Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Upaya Sainz Lepas dari Bayang-bayang Sang Ayah

Tak mudah bagi Carlos Sainz Jr untuk menegaskan eksistensi di motorsport. Statusnya sebagai putra dari dua kali juara dunia WRC, Carlos Sainz, sempat menempatkan pembalap F1 itu dalam tekanan besar.

Carlos Sainz Jr., Ferrari, 2nd position, with his trophy and Champagne

Foto oleh: Andy Hone / Motorsport Images

Darah balap mengalir kuat pada diri Sainz. Ayahnya merupakan salah satu sosok legenda hidup balap roda empat yang begitu disegani.

Karenanya tidak dipungkiri, bahwa Sainz pun mendapatkan keistimewaan lantaran menyandang nama besar sang ayah.

Akan tetapi, hal tersebut rupanya tak selalu menjadikan lingkungan yang mudah bagi Sainz, terutama ketika dia memulai karier sebagai pembalap.

“Katakanlah, ada beberapa hal yang sangat baik, beberapa hal yang sangat positif, dan beberapa hal negatif, atau beberapa tantangan ekstra yang harus saya hadapi ketika saya masih kecil,” tuturnya melansir BBC Sport.

“Jika kami mulai dengan hal-hal yang menantang, hal-hal yang sulit, ketika saya berusia 11-12 tahun dan saya mulai berkompetisi dan pergi trek gokart, tidak ada yang memanggil saya dengan nama saya. Saya selalu menjadi ‘anaknya Carlos Sainz’.

“Itu sulit. Pada dasarnya, saya bukan siapa-siapa, dan saya merasakan tekanan ini. Saya adalah pusat perhatian di semua trek gokart dan saya merasa anak-anak ingin mengalahkan saya mungkin lebih dari mereka ingin mengalahkan anak-anak lainnya.”

Carlos Sainz Jr., dan ayahnya, Carlos Sainz

Carlos Sainz Jr., dan ayahnya, Carlos Sainz

Foto oleh: DPPI

Seiring beranjak dewasa, Sainz mengubah tekanan di bawah bayang-bayang nama besar ayahnya menjadi positif.

Hal itu pula yang membuat pembalap Spanyol tersebut sama sekali tak tertekan ketika bergabung dalam Red Bull Junior Team.

“Dan sejak itu, sejujurnya, memiliki dua kali juara dunia yang membimbing karier saya dan menasihati saya, serta memberi saya semua saran yang dibutuhkan seorang atlet untuk tampil di level yang sangat tinggi adalah hal yang positif,” ucapnya.

“Dia telah memberikan saran yang sangat besar (kepada saya).”

Baca Juga:

Sainz memiliki hubungan yang sangat dekat dengan ayahnya. Sainz Sr bahkan termasuk bagian dari tim manajemen putranya.

Ketika pembalap Ferrari itu kembali ke Spanyol, dia banyak menghabiskan waktu di rumah orang tuanya. Keduanya kerap pula bermain golf bersama.

“Ayah saya tetap menjadi orang pertama yang saya minta soal nasihat,” ujarnya.

Tetapi makin lama Sainz berada di F1, hubungan dia dengan sang ayah telah bergeser. “(Ayah sekarang lebih memberikan) nasihat filosofis, gambaran besar dibandingkan (nasihat soal) set-up atau cara mengemudi atau semacamnya.”

Carlos Sainz Jr., Ferrari SF21

Carlos Sainz Jr., Ferrari SF21

Foto oleh: Jerry Andre / Motorsport Images

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Bos DTM Terus Dekati Vettel agar Mau Bergabung
Artikel berikutnya Haas Santai soal Schumacher-Mazepin Nyaris Kontak di GP Prancis

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia