Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Wolff Tegaskan Tiga Balapan Beruntun Butuh Pengorbanan Besar

Prinsipal Mercedes, Toto Wolff, kembali melihat adanya pengorbanan besar dari orang-orang yang bekerja di Formula 1. Mengingat triple-headers akan kembali hadir pada jadwal sementara 2021.

Max Verstappen, Red Bull Racing RB16, Alex Albon, Red Bull Racing RB16, Daniel Ricciardo, Renault F1 Team R.S.20, and the remainder of the field at the start

Foto oleh: Mark Sutton / Motorsport Images

Triple-headers merupakan tiga balapan, yang digelar dalam tiga pekan beruntun, diperkenalkan pada 2018 lalu. Tapi, itu menuai banyak kritik dari seluruh tim karena tekanan yang diberikan kepada para staf.

Jika pada musim 2019, triple-headers dihapus, tahun ini terpaksa dilakukan karena pandemi Covid-19 yang membuat musim baru dimulai pada Juli lalu.

Untuk mendapatkan balapan yang sesuai dengan kontrak, Liberty Media selaku pemegang hak komersial harus memasukkan empat triple-headers ke dalam jadwal balap musim ini.

Terakhir, itu akan dilakukan pada pekan depan, dengan dua balapan di Bahrain dan kemudian di Abu Dhabi sebagai penutup.

Seluruh tim F1 menerima triple-headers sebagai kejahatan yang mesti dilakukan pada 2020, mengingat mereka berada dalam keadaan yang unik. Tetapi, beberapa petinggi tim tak ingin hal itu terulang di masa depan.

Pada Juli lalu, Prinsipal McLaren Andreas Seidl menegaskan bahwa triple-headers tidak bisa dijadikan standar baru dalam musim berikutnya.

Baca Juga:

Belum lama ini, F1 telah merilis 23 balapan yang akan digelar pada 2021. Dalam kalender sementara itu, terdapat dua triple-headers yang hanya berjarak tujuh pekan.

Tiga balapan itu akan digelar di Eropa, Spa, Zandvoort dan Monza. Sedangkan yang lainnya akan digelar di Sochi, Singapura dan Suzuka.

Kalender baru mendapatkan beragam respons. Setiap tim memahami bahwa memulihkan pendapatan diperlukan setelah kesulitan finansial pada 2020. Tapi, mereka juga menegaskan tak ingin memeras para staf.

"Saya pikir setiap tim akan mendapatkan manfaat dari pertumbuhan pendapatan dan pemasukan. Dalam hal itu, kami semua harus mendukung bisnis untuk berkembang," kata Wolff.

"Di sisi lain, dua triple-headers akan membutuhkan pengorbanan besar dari semua orang. Triple-headers di Asia akan membutuhkan lebih dari tiga pekan untuk berada jauh dari tumah dan ini bukan hal yang bagus."

Wolff menjelaskan untuk menyiasati hal tersebut, Mercedes akan mencoba melakukan rotasi staff dan mengatur efisiensi pengiriman.

"Anda tidak boleh lupa bahwa orang yang palung bekerja keras adalah mereka yang membangun dan membongkar garasi. Begitu juga dengan mekanik yang bekerja semalaman jika terjadi kesalahan," ia menuturkan.

"Anda harus mempertanyakan seberapa lama itu akan terjadi dan apakah Anda menerapkan sistem berbeda dengan memiliki kru kedua yang bisa mengambil alih tugas berat. Itu yang sedang kami lihat."

Chase Carey, Chairman, Formula 1

Chase Carey, Chairman, Formula 1

Foto oleh: Steve Etherington / Motorsport Images

Sementara itu, CEO F1 Chase Carey mengatakan bahwa investor menginginkan 24 balapan pada tahun depan. Yang mana triple-headers bisa bertambah jika hal tersebut benar terjadi.

Prinsipal Haas Gunther Steiner memiliki pandangan yang sama dengan Wolff dan memperingatkan kepada Liberty Media agar benar-benar memikirkan rencana tahun depan.

"Ini akan sangat menguras tenaga banyak orang, tapi saya pikir untuk saat ini kami membutuhkannya. Tapi FOM harus melihatnya dengan bijaksana. Apakah itu sesuatu yang kami inginkan untuk jangka panjang, apakah banyaknya balapan ini berkelanjutan dan apakah tidak ada kebosanan bagi penonton."

Steiner menegaskan bahwa timnya juga akan berusaha menemukan solusi untuk mengantisipasi bertambahnya jadwal balap di masa depan.

"Di sisi kemanusiaan, kami harus membuat rencana yang membaut mereka tak terlalu bekerja keras," ujar Steiner. 

"Kami telah membuat mereka bekerja keras, tapi kami harus memastikan tidak melakukannya setiap saat. Jika itu bisa membuat pendapatan kami lebih besar maka kami harus mendukung gagasan yang bisa membuat kelangsungan hidup kami berlanjut.

"Itu bagian dari rencana Formula 1. Kami akan mengetahuinya apakah itu hal yang tepat dalam beberapa tahun ke depan. Kami harus mencobanya dan berusaha menemukan beberapa solusi agar staf kami tak bekerja terlalu keras."

Be part of Motorsport community

Join the conversation

Video terkait

Artikel sebelumnya Lewis Hamilton Kalah dalam Perebutan Hak Paten
Artikel berikutnya Bos McLaren Sebut DNA Formula 1 adalah Membangun Mobil Terhebat

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia