F1: Tidak Mudah bagi Daniel Ricciardo Tinggalkan Renault

Formula 1 musim 2021 bakal menandai kiprah baru Ricciardo sebagai pembalap McLaren. Sebelumnya pada dua tahun terakhir dihabiskannya dengan memperkuat Renault, diwarnai keberhasilan naik podium dua kali (Eifel dan Emilia Romagna).

Keputusan memilih McLaren tak datang dalam waktu semalam. Terungkap bahwa ada pertemuan antara Ricciardo dan Zak Brown pada 2018. Tetapi kala itu, sang pembalap menjatuhkan pilihan kepada Renault.

Walau menolak tawaran Brown, Ricciardo masih terus menjalin kontak dengan CEO McLaren tersebut, sampai akhirnya dia menandatangani kontrak saat tengah berada negara asalnya, Australia.

“Dua tahun lalu, mereka belum mendapatkan hasil di klasemen dan jalur untuk mencapainya belum ada,” ucap Ricciardo melansir dari The Sydney Morning Herald.

Musim 2019, James Key datang ke McLaren. Sedangkan dari sisi operasional, McLaren menggaet Andreas Seidl. Perombakan manajemen ini berbuah keberhasilan tim menembus empat besar klasemen konstruktor.

“Zak terang-terangan menyebut, bahwa mereka perlu mengubah beberapa hal dan merekrut beberapa orang penting. Dia mengatakan dia akan melakukannya, dan dia membuktikan ucapannya,” kata Ricciardo.

Baca Juga:

Melihat potensi yang ditunjukkan McLaren, ditambah kesuksesan menduduki peringkat ketiga klasemen akhir konstruktor pada F1 2020, makin membulatkan tekad Ricciardo untuk pindah tim.

“Memberi tahu Renault bahwa saya akan pergi bahkan sebelum kami balapan tahun lalu itu rumit,” tutur pembalap berjuluk The Honey Badger itu.

“Tidak mudah memberi tahu mereka bahwa saya akan keluar, tetapi ini adalah olahraga di mana Anda harus menjaga diri sendiri terlebih dahulu. Saya merasa McLaren akan memberi saya kesempatan yang lebih baik dalam tahun-tahun mendatang. Sesederhana itu.

“Bisa podium dan kemudian mencetak lap tercepat saat balapan terakhir di Abu Dhabi - terakhir kalinya saya mengemudikan Renault - itu terasa sempurna. Saya memberi mereka semua yang saya miliki, lalu kami pun berpisah.”