Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Breaking news

Toro Rosso: Terlalu dini bicarakan penalti dengan mesin Honda

Meski peraturan penggunaan elemen power unit akan semakin ketat musim depan, team principal Scuderia Torro Rosso, Franz Tost, menganggap terlalu dini membahas penalti dengan mesin baru mereka, Honda.

Brendon Hartley, Scuderia Toro Rosso STR12

Foto oleh: Zak Mauger / Motorsport Images

Brendon Hartley, Scuderia Toro Rosso STR12
Brendon Hartley, Scuderia Toro Rosso STR12

Foto oleh: Zak Mauger / LAT Images

Pada 2018, para pembalap hanya akan memiliki tiga mesin, turbo, dan MGU-H, serta hanya dua MGU-K, kontrol elektronik, dan tempat penympanan energi yang dapat dipakai selama 21 balapan.

Meski power unit Honda dikenal dengan realibiltas yang sangat rendah, hingga sering mendapat penalti, Tost mengungkapkan ia hanya memikirkan hal positif dari hubungan baru mereka dengan pabrikan Jepang itu.

"Pertama-tama, kami harus melihat musim depan diuji, dan kemudian kami dapat berpikir kemungkinan hukuman," ujarnya kepada Motorsport.com. "Tapi saat ini masih terlalu dini.

"Alasan kami meminta untuk bekerja sama dengan Honda adalah kami yakin bahwa perusahaan ini memiliki banyak potensi. Mereka adalah perusahaan mobil yang terkenal di seluruh dunia dengan sejarah motorsport yang fantastis.

"Dan kami di Toro Rosso bangga bisa bekerja sama dengan mitra eksklusif seperti mereka.

"Saat ini waktunya untuk muncul dengan berbagai aktivitas, dan semoga bisa menyelesaikan operasi lengkap dari Toro Rosso dan Honda menuju kesuksesan."

Tost juga menambahkan tambahan anggaran yang mereka dapat dari Honda akan memungkinkan Toro Rosso meningkatkan sumber daya penelitian dan pembangunan (litbang) mereka. Namun ia mengingatkan bahwa prosesnya harus ditangani dengan hati-hati.

"Anggaran adalah satu hal, membangun infrastruktur adalah hal lain.

"Semua ini membutuhkan waktu, dan tentu jika kami perlu melakukan sesuatu dengan segera di sisi litbang, kami akan melakukan ini dengan sumber daya kami.

"Namun, kami merekrut beberapa orang baru, karena kami harus melakukannya.

"Kami memiliki rencana yang benar-benar berbeda untuk 2018. Kami ingin memakai bagian belakang yang berbeda dari Red Bull Racing, atau Red Bull Technology, yang bukan lagi menjadi masalah karena kami memiliki mesin yang berbeda.

"Dan kami harus merekrut orang untuk membawa projek ini sukses, tapi ini proses yang normal."

Yusuke Hasegawa, Senior Managing Officer, Honda, with Franz Tost, Team Principal, Scuderia Toro Rosso
Yusuke Hasegawa, Senior Managing Officer, Honda, shakes hands with Franz Tost, Team Principal, Scuderia Toro Rosso
Brendon Hartley, Scuderia Toro Rosso STR12
Brendon Hartley, Scuderia Toro Rosso STR12
 Pierre Gasly, Scuderia Toro Rosso STR12
Franz Tost, Team Principal, Scuderia Toro Rosso, Yusuke Hasegawa, Senior Managing Officer, Honda, in the press conference
Pierre Gasly, Scuderia Toro Rosso STR12
Brendon Hartley, Scuderia Toro Rosso STR12
Masashi Yamamoto, Honda, Katsuhide Moriyama, Honda and Franz Tost, Scuderia Toro Rosso Team Principal in the Press Conference
Pierre Gasly, Scuderia Toro Rosso STR12
10

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Renault klaim mesin F1 mereka lebih cepat satu detik dari tahun lalu
Artikel berikutnya Magnussen akui mobil Haas musim ini menyulitkannya

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia