Teknologi AI Renault Bisa Percepat Kinerja Alpine
Memanfaatkan sumber daya Renault di area Artificial Intelligence (AI) diyakini CEO Alpine, Laurent Rossi, dapat membantu mempercepat kemajuan timnya di grid Formula 1.
Rossi mengambil alih kepemimpinan skuad Alpine, yang pada musim lalu menanggalkan nama Renault, dan kini mulai membidik untuk ikut memperebutkan posisi lima besar kejuaraan.
Kendati menyadari ada kesenjangan performa jika dibandingkan Mercedes serta Red Bull, Rossi masih percaya Alpine punya potensi mencetak prestasi gemilang saat F1 bergerak menuju era baru.
“Kami memiliki stabilitas pendanaan konstan yang ditawarkan grup Renault selama lima hingga 10 tahun, dan juga aset,” ucapnya.
"Fakta bahwa Formula 1 makin bergerak ke arah pengujian fisik yang makin sedikit, dengan makin banyak simulasi dan analisis data, di grup Renault, kami memiliki ilmuwan pembelajaran mesin AI, dengan kualitas terbaik, yang telah digunakan dalam 20 tahun terakhir di sisi manufaktur, pemasaran, dan di mana-mana.
“Kami dapat memanggil mereka dan meminta mereka untuk membantu kami membawa lapisan strategi berikutnya, misalnya selama balapan, atau analisis data. Semua hal itu dapat membantu kami menjembatani kesenjangan dan berpotensi menyalip yang lain.
“Kami ingin memenangi balapan dan mungkin kejuaraan, dan itu pada akhir 2024 atau 2025, tergantung kapan periode regulasi berakhir.”
Esteban Ocon, Alpine A521
Foto oleh: Charles Coates / Motorsport Images
Selain meyakini Alpine didukung materi dibutuhkan untuk menciptakan progres, Rossi juga berpikir bahwa batasan anggaran juga sangat bermanfaat bagi timnya.
"Saya percaya kita memiliki semua alat untuk sampai ke sana di lingkungan tertentu,” ujarnya.
“Kami mengatur ulang kinerja (dengan aturan baru). Semua orang mulai dari nol dan kami bekerja dalam batasan yang sama.
“Dan meski beberapa dari mereka (tim) atau memiliki sumber daya yang lebih baik, jangan menyembunyikan diri di balik sosok, karena ini kurang lebih permainan yang sama. Jadi, sedikit lebih mudah bagi kami untuk bertarung.
“Ini tidak seperti kami memasukkan 200 juta dolar Amerika, dan mereka memasukkan 500 juta dolar Amerika. Atau plus 200 dolar Amerika, atau minus sesuati yang baik-baik saja. Kami bisa melakukannya.
“Kemudian kami dapat memanfaatkan pengalaman lima tahun di Formula 1 sebagai tim pabrikan, dengan mesin dan sasis. Kami bisa menemukan dan melakukan pekerjaan yang jauh lebih baik dalam mengintegrasikan mesin yang kuat ke dalam sasis.”
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Top Comments
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.