Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Breaking news

Tim-tim F1 dukung kembalinya suspensi aktif

Mayoritas tim Formula 1 setuju bahwa kembalinya komponen aktif pada mobil akan memecah kebingungan yang disebabkan oleh status legalitas suspensi saat ini

Nigel Mansell and Christian Fittipaldi

Foto oleh: Renault

Williams FW14B active suspension
Alain Prost, Williams FW15C Renault
Alain Prost, Williams FW15C Renault
Alain Prost, Williams FW15C Renault, Damon Hill, Williams FW15C Renault
Mercedes AMG F1 W05 FRIC system blanked off
Williams FW14B 1992 front suspension detail
Alain Prost, Williams FW15C Renault
Alain Prost, Williams Renault

Kembalinya suspensi aktif saat ini diyakini sebagai salah satu dari empat opsi yang sedang dievaluasi untuk musim F1 2018. Motorsport.com meyakini FIA akan memperjelas peraturan baru tersebut menjelang sesi tes pramusim perdana di Barcelona pada tanggal 27 Februari mendatang.

Perdebatan mengenai  "pre-loaded suspension" telah berlangsung selama beberapa minggu terakhir. Ferrari telah meminta klarifikasi dari FIA apakah perangkat tersebut akan membantu performa aerodinamika.

Dari diskusi tersebut, muncul empat opsi dan salah satu dari opsi itu adalah kembalinya teknologi suspensi aktif yang telah dilarang sejak musim 1994. Seperti yang diketahui, teknologi suspensi aktif membawa tim WIlliams mendominasi jalannya musim F1 1993.

Proposal tersebut akan membawa teknologi suspensi aktif Formula 1 untuk abad ke-21. Penggunaan komponen standar juga berguna untuk mengurangi biaya pengeluaran tim F1. Proposal oleh Mercedes pada tahun 2014 akan menjadi titik awal untuk mengatur perilaku suspensi elektronik.

Opsi kedua yang sedang dipertimbangkan adalah untuk membuat regulasi suspensi menjadi lebih ketat. Hal tersebut untuk mencegah pengembangan sistem pasif yang dapat mempengaruhi aerodinamika kendaraan. Ide ini muncul berdasarkan proposal yang diajukan oleh Ferrari terkait penafsiran pelarangan suspensi aktif.

Opsi ketiga meliputi pembebasan sistem suspensi dari regulasi yang mengatur pengaruh suspensi terhadap aerodinamika.

Opsi tersebut secara efektif memperbolehkan sistem pasif untuk didesain dengan maksud mengendalikan aerodinamika kendaraan. Namun opsi ini akan tetap melarang kembalinya teknologi suspensi FRIC (Front-to-Rear Interconnected).

Meski opsi ketiga akan memperjelas status legalitas beberapa sistem, banyak yang khawatir opsi tersebut akan membutuhkan biaya yang lebih mahal.

Opsi terakhir adalah mempertahankan peraturan yang saat ini berlaku. FIA akan melakukan pemeriksaan tambahan untuk memastikan bahwa tim-tim mematuhi aturan yang ada.

Keempat opsi di atas akan membentuk dasar dari diskusi antara tim dan FIA untuk menafsirkan aturan yang saat ini berlaku dan untuk merancang aturan baru di masa depan.

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Ketika Rio Haryanto mencetak sejarah bagi Indonesia
Artikel berikutnya Hamilton: Rekan satu tim tidak boleh menyontek data saya

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia