Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Steward F1 Beberkan Keputusan Tersulit Saat Menghukum Verstappen

Steward F1, Garry Connelly, mengungkapkan bahwa menjatuhkan hukuman kepada Max Verstappen di GP Amerika Serikat 2017 merupakan salah satu keputusan terberat yang pernah dihadapinya.

Max Verstappen, Red Bull Racing RB13

Max Verstappen, Red Bull Racing RB13

Glenn Dunbar / Motorsport Images

Empat tahun lalu, Verstappen melewati Kimi Raikkonen pada lap terakhir untuk merebut posisi ketiga. Namun, oleh Steward yang tengah bertugas, pembalap Red Bull itu dianggap keluar dari batas trek dan mendapatkan keuntungan.

Segera usai balapan berakhir, Verstappen langsung dijatuhi penalti lima detik. Dia digantikan Raikkonen dalam seremoni di podium pada menit-menit akhir, memicu kehebohan di jagat media sosial.

Berbicara saat konferensi web Federasi Otomotif Internasional (FIA), Connelly mengenang kasus Verstappen, sembari menekankan keputusan apa pun harus selalu mempertimbangkan konsekuensi bagi pihak yang mungkin kalah.

“Dalam memutuskan, kami harus menunjukkan tanggung jawab untuk tidak hanya mempertimbangkan sisi tersangka pelaku,” kata Connelly.

“Penting juga memikirkan tentang mereka yang terkena dampak. Dan saya ingin memberikan contoh klasik di sini yang melekat di benak saya dan rekan-rekan Steward pada suatu event.

“Itu adalah Grand Prix Amerika Serikat (AS) 2017, lap terakhir balapan. Max Verstappen melakukan gerakan brilian, manuver luar biasa, pada Kimi Raikkonen. Dia menyalipnya, yang saya kira itu terjadi di tiga tikungan terakhir.

“Kami memiliki Mika Salo sebagai sopir kami. Dan Mika sangat cepat melihat apa yang terjadi di trek balap.

“Dia segera berkata kepada kami, bahwa itu adalah manuver brilian dari Max, tapi dia keluar dari trek sekitar satu meter di bagian dalam tikungan. Dia meninggalkan trek untuk menyalip.

“Kami kembali dan menonton (ulang video) dan itu sangat, sangat jelas dalam satu menit saat kami melihatnya.

“Dengan rekan-rekan sesama Steward di ruangan: Radovan Novak, Mika Salo dan Dennis Dean, itu adalah keputusan yang sulit, karena kami harus menarik Max Verstappen dari posisi ketiga, turun dari podium, dan menggantikannya dengan Kimi Raikkonen.”

Baca Juga:

Connelly kemudian teringat bagaimana kehebohan yang tercipta di media sosial, menyusul keputusannya untuk menjatuhkan penalti kepada Verstappen.

Dan gara-gara keputusannya itu pula, Connelly dan seluruh anggota Steward lainnya jadi musuh nomor satu ketika F1 menyambangi Belanda.

Selain menuai kritikan dari skuad Red Bull, Connelly beserta Steward turut dikecam oleh barisan pendukung fanatik Verstappen.

“Jadi, jika ada keputusan yang sulit, ya, Anda merasa kasihan pada orang yang mungkin harus Anda beri sanksi,” tuturnya.

“Tetapi Anda juga harus memikirkan pesaing lain yang terpengaruh oleh manuver tersebut, atau oleh tindakan pesaing yang Anda selidiki.”

Connelly sendiri menegaskan, dirinya sama sekali tidak menyesali keputusan untuk menghukum Verstappen di GP Amerika 2017.

“Jadi, saya pikir itu adalah sesuatu yang selalu melekat pada saya. Mungkin itu benar-benar salah satu keputusan terberat yang pernah saya ambil bersama kolega saya,” ucapnya.

“Namun saya masih yakin kami melakukan hal yang benar, kami mengambil keputusan tepat.

“Dan saya cukup yakin jika Anda berbicara dengan Max Verstappen hari ini, dia akan setuju bahwa jika dipikir-pikir, itu adalah keputusan tepat.”

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Vettel Klaim Lingkungan Kerja Ferrari Berubah
Artikel berikutnya Red Bull seperti Anak bagi Adrian Newey

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia