Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Start P10, Target Sainz di GP Austria Tidak Berubah

Carlos Sainz Jr. gagal melaju ke tahap akhir kualifikasi karena hanya menempati posisi ke-11 dalam Q2 GP Austria. Namun pembalap Ferrari itu fokus pada kecepatan dan sudah punya target untuk race hari Minggu (4/7/2021).

Carlos Sainz Jr., Ferrari SF21

Carlos Sainz Jr., Ferrari SF21

Alessio Morgese

Seberapa berarti 0,006 detik? Dalam balapan, hal itu bisa menjadi gap yang besar. Coba tanya kepada Carlos Sainz Jr., yang tak lolos ke kualifikasi ketiga (Q3) Grand Prix (GP) Austria karena kalah dengan jarak tersebut.

Sainz mencatatkan waktu putaran terbaiknya di angka 1 menit 4,559 detik dalam Q2. Sayangnya, itu tidak cukup untuk mengalahkan torehan George Williams. Ia kekurangan 0,006 detik untuk menyamai pembalap Williams tersebut.

Alhasil, Sainz pun gagal masuk Q3 dan harus puas mendapatkan grid start ke-11. Namun setelah Sebastien Vettel, yang mengklaim posisi kedelapan, dijatuhi penalti tiga grid, posisi pria Spanyol itu naik ke urutan start 10.

Kendati demikian, ini tak mengubah perspektif Carlos Sainz Jr. Ia tetap fokus untuk mendapat race pace. Pembalap 26 tahun tersebut sadar akan ada rintangan yang tidak mudah diatasi demi memenuhi target pada balapan nanti.

Mobil FW43B milik Russell (P8) sangat cepat di lintasan lurus, seperti AT02 yang dikemudikan duo AlphaTauri, Pierre Gasly (P6) dan Yuki Tsunoda (P7). Ketiga pembalap tersebut akan mulai race GP Austria di depan Sainz.

Tetapi targetnya tidak berubah, yakni berada sedekat mungkin dengan Lando Norris, yang bakal start dari grid kedua, dan coba sebanyak-banyaknya meraih poin demi bisa mendekati McLaren dalam klasemen konstruktor, yang unggul 12 angka.

Baca Juga:

"Race pace sudah ada, kini kami ingin lihat di mana kami bisa menyelesaikannya dan bersaing dengan semua yang pakai ban soft. Finis di depan Norris yang start dengan medium akan sulit dan ada Russell yang juga menggunakan medium," ujar Sainz.

"Selain itu mesin Mercedes juga kuat. Ini yang terjadi pada Williams. Sekarang mereka sangat cepat di trek lurus dan kita sudah melihatnya akhir pekan lalu dengan Russell."

Carlos Sainz Jr. tetap mencoba optimistis. Ia meyakini kejutan selalu mungkin terjadi dalam balapan. Menyalip Norris memang tampaknya sulit, namun memanfaatkan kesulitan rekan timnya, Daniel Ricciardo, bisa menjadi kunci bagi Ferrari.

"Tujuannya adalah menyalip mereka yang memakai (ban) soft dan bahkan Russell. Mungkin juga finis dengan dua mobil tepat di belakang Norris dan mendapat lebih banyak poin konstruktor," kata Sainz soal peluang timnya.

"Banyak hal masih bisa terjadi. Pada balapan nanti seharusnya temperatur lebih rendah. Dengan karena gap 0,006 detik kali ini kami tertinggal, namun masih ada kesempatan memperbaikinya."

Bila Sainz akan start di urutan ke-10, maka rekan satu timnya, Charles Leclerc harus memulai dari grid ke-12. Jelas, GP Austria, putaran kesembilan F1 dan yang kedua di Red Bull Ring, tidak akan mudah untuk Ferrari. 

Carlos Sainz, Ferrari SF21

Carlos Sainz, Ferrari SF21

Foto oleh: Zak Mauger / Motorsport Images

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Hamilton Prediksi Verstappen Akan Menang Mudah
Artikel berikutnya Bottas Timbang Opsi Lain jika Gagal Bertahan di Mercedes

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia