Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Tsunoda Berkonsultasi dengan Psikolog untuk Perbaiki Temperamen

Yuki Tsunoda membutuhkan bantuan psikolog kembali untuk membantu menenangkan pikiran yang kadang terlalu bergejolak saat balapan Formula 1.

Yuki Tsunoda, AlphaTauri AT03

Foto oleh: Peter Fox

Berbagai upaya dilakukan AlphaTauri dan Red Bull Racing untuk menolong pembalap Jepang itu memperbaiki mental dan perilakunya. Dari sisi kecepatan tidak ada masalah, hanya saja temperamennya yang kerap jadi sorotan.

Pembalap yang kini menghuni peringkat ke-16 tersebut beberapa kali mengumpat lewat radio komunikasi dengan tim, saat sedang kesal.

Red Bull pun mengirimkan psikolog. Hal serupa dilakukan ketika dia masih berlaga di Formula 2 demi menemukan konsistensi.

Baca Juga:

Tsunoda mengakui sedang dalam penanganan psikolog. “Ya, saya sudah bekerja dengan psikolog/pelatih mental dari Formula 2,” ujarnya.

“Saya sangat gembira bisa bekerja lagi dengannya dan juga, dia jadi bagian dari alasan, sehingga saya bisa naik ke Formula 1. Dia seharusnya dapat membantu saya mengembangkan performa dari Formula 2, konsistensi.

“Saya akan mengatakan mereka (Red Bull) merekrut psikolog/pelatih, sejak, saya bisa katakan, empat balapan sebelumnya.”

Yuki Tsunoda, AlphaTauri AT03

Yuki Tsunoda, AlphaTauri AT03

Photo by: Clive Rose / Getty Images

Debutan F1 2021 tersebut tak membantah kalau dia sangat emosional dan kepalanya cepat ‘panas’ terutama dalam balapan sulit. Ia belum tahu efektivitas konsultasi dengan psikolog.

“Saya tidak tahu jika sekarang berhasil atau tidak. Jika bekerja dengan baik, saya kira mungkin saya tidak akan mengalami bentrok (di Silverstone dengan rekan setim Pierre Gasly), tapi saya butuh waktu lebih lagi karena dia harus mengerti tentang diri saya,” Tsunoda menjelaskan.

“Kami harus mengerti arah apa yang diambil. Tapi ya, saya kira jelas bahwa ada keterbatasan di mana saya mudah merasa panas…sangat panas, terutama di kepala, dalam mobil.

“Namun, saya berada dalam situasi di mana membuat lebih baik. Tapi, saya tahu bahwa harus meningkatkan diri sendiri, pada bagian itu, punya konsistensi lebih baik. Semoga pelatih (mental) baru akan bekerja dengan baik, dan kami bisa bekerja dengan baik di masa depan.”

Kesehatan mental menjadi fokus beberapa pembalap muda. Pilot McLaren, Lando Norris, dan pembalap McLaren, George Russell, menyewa psikolog olahraga selama beberapa tahun.

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Jules Bianchi dan Impian yang Baru Setengah Terwujud
Artikel berikutnya Tim Papan Tengah F1 Sayangkan Perubahan Batas Anggaran

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia