Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Tim F1 Harus Memeriksa Perhiasan dan Baju Dalam Pembalap

Jelang F1 GP Miami, Federasi Otomotif Internasional (FIA) mengingatkan lagi tentang larangan pemakaian perhiasan dan pemeriksaan pakaian dalam pembalap. Ini termasuk dalam pengajuan pemeriksaan tim.

The drivers stand on the grid for the national anthem prior to the start

The drivers stand on the grid for the national anthem prior to the start

Mark Sutton / Motorsport Images

Sebelumnya di Grand Prix Australia, para pilot diminta menanggalkan perhiasan yang dikenakan karena itu dianggap melanggar Kode Olahraga Internasional. Kekhawatiran seputar pakaian dalam dan perlengkapan balap yang tidak tahan api juga mengemuka.

Insiden yang berujung kebakaran dialami Romain Grosjean dalam GP Bahrain 2020, menjadi salah satu dasar untuk menegakkan aturan.

FIA harus menghomologasi baju dalam, sarung tangan, kaos kaki dan balaclava. Desakan dari regulator tersebut dipertanyakan para pembalap.

Juara F1 tujuh kali, Lewis Hamilton, bersikeras tidak mematuhi aturan seputar perhiasan karena ada tindikan yang tidak bisa dilepas tanpa merusaknya. Ia tak mengerti kenapa FIA mengurus hal kecil.

Mulai sekarang, pemeriksaan perhiasan dan baju dalam pengajuan untuk akhir pekan balapan. Direktur balap F1, Niels Wittich, memberi detail tentang contoh amandemen formulir deklarasi pemeriksaan untuk memastikan kepatuhan terhadap Kode Olahraga Internasional.

Ia menjelaskan pemakaian perhiasan di bawah pakaian tahan api dapat mengurangi fungsi perlindungan perangkat itu. Benda logam, seperti perhiasan, yang bersentuhan dengan kulit dapat mengurangi perlindungan transmisi panas sehingga meningkatkan risiko luka bakar saat terjadi kebakaran.

Baca Juga:

“Pemakaian perhiasan dapat menghambat intervensi medis karena risiko tersangkut helm, balaclava dan baju balap dilepas,” ujar Wittich.

“Pada kasus citra medis diperlukan untuk diagnosis setelah kecelakaan menyebabkan kehadiran perhiasan pada tubuh dapat menyebabkan komplikasi signifikan dan penundaan.

“Pada kasus paling buruk, adanya perhiasan selama pengambilan citra dapat menyebabkan cedera lebih lanjut. Perhiasan di dan/atau saluran udara dapat menimbulkan risiko tambahan spesifik jika itu terlepas saat kecelakaan dan tertelan atau terhirup.”

Terkait penggunaan pakaian tepat, Wittich menulis, “Regulasi yang disebut di atas tertulis untuk memastikan bahwa pakaian tahan api yang disetujuan FIA, termasuk kedua lapisan luar dan dalam yang kontak dengan kulit dapat beroperasi secara efektif dan memberikan tingkat perlindungan yang dirancang jika terkena api.

“Penggunaan bahan yang tidak tahan api kontak dengan kulit pembalap dan khususnya, material sintetis, dapat mengurangi perlindungan transmisi panas dan dengan demikian, meningkatkan risiko luka bakar jika terjadi kebakaran.

“Dalam kasus terburuk, bahan-bahan seperti itu dapat meleleh yang dapat menghambat perawatan jika terjadi luka bakar.”

Jadi tanggung jawab berada dalam tim untuk memastikan pengemudi mereka mematuhi peraturan sebagai bagian dari pemeriksaan mendetail, FIA memiliki kemampuan untuk menyelesaikan pemeriksaan acak untuk memastikan kepatuhan.

George Russell, Mercedes-AMG, Lewis Hamilton, Mercedes-AMG, melempar topi ke penonton

George Russell, Mercedes-AMG, Lewis Hamilton, Mercedes-AMG, melempar topi ke penonton

Foto oleh: Zak Mauger / Motorsport Images

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Ferrari Jelaskan Urgensi Simulator untuk F1 GP Miami
Artikel berikutnya Ulasan Teknik: 'Seluncur Es' Red Bull Obat Porpoising

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia