Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Edisi

Indonesia Indonesia

Sulit Menilai Schumacher dengan Rekan Setim seperti Mazepin

Keberhasilan Mick Schumacher mendapatkan posisi di Haas pada Kejuaraan Dunia Formula 1 2021 disambut antusias. Tetapi, kini sulit menilai seperti apa performanya.

Mick Schumacher, Haas F1, with Nikita Mazepin, Haas F1

Menjelang balapan keenam Formula 1 2021, Grand Prix Azerbaijan, akhir pekan ini (4-6/6/2021), juara FIA Formula 2 2020 itu belum mendapatkan poin. Situasi serupa dialami rekan setim Schumacher yang juga pembalap rookie, Nikita Mazepin.

Schumacher melakukan balapan F1 pertamanya di GP Bahrain dengan mobil paling lambat di grid saat ini, Haas VF-21 yang mengusung power unit Ferrari 065/6. Dengan pengembangan yang sangat minim, hasil finis terbaik Schumacher sejauh ini hanyalah P16 di Bahrain dan Emilia Romagna.

Kendati begitu, juara dunia F1 1997 Jacques Villeneuve masih menilai positif putra kampiun F1 tujuh kali (1994, 1995, 2000-2004) Michael Schumacher tersebut. Masalahnya, Villeneuve tidak tahu seperti apa performa sesungguhnya dari Schumacher.

“Saya senang melihat Mick mampu menunjukkan performa seperti sekarang. Sejauh ini ia mampu mengalahkan rekan setimnya tetapi juga membuat beberapa kesalahan,” ucap pemenang 11 Grand Prix dan 23 podium F1 antara 1996-2006 itu.

“Saya kira itu masih normal. Schumacher seorang rookie dan turun dengan mobil yang sulit dikendalikan,” kata pria asal Kanada, 50 tahun, itu.

Baca Juga:

Statistik menunjukkan, di kualifikasi – mengacu hasil sebelum pembalap mendapatkan penalti, atau tidak – Schumacher saat ini unggul 4-0 atas Mazepin.

Sedangkan untuk hasil lomba mengacu posisi akhir setelah pembalap menerima penalti atau tidak (jika kedua pembalap mundur, tidak dihitung), pembalap asal Jerman, 22 tahun, tersebut juga menang 4-1 atas Mazepin.

Untuk hal berapa banyak sektor sesi kualifikasi yang mampu dimenangi, Schumacher juga unggul telak atas Mazepin, 12-0.

Dengan kondisi mobil yang identik, indikator performa Mick Schumacher praktis hanya rekan setimnya, Nikita Mazepin. Yang menjadi masalah, kapasitas dan kemampuan Mazepin membuat penilaian soal performa Schumacher yang sebenarnya, kian sulit.

“Kita semua tidak tahu seberapa bagus (performa) Schumacher karena Mazepin bukan pembalap bagus. Siapa yang tahu seperti apa kecepatan Schumacher yang sesungguhnya? Rasanya mustahil untuk disebutkan,” ujar Villeneuve.

Meskipun demikian, ini bukanlah situasi yang benar-benar buruk bagi Mick Schumacher. “Ia sudah jelas mengalahkan Mazepin dan turun untuk tim yang tidak menekan terlalu berat. Schumacher baru belajar. Ini situasi yang bagus untuknya,” tutur Villeneuve.

Mick Schumacher, Haas VF-21, Nikita Mazepin, Haas VF-21

Mick Schumacher, Haas VF-21, Nikita Mazepin, Haas VF-21

Foto oleh: Glenn Dunbar / Motorsport Images

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Duo Alfa Romeo Lihat Peluang Bagus di Baku
Artikel berikutnya Honda Jelaskan Tantangan Rumit di Baku

Top Comments

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Edisi

Indonesia Indonesia