Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Bos Tim F1 Dorong Hukuman Berat untuk Pelanggar Cost Cap

Prinsipal Williams, Jost Capito, menyebut derajat pelanggaran cost cap lebih buruk daripada curang di trek Formula 1. Ia mendukung ada sanksi berat daripada Federasi Otomotif Internasional (FIA).

Max Verstappen, Red Bull Racing RB18, Lance Stroll, Aston Martin AMR22, Charles Leclerc, Ferrari F1-75

Foto oleh: Zak Mauger / Motorsport Images

Beberapa waktu terakhir, muncul rumor bahwa pengeluaran Red Bull Racing dan Aston Martin membengkak. Jika melewati 5 persen daripada batas yang ditetapkan 2021, maka mereka bisa dicoret dari daftar tim musim depan.

Capito menekankan bahwa pelanggaran pada 2021 juga akan dimasukkan dalam pengembangan mobil musim ini.

“Saya kira tak ada jalan untuk tidak bertahan dalam batas anggaran. Jika seseorang tidak berada dalam cost cap, maka implikasinya serius,” katanya kepada Motorsport.com.

“Karena tidak berada dalam batas pengeluaran tahun lalu, sepertinya untuk pengembangan musim sekarang. Mobil tahun ini, Anda punya dampak untuk keseluruhan musim.

“Itu punya dampak sportif untuk musim ini. Tidak masuk akal dapat penalti finansial di atas ketika Anda membelanjakan uang. Itu akan kontradiktif antara pekerjaan dan aturan. Bagi kami, pelanggaran ini lebih serius daripada melakukan kecurangan pada mobil di trek.”

Pria Jerman menilai hukuman untuk musim sebelumnya tidak efektif menekan pelanggaran. Capito memandang sanksi lebih baik diberlakukan untuk tahun berjalan.

Baca Juga:

“Saya kira tidak seharusnya untuk tahun lalu, karena sebagian besar dampaknya terasa untuk tahun ini. Menurut saya, salah kalau melakukan itu tahun lalu, karena buku sudah ditulis, semua selesai, hubungan dengan publik selesai, pemasaran selesai,” ia menekankan.

“Jika itu kasusnya, kemudian saya kira tidak ada yang akan bertahan dalam cost cap lagi karena itu hanya berdampak ke masa lalu. Itu harus punya efek ke tahun saat ini. Itu kenapa, FIA mestinya bertindak cepat, jika ada kasus seperti itu.

“Saya tidak punya pilihan lain. Mereka harus bereaksi karena mayoritas tim di garis batas anggaran. Mereka tidak bisa dihukum karena lewati cost cap. Jadi saya yakin mereka akan bereaksi dengan tepat.”

Bukan hanya Capito yang angkat bicara, beberapa bos tim F1 juga mengemukakan pendapat tentang peluang melebihi cost cap.

Fred Vasseur, prinsipal Alfa Romeo, memandang pelanggaran finansial harus diperlakukan seperti pelanggaran teknik.

“Saya kira dari sudut pandang saya, cost cap krusial untuk F1. Saya tahu sebuah pencapaian bagus jika bisa mematuhinya.  Namun sekarang ketika itu berada di tempatnya, yang paling penting adalah mengawasinya. Pastinya tidak ada ruang untuk fleksibilutas,” tuturnya.

“Saya kira kami mesti sangat ketat dengan ini. Anda dapat didiskualifikasi dari balapan untuk 0,9 mm dari defleksi flap depan, seperti yang kami alami dua tahun lalu. Jika bobot kurang 300 gram dari batas, Anda didiskualifikasi.

“Di sisi lain, jika Anda bisa menghabiskan jutaan euro untuk pembaruan X balapan, itu tidak adil. Apabila sesuatu seperti ini terjadi, pastinya FIA harus bertindak.

“Anda harus mengerti kadang dengan 200 ribu euro, Anda bisa membawa pembaruan besar. Jika Anda melampaui anggaran dengan ini, maka itu beberapa persepuluh untuk lebih dari satu balapan.”

Frederic Vasseur, Prinsipal Alfa Romeo Racing, bicara dengan Mohammed Ben Sulayem, Presiden FIA

Frederic Vasseur, Prinsipal Alfa Romeo Racing, bicara dengan Mohammed Ben Sulayem, Presiden FIA

Foto oleh: DPPI

Otmar Szafnauer mestinya tahu tentang anggaran Aston Martin karena ia bekerja di sana tahun lalu sebelum pindah ke Alpine. Ia mengakui tim yang jor-joran tentang biaya dapat meraup keuntungan signifikan.

“Setiap pengeluaran melebihi margin dibelanjakan untuk performa. Ketika Anda mulai berinvestasi pada performa, di mana yang lain tidak dapat kesempatan karena mereka tertahan oleh budget cap, maka itu sangat serius,” ia menuturkan.

“Saya kira FIA harus memberikan hukuman tepat kepada siapa pun yang melebihi itu. Anda harus mengerti seberapa besar pelanggarannya dan kemudian, penalti apa yang cocok.”

Ia pun memastikan bahwa Alpine sudah membuat pengorbanan besar supaya bisa ada dalam rentang cost cap.

“Tim membuat keputusan signifikan dalam membiarkan orang pergi, tidak merekrut orang lagi, sebelum awal tahun, berdasarkan pengeluaran tahun lalu. Itu signifikan. Ketika Anda membiarkan orang pergi, sulit membawanya kembali dan menarik orang yang sama,” ujar Szafnauer.

“Ketika Anda menghentikan pengembangan, karena akan melebihi budget cap dan Anda menghentikannya sehingga memastikan diri sendiri bahwa Anda berada di bawah, kembali melanjutkan pengembangan dan belajar dalam waktu cepat dibanding yang lain belajar, hampir mustahil.

“Sehingga apa yang saya maksudkan dengan kami harsu memahami beratnya pelanggaran dan memiliki konsekuensi yang sesuai. Jika contohnya, Anda mendapat lebih dengan melakukan lebih banyak tes terowongan angin daripada seharusnya, Anda seharusnya mendapat hukuman tepat, seperti membatasi tes dengan terowongan angin di tahun berikutnya.”

Alpine team principal Otmar Szafnauer:

Alpine team principal Otmar Szafnauer: "I think the FIA have to appropriately punish those who have gone over. You have to first understand how big the breach was, and then what an appropriate penalty is."

Photo by: Carl Bingham / Motorsport Images

Bos Haas, Gunther Steiner, juga mendukung adanya penalti bagi para pelanggar walau F1 2021 selesai sembilan bulan lalu.

“Ketika kami harus menyerahkan dokumen pembukuan kami, itu adalah satu hal yang didiskusikan. Jadi bagaimana Anda mengatasi dengan itu, jika seseorang melanggar, setahun kemudian?” katanya.

“Itu selalu akan terjadi. Namun pada akhirnya, jika Anda membawa hasil Kejuaraan Dunia dari tahun lalu, siapa peduli? Satu keuntungan finansial yang mereka miliki adalah berada di posisi tertentu.

“Jika mereka didiskualifikasi, siapa pun yang ada di belakang mereka akan tertawa. Itu di mana kami. Maksud saya, jika Anda melanggar itu dan regulasi mengatakan bahwa penalti perlu dilakukan untuk kasus satu ini karena pada akhirnya, kami bicara tentang uang.”

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Bottas: Strategi Sekali Pit Stop Mungkin Diterapkan
Artikel berikutnya Hasil FP3 F1 GP Singapura: Leclerc Libas Verstappen di Trek Basah

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia