Tensi antara Charles Leclerc dan Carlos Sainz Kian Terasa
Mantan pembalap Formula 1 Ralf Schumacher memberikan pandangannya terkait persaingan dua pembalap Scuderia Ferrari saat ini.

Juara dunia sekaligus pemimpin klasemen Formula 1 2022 Max Verstappen (Oracle Red Bull Racing) terbilang menang mudah pada balapan Sprint F1 GP Austria di Sirkuit Red Bull Ring, Sabtu (9/7/2022) kemarin.
Ia berhasil memaksa duo Scuderia Ferrari, Charles Leclerc dan Carlos Sainz, masing-masing finis P2 dan P3. Gap pembalap asal Belanda itu pun cukup signifikan, yakni 1,675 detik atas Leclerc dan 5,644 detik dari Sainz.
Menariknya, Leclerc dan Sainz terlihat justru berduel sengit sehingga tidak lagi fokus mengejar Verstappen. Usai balapan, Leclerc menyebut insiden di Sprint GP Austria sebagai “balapan keras”.
Penggemar pun bertanya-tanya apakah persaingan antara Leclerc dan Sainz ini serius atau tidak. Pasalnya, keduanya terlihat tidak berusaha memperkecil poin dari Verstappen yang kini makin kokoh di puncak seusai memenangi Sprint GP Austria.
Karena itu, tidak heran jika konsultan Red Bull Helmut Marko meledek tim pesaingnya itu dengan mengaku “kagum tetapi bersyukur” atas apa yang terjadi di belakang Verstappen (duel Leclerc vs Sainz).
Mantan pembalap F1 Ralf Schumacher pun memberikan penilaian tersendiri soal apa yang terjadi di garasi Ferrari.
“Bila Ferrari, yang bertindak hampir seperti tim kecil Red Bull, terus membantu mereka dengan cara ini, maka semua akan menjadi sederhana,” ucap Schumacher yang kini menjadi komentator Sky Sports Jerman.
“Seseorang mendapat kesan bahwa mereka benar-benar ingin Verstappen kembali menjadi juara dunia,” tutur paman pembalap Haas F1 Mick Schumacher tersebut.
Pemenang enam Grand Prix dalam 180 start F1 antara 1997 sampai 2007 itu menilai, Ferrari sejatinya ingin lebih mendukung Leclerc. Namun, tidak ada klausul soal pembalap utama dalam kontrak Leclerc maupun Sainz.
Terakhir, Prinsipal Tim Ferrari Mattia Binotto menegaskan belum akan menerapkan team order pada lomba utama GP Austria yang akan berlangsung Minggu (10/7/2022) malam mulai pukul 20:00 WIB.
Kendati usai Sprint GP Austria, Leclerc unggul 12 poin atas Sainz dan tengah berupaya mengejar duo Red Bull di atasnya, Binotto menegaskan Ferrari tidak bisa berpihak kepada salah satu pembalap.
Binotto hanya menyebut, sejak awal musim Ferrari hanya akan memprioritaskan pembalap tercepat di trek dan fokus mengumpulkan poin untuk konstruktor.
“Dari situ, saya pikir Anda dapat memahami betapa kerasnya mereka (Leclerc dan Sainz) satu sama lain. Kemudian pada titik tertentu Leclerc berhasil melepaskan diri,” ujar mantan pembalap Jordan, Williams, dan Toyota, tersebut.
“Asal mula masalah kembali ke Silverstone (GP Inggris, pekan lalu). Leclerc masih marah dan melihat tidak ada lagi kesatuan dalam tim.
“Saat ini saya benar-benar tidak berpikir keduanya akan pergi berlibur bersama. Mereka bahkan tidak saling memandang. Ketegangan antara Leclerc dan Sainz sangat terasa.”
Mattia Binotto: Belum Waktunya Ferrari Terapkan Team Order
Insiden Pelecehan Fans Coreng F1 GP Austria
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.