Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Edisi

Indonesia Indonesia

Toto Wolff Yakin Pirelli Berpengaruh pada Penurunan F1

Prinsipal Mercedes, Toto Wolff, percaya bahwa ban Pirelli memiliki pengaruh yang terlalu besar terhadap performa para pembalap dan tim F1 saat ini.

Oscar Piastri, McLaren MCL60, George Russell, Mercedes F1 W14

Ia telah menjadi salah satu orang yang paling menderita akibat pasang surutnya tim-tim yang bersaing satu sama lain di belakang sang dominator hebat, Red Bull. Setelah 22 balapan yang dilalui dan dengan berakhirnya musim 2023, ia yakin sudah memahami apa yang memicu perbedaan performa dari satu akhir pekan ke akhir pekan berikutnya.

Bos asal Austria itu mengakui bahwa bahkan untuk diri mereka sendiri pun sulit untuk memahami mengapa dari satu balapan ke balapan lainnya, Aston Martin , Mercedes, Ferrari, McLaren , dan bahkan di antara masing-masing pembalap dari tim yang sama ini, berubah dari rival Red Bull, menjadi yang terakhir dari kelompok pengejar dengan jarak yang cukup jauh.

Baca Juga:

"Cukup sulit untuk memahami mengapa performa pembalap bagus dari tim yang berbeda sangat berfluktuasi,” ungkap Wolff.

"Kami melihat ini dengan Carlos Sainz dan Charles Leclerc di Abu Dhabi, tetapi itu juga terjadi antara George Russell dan Lewis Hamilton atau Oscar Piastri dan Lando Norris, dan contoh yang paling jelas adalah Sergio Perez dan Max Verstappen. Checo tidak lebih lambat sedetik dari Max (Verstappen), tapi apa masalahnya? Karena performa cenderung berosilasi secara konstan di kedua arah."

Namun, setelah sepanjang musim mempelajari fenomena ini, Wolff menemukan akar permasalahannya lebih disebabkan oleh sensitivitas ban Pirelli, karena dapat dengan mudah menyebabkan pengemudi masuk atau keluar dari kisaran operasi optimal kompon tersebut. Secara otomatis menyebabkan mobil kehilangan cengkeraman dalam jumlah besar dan waktu lintasan.

"Pada dasarnya, menurut saya, semua itu bermuara pada temperatur ban," ujarnya. "Jika Anda bisa membawa mobil ke titik yang tepat, ke rentang operasi yang stabil yang bisa Anda gunakan sejak awal akhir pekan, Anda bisa mendapatkan performa yang lebih baik.

"Tetapi, jika Anda tidak mendapatkannya, semuanya akan runtuh, secara harfiah. Saya tidak punya penjelasan untuk itu. Saya pikir Max adalah satu-satunya tahun ini yang tahu bagaimana menangani ban secara praktis.”

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Keluar dari F1, Alfa Romeo Banting Setir ke WEC
Artikel berikutnya Perez Buka-bukaan tentang Keterpurukannya di F1 2023

Top Comments

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Edisi

Indonesia Indonesia