Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Stroll: Tujuan Pribadi Saya, Masuk Lima Besar

Lance Stroll tak ragu mengungkapkan dua targetnya untuk F1 2021. Pembalap muda Aston Martin tersebut ingin finis di lima besar dan membantu tim menyaingi Red Bull Racing.

Lance Stroll, Aston Martin Racing

Lance Stroll, Aston Martin Racing

Aston Martin Racing

Putra pemilik tim, Lawrence Stroll, berhasil memperbaiki prestasinya sejak debut di F1 pada 2017. Selama dua tahun dengan tim Williams, ia mengakhiri musim di peringkat ke-12 dan 18.

Kemudian, sang ayah mengakuisisi Force India yang dikemas dengan nama baru Racing Point. Bersama tim tersebut, raihan Lance melesat ke posisi ke-15 dan 11. Bahkan musim lalu, ia naik podium ketiga di GP Italia dan GP Sakhir.

Tahun ini, Racing Point ganti nama jadi Aston Martin yang memperkuat sinergi dengan Mercedes. Saat peluncuran AMR21, Rabu (3/3/2021), pemuda 22 tahun tersebut membahas rencananya untuk musim baru, cara untuk memperbaiki performa dan targetnya. Berikut wawancara dengan rekan setim Sebastian Vettel.

Relasi seperti apa yang Anda miliki dengan Vettel?

Seb punya banyak pengalaman dan saya pikir, dia dapat memberi banyak untuk tim.

Apa yang bisa Anda perbaiki dari petunjuk yang diberikan Sebastian?

Dengan semua rekan setima, Anda bisa memahami, mendapatkan sesuatu. Dia sangat berbakat dan sangat berpengalaman. Jadi saya yakin kalau saya akan belajar banyak darinya. Saya tak sabar bekerja dengannya.

Apa insiden di Mugello mengganggu Anda? Anda pulih dari apa yang terjadi di tanah Toscana?

Ya, saya pikir telah melewati momentum sulit di beberapa balapan tahun lalu. Saya pikir itu bukan sepenuhnya kecelakaan. Saya berada dalam posisi tak tepat di beberapa balapan. Saya tertabrak salah satu Ferrari di Rusia dan ini membuat saya keluar dari balapan dan saya sedikit sial. Lalu, saya terpapar Covid-19, yang memaksa absen dari GP Jerman dan mungkin berdampak ke beberapa balapan berikutnya.

Energi saya terkuras dari sudut pandang fisik dan secara mental, saya tidak maksimal. Saya pikir terlalu meremehkan pengaruh virus (corona) kepada saya. Saya berjuang secara fisik di beberapa lomba. Selepas periode itu, saya kembali fit di Turki, mulai pulih. Tapi kami terlanjur kehilangan banyak poin. Ada banyak hal yang dipelajari dari pengalaman musim 2020.

Pada catatan positif, kami menyelesaikan musim dengan cara bagus, tapi saya pikir persaingan sangat ketat di bagian akhir 2020. Kami bukan lagi kekuatan ketiga di kejuaraan dunia seperti di balapan-balapan awal. Tapi kadang lebih baik seperti itu. Cerita berubah, persaingan antara tim masih hidup dan saya pikir pertarungan di tengah klasemen sangat kompetitif. Kami harus bekerja keras.

Baca Juga:

Tim bisa mendekati tim teratas, apakah jadi tim kekuatan ketiga di dunia sudah berlalu?

Saya pikir ya. Semoga bisa lebih baik. Rencananya seperti ini. Kami melakukan beberapa modifikasi aerodinamika di beberapa area, seperti perubahan regulasi, jadi kami harap langkah itu membantu. Saya yakin rivalitas bakal ketat.

Kalian memasuki fase rekonstruksi. Seberapa berbeda tim ini berdasarkan beberapa musim terakhir?

Ini benar-benar berbeda. Banyak kru yang sama, tapi ada banyak tambahan orang, yang merupakan bantuan besar. Kami berevolusi sebagai tim sejak saya tiba di Silverstone pada 2019. Kami adalah tim yang berjuang dari sudu pandang ekonomi. Dulu, kami tak punya sumber daya untuk membangun sebuah mobil sempurna, walau kami punya kru bertalenta ekstrim. Hal-hal seperti ini berubah.

Kami punya lebih banyak sponsor, lebih banyak dukungan. Lawrence melakukan pekerjaan luar biasa mengumpulkan skuad hebat di dalam pabrik demi mencapai apa yang kami inginkan. Musim lalu, kami melihat perkembangan pesat dan semoga masih bisa terlihat lagi tahun ini. Potensi ada untuk menandingi tim-tim di depan, seperti Red Bull. Menantang Mercedes, saya pikir sulit karena mereka amat kompetitif dan mereka sudah jauh dari segi teknik. Tapi Red Bull adalah tim yang berusaha kami saingi musim lalu. Semoga kami bisa mengurangi selisih dengan mereka.

Lawrence yakin bisa memenangi titel…

Dia harus percaya kepada kami. Kalau tidak, saya tidak di sini. Saya baru berusia 22 tahun, jadi masih punya waktu di hadapan saya. Ini tentang banyak faktor, belajar dari kesalahan, mencari pengalaman, menunjukkan sebagai pembalap yang punya mobil tepat, semua hal tersebut fundamental. Tapi itu bukan target musim ini.

Mengakhiri musim di posisi ketiga klasemen konstruktor pastinya fantastis untuk tim. Dari sisi saya, mendorong untuk menutup musim di lima teratas klasemen pembalap adalah hasil bagus. Saya sempat berada di empat besar beberapa waktu pada 2020, dan menunjukkan ada potensi. Saya hanya perlu berkonsentrasi pada pekerjaan yang harus dilakukan.

Lance Stroll, Aston Martin Racing

Lance Stroll, Aston Martin Racing

Foto oleh: Aston Martin Racing

Apa pendapat Anda terkait Sprint Race?

Saya pikir ada hal yang sangat penting di F1 harus dihadapi. Mungkin bisa fantastis, saya tidak menentang ide tersebut, tidak aneh. Tapi itu satu dari beberapa hal, seperti regulasi atau perubahan format, yang selalu jadi tanda tanya sampai kita mencobanya, untuk melihat dampat terhadap olahraga. Bagi saya, kami mesti bekerja untuk membuat semua yang di grid lebih kompetitif.

Kami akan memiliki kesempatan untuk bertarung secara ketat, mungkin mengintervensi aerodinamika dan ban. Tampaknya lebih indah bertempur dari satu roda ke roda lain dan lebih konsisten. Kami tak bisa melakukan itu dengan bebas dengan beban aerodinamika yang hilang ketika kami berada di belakang sebuah monokok dan ban-ban sangat sensitif termal. Kalau kami keluar dari jendela penggunaan, kami kehilangan grip. Gambaran besar berputar di sekitar itu daripada reverse grid.

Apakah Mercedes akan memenangi lebih sedikit balapan tahun ini?

Semua tergantung oada apakah mereka akan diungguli Red Bull atau tim lain. Musim lalu, mereka punya selisih sangat besar dengan tim-tim lain sehingga saya akan terkejut kalau ada tim mampu menutup gap yang dimiliki, terlepas dari line-up pilot.

 Jika Anda memasang Lewis Hamilton di sebuah McLaren, dengan segala hormat kepadanya sebagai pembalap dan juara dunia, dia tak mungkin menang. Dia adalah salah satu pembalap terbaik di grid. Jika dia mengemudikan Williams, juga tak menang. Itu adalah sifat olahraganya. Pembalap, di monokok, dapat membuat perbedaan dengan 2 atau 3 posisi, bukan 1 detik atau 1,5 detik. Mungkin tim-tim dapat lebih banyak memulihkan dari sebelumnya. Kita lihat saja.

Ada area yang mungkin diperbaiki?

Saya hanya perlu lanjut belajar dan menghadapi segala hal yang saya pikir bisa lebih baik, Melakukannya. Ada sesuatu yang saya bisa lakukan dengan lebih baik dan mendapat hasil ekstra. Saya juga bisa mendapat sesuatu yang lebih dari diri sendiri.

Kembali ke musim lalu, ada banyak potensi dan segala hal berjalan baik. Namun, yang lain juga perlu diperbaiki. Kami punya kemungkinan menang di Turki tapi kontak itu merusak lomba dan harapan kami. Perlu menerima cara beberapa balapan dijalankan. Tapi, saya harus berkonsentrasi kepada satu hal dan lanjut memperbaiki kelemahan saya, yang berubah dari satu balapan ke balapan lain. Mungkin Sebastian dapat membawa sesuatu ke tim, dengan caranya mengemudi mobil atau menyetelnya. Itu satu hal yang saya pelajari. Semua hal penting yang perlu diperhatikan.

Dari sudut pandang pribadi, seberapa bangga Anda dengan apa yang disusun Ayah Anda?

Saya tidak tahu bagaimana persepsi orang-orang tapi dalam dua tahun terakhir, melihatnya secara langsung, itu sangat luar biasa. Dengan cara di mana dia menjalankan proyek ini bersama Aston Martin dan bagaimana ia mengubah tim, itu luar biasa. Dia punya visi gila sejak hari pertama.

Pikirkan bagaimana kami, sebuah tim yang lolos di baris terakhir Hungaria 2019, menjadi tim yang bisa merebut baris kedua tahun lalu.

Waktu lap lebih baik 3,1 detik dan ini adalah pekerjaan luar biasa yang dilakukan ayah saya untuk memberi instrument kepada orang-orang berbakat di tim kami, pabrik dan siapa pun yang bekerja dalam tim.

Mereka melakukan pekerjaannya bertahun-tahun, memanfaatkan berbagai cara. Sekarang kami bisa menatap ke depan, karena kami menunggu tahun-tahun emosional, jadi angkat topi untuk Lawrence. Apa yang dia kerjakan luar biasa.

Aston Martin AMR21

Aston Martin AMR21

Foto oleh: Aston Martin Racing

Aston Martin AMR21

Aston Martin AMR21

Foto oleh: Aston Martin Racing

Aston Martin AMR21

Aston Martin AMR21

Foto oleh: Aston Martin Racing

Aston Martin AMR21

Aston Martin AMR21

Foto oleh: Aston Martin Racing

Aston Martin AMR21

Aston Martin AMR21

Foto oleh: Aston Martin Racing

Aston Martin AMR21

Aston Martin AMR21

Foto oleh: Aston Martin Racing

Aston Martin AMR21

Aston Martin AMR21

Foto oleh: Aston Martin Racing

Aston Martin AMR21 dettagli

Aston Martin AMR21 dettagli

Foto oleh: Aston Martin Racing

Aston Martin AMR21 dettagli

Aston Martin AMR21 dettagli

Foto oleh: Aston Martin Racing

Aston Martin AMR21 dettagli

Aston Martin AMR21 dettagli

Foto oleh: Aston Martin Racing

Aston Martin AMR21 dettagli

Aston Martin AMR21 dettagli

Foto oleh: Aston Martin Racing

Aston Martin AMR21 dettagli

Aston Martin AMR21 dettagli

Foto oleh: Aston Martin Racing

12

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Tuntaskan Shakedown Alpine A521, Ocon Tak Sepenuhnya Puas
Artikel berikutnya Arab Saudi Siap Gelar Berbagai Ajang Balap Internasional

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia