Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Breaking news

Steiner Akui Haas F1 Sempat Jajaki Mesin Renault

Prinsipal Haas F1, Gunther Steiner, mengakui telah berbicara beberapa kali dengan pemimpin Renault kala itu, Cyril Abiteboul, sepanjang musim panas 2020.

Guenther Steiner, Team Principal, Haas F1  

Foto oleh: LAT Images

Namun, komunikasi intens mereka terhenti begitu saja. Tim Amerika Serikat itu urung menggunakan mesin Renault dan kembali loyal pada Ferrari.

“Kami tidak sampai pada titik di mana negosiasi terjadi. Kami melihat siapa melakukan apa. Kemudian, kami mengatakan bahwa tidak ada apa-apa. Saya selalu melihat ke sekitar apa yang mungkin dan tidak mungkin,” ujar Steiner dalam YouTube Formel1.de.

Performa buruk Ferrari membuatnya mempertimbangkan untuk mencari pemasok power unit baru. Kemudian, pengusaha tersebut meninjau ulang kolaborasi dengan pabrikan Maranello yang ternyata lebih menguntungkan.

Pertama, Haas tak perlu mengubah desain untuk menyesuaikan ukuran mesin. Kedua, tim tersebut juga diberi satu tempat untuk mengembangkan mobil mereka di Maranello.

Ketiga, mereka mendapat pembalap Mick Schumacher, yang merupakan produk Akademi Pembalap Ferrari (FDA), beserta sponsor 1&1. Nikita Mazepin menjadi pendamping dengan sponsor dari ayahnya, pengusaha Rusia, Dmitry Mazepin.

Beragam faktor tersebut membuat Haas setia kepada pabrikan berlogo Kuda Jingkrak minimal dua tahun lagi.

“Dengan yakin, saya katakan untuk beberapa tahun ke depan, jangka pendek dan menengah, tidak akan ada perubahan terkait hal ini,” Steiner menuturkan.

Musim gugur lalu, ia pernah mengungkapkan keluhannya tentang performa mesin Ferrari yang kurang konsisten.

“Kami semua tahu mesin Ferrari bukan yang terbaik. Tapi dalam segala hal, Anda mengalami pasang surut. Sekarang berada di level bawah. Di sisi lain, mereka memberikan Mick Schumacher kepada kami untuk diasah selama dua tahun. Ini artinya, kami akan bersama Ferrari untu dua tahun,” kata Steiner.

“Kami punya kantor desain di Italia. Tidak ada gunanya mengubah semua itu. Saya yakin loyalitas dan sama seperti Gene (Haas). Tanpa Ferrari, kami tidak akan eksis. Sekarang, mereka sedikit mengalami masalah, tapi saya harap ini hanya berlangsung singkat. Ferrari telah kembali. Menggunakan kesempatan pertama untuk melompat sungguh tidak etis.”

Baca Juga:

Pria 55 tahun mengungkapkan,” Kami berhubungan dengan Ferrari selama enam tahun sekarang. Hubungan sangat baik. Dalam setiap hubungan, ada masalah dan masalah seperti itu entah bagaimana bisa diselesaikan.”

Sementara itu, Abiteboul memberi tanggapan soal kabar kedekatan Haas dan Renault.

“Kami tidak putus asa mencari tim pelanggan. Tapi akan lebih baik kalau punya tim mitra di paddock. Untuk pengembangan mesin lebih jauh, juga secara politis, sehigga bisa melawan blok lain yang sudah ada,” katanya.

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Coulthard Pesimistis Norris Bisa Saingi Ricciardo
Artikel berikutnya Honda Ungkap Kekesalan terhadap Dua Tim F1

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia