Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Yuki Tsunoda Tidak Lagi Malas Setelah Pindah ke Italia

Yuki Tsunoda mengaku pindah ke Italia pada pertengahan musim F1 2021 telah menyelamatkannya dari rasa malas. Terbukti, pembalap AlphaTauri itu bisa menutup tahun debut dengan memuaskan.

Yuki Tsunoda, AlphaTauri and Pierre Gasly, AlphaTauri in the pit lane

Foto oleh: Glenn Dunbar / Motorsport Images

Yuki Tsunoda, yang naik ke Formula 1 (F1) karena keputusan dari Kepala Program Pengembangan Pembalap Red Bull Helmut Marko setelah menjalani satu musim yang impresif di Formula 2, tidak dapat menemukan stabilitas pada tahun debutnya.

Pemuda Jepang itu membuat banyak kesalahan selama akhir pekan Grand Prix usai race pembuka di Bahrain. Dan pada pertengahan musim, Red Bull memintanya pindah dari Inggris ke Italia. Tentu saja ini bukan tanpa maksud.

Dengan cara tersebut, Tsunoda, yang memiliki program khusus di bawah pengawasan Prinsipal AlphaTauri Franz Tost, dapat menghabiskan waktu lebih banyak dengan para engineer tim dan berlatih intens.

Menjelang akhir tahun, upaya ini pun membuahkan hasil. Tsunoda tidak hanya mencapai hasil yang baik dalam hal performa satu lap, tetapi juga konsisten memacu kecepatannya sepanjang balapan.

Baca Juga:

Sang rookie mengungkapkan bahwa sebelum pindah ke Italia, dirinya adalah seorang ‘pemalas’, yang bermain game sepanjang hari. Namun kebiasaan tersebut berubah setelah ia bermukim di Negeri Pizza.

“Kepindahan itu banyak membantu saya dalam hal mempersiapkan balapan. Sebelum ke Italia, saya seorang pemalas. Setelah latihan, saya akan pulang, menyalakan Playstation 5 dan bermain sepanjang hari,” ujar Tsunoda kepada Corriere dello Sport.

“Itulah mengapa saya merasa semuanya gila ketika kami mendekati balapan, sebab saya baru mulai mempersiapkan diri di akhir pekan (Grand Prix) dan pada saat itu saya sudah terlambat.

“Namun saya seorang rookie dan butuh lebih banyak persiapan dari pembalap berpengalaman. Saya pikir saya telah melakukan beberapa hal yang berguna sejak itu. Beberapa aspek menjadi lebih baik setelah pindah ke Italia.

“Setelah balapan, kami kembali ke pabrik untuk meninjau apa yang telah terjadi, untuk memahami apa masalahnya dan pendekatan tersebut memberikan perbedaan,” Tsunoda menambahkan.

Area lain yang menurut sang pembalap masih perlu lebih ditingkatkannya adalah kebugaran fisik. Untuk tujuan ini, Yuki Tsunoda tidak akan bersantai selama musim dingin ini, kendati akan pulang kampung.

Yuki Tsunoda, AlphaTauri AT02

Yuki Tsunoda, AlphaTauri AT02

Foto oleh: Zak Mauger / Motorsport Images

“Saya akan kembali ke Jepang selama musim dingin dan mengisi ulang ‘baterai’ saya. Saya belum pernah pulang ke Jepang sejak Februari. Saya sangat merindukan makanan Jepang. Saya harus isi ulang diri saya terlebih dulu,” tuturnya.

“Tetapi saya juga perlu meningkatkan diri, terutama dalam aspek kebugaran fisik. Jadi, saya bakal terus melakukan hal-hal seperti ini untuk meningkatkan diri.

“Begitulah cara saya menjalani musim dingin. Saya tak akan bersantai sepenuhnya atau minum bir atau hal semacam itu. Ini akan jadi musim dingin yang sulit, tetapi saya harus melakukannya demi memulai dengan awal yang baik.”  

Pada musim perdananya di F1, Tsunoda menempati peringkat ke-14 dalam klasemen akhir dengan raihan 32 poin. Pencapaian terbaiknya adalah finis P4 dalam putaran terakhir musim 2021, Grand Prix Abu Dhabi.

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Mobil F1 2022 Lolos Crash Test, Haas Usung Kebangkitan
Artikel berikutnya Toyota Hilux Tambah Koleksi Museum Fernando Alonso

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia