Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Yuki Tsunoda seperti Bukan Rookie

Pembalap debutan Yuki Tsunoda berhasil finis kedua pada hari terakhir tes pramusim F1 2021, Minggu (14/3/2021). Ia menjadi rookie dengan posisi terbaik dalam tiga hari tes di Bahrain.

Yuki Tsunoda, AlphaTauri AT02

Yuki Tsunoda, AlphaTauri AT02

Mark Sutton / Motorsport Images

Pada hari pertama tes, Jumat (12/3/2021), Tsunoda menempati P9, tepat di bawah rekan setimnya di Scuderia AlphaTauri Honda, Pierre Gasly. Tsunoda tertinggal 0,496 detik dari Gasly dan 2,053 detik dari Max Verstappen (Red Bull Racing) yang menjadi pembalap tercepat.

Turun dengan ban C2 (keras), pada hari kedua, Sabtu (13/3/2021), pembalap asal Jepang tersebut hanya mampu finis di P11 dengan waktu lap 1 menit 32,684 detik. Namun, waktu lapnya sedikit lebih baik ketimbang hari pertama (1:32,727 menit).

Pada hari terakhir, Minggu (14/3/2021), Tsunoda menggila dengan menembus 1:29,053 menit. Pembalap 20 tahun itu mampu finis P2 dan hanya terpaut 0,093 dari Verstappen yang menjadi pembalap tercepat pada hari terakhir sekaligus overall tes.

Sepanjang tiga hari tes tersebut, Tsunoda selalu mengungguli dua pembalap debutan F1 lainnya yang memperkuat Tim Haas F1, Mick Schumacher dan Nikita Mazepin.

Terlepas dari waktunya yang impresif pada hari terakhir karena menggunakan ban paling lunak kedua, C5, performa Tsunoda di Sirkuit Internasional Bahrain memang luar biasa.

Yuki Tsunoda (kiri) bersama rekan setimnya di AlphaTauri, Pierre Gasly, saat pembukaan tes pramusim F1 di Sirkuit Internasional Bahrain, Jumat (12/3/2021) lalu.

Yuki Tsunoda (kiri) bersama rekan setimnya di AlphaTauri, Pierre Gasly, saat pembukaan tes pramusim F1 di Sirkuit Internasional Bahrain, Jumat (12/3/2021) lalu.

Foto oleh: Charles Coates / Motorsport Images

“Saya tahu ini hanya tes. Tetapi, tentu saja senang melihat nama saya bisa ada di posisi kedua,” ucap pembalap yang musim lalu finis di P3 klasemen akhir FIA Formula 2.

“Kami mengakhiri tes dengan waktu lap sangat bagus. Saya juga banyak belajar dan itu akan sangat membantu untuk lomba pertama di sirkuit yang sama (GP Bahrain, 28 Maret) nanti.”

Prinsipal Tim AlphaTauri Franz Tost juga puas dengan performa pembalapnya. Total, selama tiga hari tes, sasis AlphaTauri AT02 bermesin Honda RA621H mampu melibas hampir 2.300 km tanpa problem berarti.

“Gasly mampu konsisten di level atas sedangkan Tsunoda sangat sensasional pada sesi sore hari terakhir. Sasis AT02 kami juga terlihat kompetitif. Namun, kami baru bisa memastikan itu dalam dua pekan ke depan,” kata Tost.

Sejauh ini, banyak yang belum mengetahui siapa Yuki Tsunoda. Red Bull dan Honda memang sangat ingin Tsunoda secepat mungkin turun di F1.

Pada 2018, Tsunoda menjadi kampiun Formula 4 Jepang. Setahun berikutnya, Tsunoda turun di Formula 3. Pada musim 2020, Tsunoda langsung menempati P3 klasemen akhir pada musim perdananya di FIA Formula 2.

Dari cepatnya adaptasi Tsunoda di setiap level junior balap formula itulah penasihat Red Bull, Helmut Marko, memilihnya untuk mendampingi pemenang GP Italia 2020, Gasly, di Tim AlphaTauri mulai musim 2021.

Baca Juga:

Pada 26 Maret mendatang, Tsunoda akan menjadi pembalap Jepang pertama yang turun di GP Bahrain sejak Kamui Kobayashi melakukannya pada 2014.

Padahal, lima tahun lalu Tsunoda masih turun di gokar ditemani ayahnya. Dari sang ayah pula ia mendapatkan pelajaran dan masukan tentang balap.

“Ayah selalu menjadi mekanik saya hingga saya berusia 15 tahun. Saya tidak menemukan guru sebaik dirinya, sejauh ini. Ia mengajar saya cara mengerem dan trik memaksimalkan momentum di tikungan yang masih relevan hingga kini,” ucap Tsunoda.

Marin Brundle, mantan pembalap F1 (turun pada 1984–1989, 1991–1996) yang kini menjadi komentator di Sky Sports, mengaku pernah menyaksikan sederet pembalap Jepang yang pernah turun di F1 sebelumnya.

Selain Kamui Kobayashi, Brundle juga tahu benar seperti apa Aguri Suzuki, Ukyo Katayama, dan tentu saja Takuma Sato. Namun, ada hal lain yang membuat Brundle sangat terkesan dengan Yuki Tsunoda.

“Caranya yang tanpa lelah untuk segera turun secepat mungkin di kelas tertinggi balap mobil, Formula 1, membuat saya kagum. Juga begitu tenangnya ia turun di lintasan meskipun berstatus debutan,” ujar Brundle.

“Saya yakin Tsunoda akan membuat pencinta F1 sangat terhibur pada musim 2021 ini,” ucapnya.

Lalu, apa sebenarnya target Yuki Tsunoda di F1? “Saya ingin menjadi pembalap pertama asal Jepang yang mampu memenangi lomba Formula 1,” katanya.     

 

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Mercedes Tidak Secepat Red Bull
Artikel berikutnya Trek Lurus Bukan Momok Ferrari Lagi

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia