Steward F1 Bongkar Protes Sopan Hamilton di GP Italia
Steward Formula 1, Garry Connelly, membongkar ‘protes’ halus ala Lewis Hamilton terkait penalti yang diterimanya kala GP Italia musim lalu, yang digelar di Monza.
Lewis Hamilton, Mercedes-AMG F1 pit stop karena penalti
Steven Tee / Motorsport Images
Pembalap Inggris tersebut memimpin lomba ketika driver Haas, Kevin Magnussen, berhenti di antara Parabolica dan pitlane. Saat safety car keluar, tim memintanya kembali tanpa menyadari bahwa jalur menuju pit tertutup.
Karena tetap masuk saat sinyal dan lampu menunjukkan larangan, maka sang juara dunia F1 dikenai penalti stop-go. Tentu saja, berhenti 10 detik di pitstop membuatnya sulit menguasai balapan kembali.
Tidak terima dengan sanksi tersebut, Hamilton mencuri waktu untuk menemui stewards saat balapan dihentikan sejenak akibat insiden yang dialami Charles Leclerc.
Ia menuntut penjelasan kenapa stewards memberikan penalti stop-go. Terjadi diskusi di antara mereka. Beruntung, pembalap tersebut menyampaikan protes dengan sopan.
Dalam konferensi daring stewards di seluruh dunia, Conelly menyebut Monza sebagai contoh perlunya menuangkan penjelasan keputusan dalam dokumen tertulis. Jadi seluruh pihak termasuk para penggemar tahu alasan maupun regulasi di balik sebuah hukuman.
“Lewis naik ke skuter melintasi pitlane ketika balapan disetop sejenak dan mengunjungi kami. Dia sangat sopan dan bertanya, ‘Teman-teman, bisakah kalian jelaskan kenapa saya diberi penalti?’ Kami pun menjawab, ‘Ya, karena Anda masuk pitlane ketika sedang ditutup’. Dia berkata, ‘Dapatkah kalian menunjukkan kepada saya?’
“Kami lalu memperlihatkan video tayangan ulang. Kami menunjukkan pandangan dari kamera di mobilnya. Tepat di depannya, tampak lampu peringatan untuk panel pertama, lalu panel kedua. Dia lantas mengatakan, ‘Oh, ok, saya terima itu, tapi kenapa harus penalti keras?’
“Kami menerangkan kepadanya, ‘Sayangnya Lewis, ini hukuman wajib. Kami tak punya pilihan selain menjatuhkannya kepada Anda.’ Meski dia sangat tidak senang dengan (sanksi) ini, Lewis menerima dan sungguh sopan seperti yang selalu saya temukan. Dia meninggalkan ruangan dan kembali.”
Setelah pulang ke paddock, Hamilton menyalahkan tim yang tidak memberi peringatan apa pun lewat radio. Akibat hukuman 10 detik, ia gagal menang bahkan tak bisa naik ke podium.
“Saya kira, itu contoh sempurna, bahwa betapa menyakitkan keputusan, Lewis dan tim menerimanya. Ini hanya contoh kalau Anda dapat menjelaskan sesuatu, Anda dapat membuat keputusan diterima oleh mereka yang menerapkan, serta penonton lebih luas,” Connelly menggarisbawahi.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa kadang para stewards kurang sreg dengan keputusan seputar sanksi. Namun, mereka tak bisa berbuat apa-apa karena sudah ada peraturannya.
“Lewis Hamilton mengemudi di pitlane. Setelah kami memastikan bahwa pitlane tertutup, lampu peringatan dan panel lampu di pintu masuk pitlane jelas menampilkan tanda silang yang menunjukkan bahwa jalur itu tertutup, lalu kami melihat pada regulasi yang sesuai.
“Kami tak punya pilihan dan ini sesuatu yang sebagian besar dari kami tidak suka, kami tak suka hukuman wajib.
“Faktanya, hampir semua petinggi stewards FIA di F1 dan sebagai besar stewards F1 tak setuju dengan penalti wajib, tapi mereka ada di sana, terutama atas permintaan tim. Dan (pelanggaran) ini menghasilkan penalti stop-go untuk Lewis Hamilton.”
Steward Formula 1, Garry Connelly, membongkar ‘protes’ halus ala Lewis Hamilton terkait penalti yang diterimanya kala GP Italia musim lalu, yang digelar di Monza.
Pembalap Inggris tersebut memimpin lomba ketika driver Haas, Kevin Magnussen, berhenti di antara Parabolica dan pitlane. Saat safety car keluar, tim memintanya kembali tanpa menyadari bahwa jalur menuju pit tertutup.
Karena tetap masuk saat sinyal dan lampu menunjukkan larangan, maka sang juara dunia F1 dikenai penalti stop-go. Tentu saja, berhenti 10 detik di pitstop membuatnya sulit menguasai balapan kembali.
Tidak terima dengan sanksi tersebut, Hamilton mencuri waktu untuk menemui stewards saat balapan dihentikan sejenak akibat insiden yang dialami Charles Leclerc.
Ia menuntut penjelasan kenapa stewards memberikan penalti stop-go. Terjadi diskusi di antara mereka. Beruntung, pembalap tersebut menyampaikan protes dengan sopan.
Dalam konferensi daring stewards di seluruh dunia, Conelly menyebut Monza sebagai contoh perlunya menuangkan penjelasan keputusan dalam dokumen tertulis. Jadi seluruh pihak termasuk para penggemar tahu alasan maupun regulasi di balik sebuah hukuman.
“Lewis naik ke skuter melintasi pitlane ketika balapan disetop sejenak dan mengunjungi kami. Dia sangat sopan dan bertanya, ‘Teman-teman, bisakah kalian jelaskan kenapa saya diberi penalti?’ Kami pun menjawab, ‘Ya, karena Anda masuk pitlane ketika sedang ditutup’. Dia berkata, ‘Dapatkah kalian menunjukkan kepada saya?’
“Kami lalu memperlihatkan video tayangan ulang. Kami menunjukkan pandangan dari kamera di mobilnya. Tepat di depannya, tampak lampu peringatan untuk panel pertama, lalu panel kedua. Dia lantas mengatakan, ‘Oh, ok, saya terima itu, tapi kenapa harus penalti keras?’
“Kami menerangkan kepadanya, ‘Sayangnya Lewis, ini hukuman wajib. Kami tak punya pilihan selain menjatuhkannya kepada Anda.’ Meski dia sangat tidak senang dengan (sanksi) ini, Lewis menerima dan sungguh sopan seperti yang selalu saya temukan. Dia meninggalkan ruangan dan kembali.”
Setelah pulang ke paddock, Hamilton menyalahkan tim yang tidak memberi peringatan apa pun lewat radio. Akibat hukuman 10 detik, ia gagal menang bahkan tak bisa naik ke podium.
“Saya kira, itu contoh sempurna, bahwa betapa menyakitkan keputusan, Lewis dan tim menerimanya. Ini hanya contoh kalau Anda dapat menjelaskan sesuatu, Anda dapat membuat keputusan diterima oleh mereka yang menerapkan, serta penonton lebih luas,” Connelly menggarisbawahi.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa kadang para stewards kurang sreg dengan keputusan seputar sanksi. Namun, mereka tak bisa berbuat apa-apa karena sudah ada peraturannya.
“Lewis Hamilton mengemudi di pitlane. Setelah kami memastikan bahwa pitlane tertutup, lampu peringatan dan panel lampu di pintu masuk pitlane jelas menampilkan tanda silang yang menunjukkan bahwa jalur itu tertutup, lalu kami melihat pada regulasi yang sesuai.
“Kami tak punya pilihan dan ini sesuatu yang sebagian besar dari kami tidak suka, kami tak suka hukuman wajib.
“Faktanya, hampir semua petinggi stewards FIA di F1 dan sebagai besar stewards F1 tak setuju dengan penalti wajib, tapi mereka ada di sana, terutama atas permintaan tim. Dan (pelanggaran) ini menghasilkan penalti stop-go untuk Lewis Hamilton.”
Lewis Hamilton, Mercedes F1 W11, dan Valtteri Bottas, Mercedes F1 W11, tiba di Parc Ferme setelah mengunci grid terdepan GP Italia
Foto oleh: Steve Etherington / Motorsport Images
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Video terkait
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments