Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Gunther Steiner: Kans Mick Schumacher Bertahan 50-50

Masa depan Mick Schumacher di Formula 1 belum pasti. Namun, Prinsipal Tim Haas Gunther Steiner tak mengesampingkan peluang pembalap Jerman itu untuk bisa bertahan musim depan.

Mick Schumacher, Haas F1 Team

Foto oleh: Alastair Staley / Motorsport Images

Gunther Steiner menilai kans Mick Schumacher melanjutkan karier bersama Haas F1 Team pada 2023 50-50. Artinya, ia bisa saja dipertahankan atau mungkin saja kehilangan kursinya.

Juara Formula 2 2020 itu menjalani debutnya di F1 pada 2021 dengan jet darat Haas yang tak kompetitif. Lalu tahun ini, ia memiliki awal yang bermasalah meski didukung mobil lebih baik.

Dalam enam Grand Prix pertama 2022, di Arab Saudi dan Monako, Schumacher mengalami crash berat, menghancurkan satu sasis dan tersisih dari kualifikasi di Jeddah akibat impak yang dahsyat.    

Gunther Steiner kemudian secara terbuka menantang pembalap 23 tahun tersebut untuk meningkatkan performanya jika ingin bertahan di Haas. Schumacher merespons dengan bagus.

Baca Juga:

Ia tampil solid GP Kanada dan seharusnya bisa meraih angka sebelum digagalkan isu mesin. Schumacher baru benar-benar mencetak poin F1 perdananya dalam GP Inggris (P8) dan GP Austria (P6).

Meski menunjukkan progres, masa depan putra legenda Formula 1 Michael Schumacher tetap abu-abu. Sejauh ini baru posisi Kevin Magnussen yang sudah terjamin dalam skuad Haas untuk 2023.

Satu hal yang disoroti Steiner adalah konsistensi. Sejak di Austria, Schumacher belum lagi mendulang poin. Namun, jika dibandingkan dengan Magnussen, ia unggul 4-1 dalam lima race terakhir.

Gunther Steiner, Team Principal, Haas F1

Gunther Steiner, Team Principal, Haas F1

Foto oleh: Carl Bingham / Motorsport Images

“Kami masih mencari (pilihan) yang terbaik untuk tim. Apakah kami hanya melihat teknik atau kualitas yang dibawa seorang pembalap? Saya akan jujur, kami belum tahu Mick bertahan atau tidak,” kata Steiner kepada Laola1.

“Dia memiliki race yang bagus di Kanada, Inggris dan Austria, tetapi dia kurang konsisten. Dia harus lebih sering tampil kuat. Kami tak buru-buru dengan pembalap. Mick masih punya kesempatan menunjukkan yang dia bisa lakukan.”

Sang prinsipal menambahkan bahwa Haas perlu berhati-hati dalam mengambil keputusan terkait pilihan pembalap. Menurut Steiner, masih ada cukup waktu sebelum menentukan line-up 2023.

“Anda memberikan tekanan kepada seseorang, dan kami tidak dapat melakukannya, karena itu seperti menembak kaki kami sendiri. Kami tidak memiliki tekanan waktu, inilah yang diinginkan semua tim,” ujarnya dilansir RTL.

Mick Schumacher, Haas VF-22

Mick Schumacher, Haas VF-22

Foto oleh: Alessio Morgese

Sekarang Mick Schumacher ada di posisi ke-15 dalam klasemen F1 2022 dengan 12 poin. Ia tertinggal 10 angka dari Magnussen, yang menempati peringkat ke-12. Masih ada enam GP sisa musim ini.

F1 akan menuju ke Singapura, 30 September-2 Oktober. Jika Anda ingin menyaksikan secara langsung persaingan di Marina Bay, segera dapatkan tiket lewat Motorsport Ticket.

Anda juga dapat memesan tiket Grand Prix Formula 1 berikutnya atau berbagai ajang balap lain, termasuk MotoGP, dengan meng-klik di sini.

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Permohonan Dispensasi untuk Colton Herta Ditolak FIA
Artikel berikutnya Sergio Perez Merasa Bisa Sekompetitif Max Verstappen

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia