Wolff: Terlalu Banyak Porselen Pecah Antara Saya dan Binotto
Prinsipal Mercedes F1, Toto Wolff, menutup kemungkinan Mattia Binotto bergabung dengan Mercedes di masa depan.
Mattia Binotto, Team Principal, Ferrari, Toto Wolff, Team Principal and CEO, Mercedes AMG
Carl Bingham / Motorsport Images
Wolff dan Binotto sering terlibat silang pendapat saat mengepalai tim masing-masing selama empat musim terakhir, terutama sepanjang 2019 di tengah kekhawatiran tentang legalitas power unit Ferrari.
Ferrari mengumumkan pekan lalu bahwa Binotto telah mengundurkan diri dari perannya dan akan meninggalkan Maranello pada akhir bulan, mengakhiri 28 tahun pengabdian pada Scuderia. Ini artinya salah satu pekerjaan paling terkenal di F1 akan kosong hingga Ferrari menemukan pengganti di tahun baru.
Berbicara di siniar F1, Beyond the Grid, Wolff menegaskan kalau dia dan Binotto tak terlalu akur dalam beberapa tahun terakhir. Tapi, mereka telah "mengkonsolidasikannya" hingga 2022.
"Kami berada di tempat yang jauh lebih baik," kata Wolff. "Tapi, selalu jelas bahwa dia berada di bawah tekanan yang luar biasa. Menjadi prinsipal Ferrari, Anda sebaiknya memiliki kontrak yang bagus saat keluar.
"Sekarang, mungkin hal yang tak terhindarkan terjadi, tapi dia bertahan lebih lama dari yang saya kira."
Selain menjadi prinsipal F1 Ferrari, Binotto juga merangkap jadi direktur teknik, peran yang diambil pada 2016. Sebelumnya, ia mengawasi divisi mesin Ferrari. Pengalaman itu membuatnya bisa menulis CV paling lengkap di paddock.
Sepak terjang yang mengagumkan sangat memadai untuk bekerja di Mercedes, misal sebagai pengawas divisi High Performance Powertrains. Namun, Wolff mengesampingkan kemungkinan tersebut.
"Tidak, saya pikir terlalu banyak porselen yang pecah di antara kami dalam dua tahun terakhir sehingga hal ini mungkin terjadi," kata Wolff.
"Dengan tim lain, saya tidak bisa mengatakannya. Tapi yang pasti, Mattia memahami Formula 1 luar dalam, dan ya, mungkin dia menemukan peran di tim lain."
Prinsipal Alfa Romeo, Frederic Vasseur, dikabarkan gantikan Mattia Binotto.
Foto oleh: FIA Pool
Frederic Vasseur, prinsipal Alfa Romeo, adalah favorit saat ini untuk mengambil alih pucuk pimpinan Ferrari. Namun, Wolff sulit untuk menilai siapa yang akan cocok untuk peran tersebut.
"Anda perlu memahami balap, mungkin lebih dari sekadar Formula 1," lanjutnya.
"Tapi, ini adalah ceruk di mana olahraga, peraturan, badan pengatur, pemegang hak komersial, para pesaing, kita semua pada dasarnya terkunci di paddock ini. Anda harus cerdik secara politis.
"Ini adalah lingkungan yang sangat khusus dan spesialis. Makin banyak yang Anda ketahui tentang olahraga ini, akin baik. Tetapi, Anda juga tidak ingin menjadi kuda poni satu trik.
"Anda bisa menjadi manajer balapan yang baik, dan tidak mengerti tentang apa pun yang terjadi secara komersial atau di luar dunia."
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments