap, ini menjadi jauh lebih sulit secara fisik dan mental berdasarkan kalender F1 yang sudah ada,” tuturnya.
Untuk mengoreksi komentar Italiano, cuma ada dua triple-header pada musim depan, bukan tiga. Tetapi ia benar soal tiga balapan yang berdiri mandiri, yang semuanya bergulir di awal musim: GP Australia, Emilia Romagna dan Miami.
Daniel Ricciardo, McLaren, dan pelatih performanya, Michael Italiano
Foto oleh: Mark Sutton / Motorsport Images
Setidaknya, Italiano telah menemukan cara untuk mengatasi kerasnya musim Formula 1 dengan efek terbaik dari Ricciardo, dan juga dirinya sendiri. Seperti diketahui, 2021 jadi periode yang melelahkan.
“Apa yang menjadi kesulitan saya pada tahun pertama di F1 adalah saya tidak benar-benar fokus menjaga diri sendiri. Saya sangat terpaku untuk melakukan pekerjaan sebaik mungkin dengan Daniel (Ricciardo),” kata Italiano.
“Saya ingin saya sakit sekitar tiga kali tahun itu. Tetapi saya menyadari bahwa jika saya tidak bisa menjaga diri sendiri, maka saya tidak akan berguna bagi Daniel.
“Sebagai pelatih atau anggota tim, Anda harus bisa menjaga diri sendiri karena Anda tidak akan berguna bagu siapa pun jika Anda mengikuti balapan saat kondisi Anda sakit atau tidak fit 100 persen.”
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments