Gunther Steiner Yakin Haas Mampu Jaga Performa

Kegembiraan luar biasa menyelimuti kubu Haas setelah Grand Prix Bahrain, putaran pembuka Formula 1 2022. Di sana ‘comeback kid’ Kevin Magnussen finis di posisi kelima, meraih poin pertama bagi tim sejak GP Eifel 2020, ketika Romain Grosjean menempati P9.

Dalam satu balapan, Magnussen juga mengumpulkan poin lebih banyak daripada yang didapatkan Haas dalam dua musim sebelumnya. Sepekan kemudian, di GP Arab Saudi, kinerja hebat itu tak bisa disamai.

Tetapi, bagaimanapun, Haas sekali lagi duduk manis. Mick Schumacher tampak seperti mampu lolos ke Q3 sebelum mengalami kecelakaan besar yang membuatnya harus absen dari balapan. Sedangkan Magnussen meraih dua poin berkat finis di posisi ke-9.

Peralihan F1 ke regulasi teknis baru – dan dengan itu, mobil juga benar-benar anyar – telah memberikan hasil yang sangat baik, sebab setelah dua tahun tertinggal, Haas sekarang bisa bersaing dalam zona poin.

Namun, bisakah tim asal Amerika Serikat ini melanjutkan kinerjanya, tampil kompetitif secara konsisten sepanjang musim 2022. Gunther Steiner mengaku optimistis melihat peluang Haas untuk terus bersaing.

“Mengapa kesuksesan (kami) ini harus berhenti?” ujarnya menangkis pertanyaan ofensif tersebut dalam podcast ‘F1 Nation’ episode terbaru.

Haas F1 jelas memiliki sumber daya keuangan yang lebih sedikit dibandingkan tim-tim papan atas, tetapi menurut Steiner, pengaturan Formula 1 saat ini memastikan itu bukan masalah yang tidak dapat diatasi.  

Kevin Magnussen, Haas F1 Team, Gunther Steiner, Team Principal, Haas F1, berbicara kepada media

Foto oleh: Andy Hone / Motorsport Images

“Kami tidak bersaing dengan Ferrari dan Red Bull (Racing), namun saya kira kami bisa mempertahankan posisi kami saat ini. Sisanya akan makin dekat, tetapi dengan batasan anggaran, itu tidak seperti masa lalu yang indah ketika Anda terus menghabiskan uang dan berkembang,” ujarnya.

“Kami juga terus berprogres dan menjadi lebih baik. Persaingan sangat tinggi di Formula 1 saat ini dan saya kira itu tujuan regulasi finansial. Dengan pembatasan anggaran kami ingin mencapai ini, sebab lebih menarik jika tim lebih kecil dapat bersaing di lini tengah dan terus mencetak poin.

“Tentu saja, akan tiba saatnya ketika kami akan mundur dan orang lain maju, sama seperti kami pernah jatuh lalu bangkit kembali. Saya pikir itulah ide keseluruhan dari pembatasan anggaran, membuat persaingan menjadi lebih kompetitif di antara tim.”