Ubah Pola Pikir, Daniel Ricciardo Mengaku Lebih Tenang
Daniel Ricciardo mengatakan perubahan pola pikir membuatnya kini lebih berdamai ketika tak bisa memperjuangkan gelar Formula 1, yang mana di masa lalu itu jadi masalah besar.
Ricciardo mengakhiri musim di posisi ketiga bersama Red Bull Racing pada 2014 dan 2016, yang menjadi pencapaian terbaiknya di Formula 1 (F1).
Pembalap asal Australia itu dianggap sebagai salah satu talenta terbaik di F1. Tetapi, ia gagal menunjukkan performa terbaiknya dalam beberapa tahun terakhir bersama Renault dan McLaren.
Daniel Ricciardo mengingatkan kembali para penggemar F1 bahwa dirinya masih memiliki kemampuan untuk memperjuangkan kemenangan usai tampil dominan di Monza bersama McLaren.
Itu merupakan kemenangan pertamanya sejak terakhir di Monako pada 2018 lalu, dan mengakhiri masa paceklik kemenangan McLaren sejak 2012.
Berbicara pada episode terbaru dari podcast 'Beyond the Grid F1', Ricciardo mengatakan dirinya layak mendapatkan gelar juara dunia dengan bakat yang dimilikinya.
“Ada momen di mana saya merasa sedikit kecewa, seperti, ‘Seharusnya saya sudah memiliki gelar sekarang, ini menyebalkan, kenapa tidak, salah tempat, salah waktu’, atau ini atau itu,” kata Ricciardo.
“Tapi, mungkin dengan bertambahnya usia atau kedewasaan dalam diri saya, saat ini saya tidak berpikir seperti itu lagi.
“Saya masih berada di sini karena saya yakin mampu memperjuangkan gelar, dan saya ingin memenanginya.
“Bagaimanapun, saya sudah berdamai dengan diri sendiri apa pun yang terjadi. Selama saya berada di trek dan mengeluarkan segalanya di sana, saya mendapatkan kepuasan.”
Daniel Ricciardo meninggalkan Red Bull pada akhir 2018, untuk bergabung dengan Renault dengan menghabiskan dua musim sebelum menerima tawaran dari McLaren.
Sepanjang musim ini, pria 30 tahun itu terlihat kesulitan untuk menemukan bentuk terbaiknya, terutama dalam mengimbangi level rekan setimnya, Lando Norris.
Ricciardo mengatakan dirinya tak akan melihat perjalannnya di McLaren sebagai sebuah kegagalan jika tak berhasil memenangi gelar. Ia menegaskan akan menikmati waktunya bersama tim.
“Katakanlah saya bersama McLaren selama lima musim dan kami tidak mendapatkan gelar. Saya tidak ingin melihat lima tahun itu sebagai sebuah kegagalan,” ujarnya.
“Inilah kehidupan, tapi memang lima tahun itu adalah waktu yang panjang. Itu mungkin perubahan pola pikir yang saya buat.
“Jangan salah paham, itu tidak membuat saya lebih lembut atau kurang terdorong atau tak termotivasi. Saya hanya ingin menikmati waktu saya di dalam olahraga ini.”
Daniel Ricciardo, McLaren MCL35M, Nicholas Latifi, Williams FW43B
Foto oleh: Mark Sutton / Motorsport Images
Meski sudah berdamai dengan diri sendiri, Daniel Ricciardo mengaku masih sangat ingin menjadi juara dunia. Ia menegaskan bakal memaksimalkan setiap kesempatan jika berpeluang meraih titel F1.
“Targetnya adalah menjadi juara dunia, dan saya pikir itu sebabnya saya bangun setiap pagi dengan tekad untuk melakukan ini. Tapi, saya tidak ingin itu mendikte seluruh kesenangan saya,” tutur Ricciardo.
“Saya telah melakukan ini selama 10 tahun. Saya belum menjadi juara dunia, jadi tidak ada yang menjamin itu akan terjadi.
“Saya hanya tidak ingin menaruh semua telur dalam satu keranjang dan kemudian menyesal seumur hidup karena belum melakukannya.
“Kemenangan di Monza mungkin jadi yang saya butuhkan untuk membuat saya bahagia di musim 2021. Itu juga membuktikan bahwa Anda bisa mendapatkan banyak hal bukan hanya dari gelar juara dunia.”
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Top Comments
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.